rawr2

36.1K 5.1K 425
                                    

23.03 Malam

-

❝Anya, aku harus bertahan sampai kapan?❞ pertanyaan itu meluncur dari suara Mark disebrang negara sana.

Dengan perlahan gue menjawab, ❝Mark please, berhenti kalau kamu lelah. Jangan malah balik bertanya seperti ini.❞

Hening.

Hanya ada suara degup jantung gue yang nunggu ucapan Mark selanjutnya. Pasalnya laki-laki ini benar-benar labil and in fact he is 19 y.o, I think that he is so childish.

❝Anya, do you still love me?❞ seperti biasa pertanyaan Mark semacam ini tidak pernah absen sehari pun.

❝yes, of course. Forever, understand?❞ jawab gue nahan kesabaran. Ngeselin parah ditanyain pertanyaan macem itu.

Selama beberapa detik gue bisa denger Mark cekikikan kecil terus menjawab, ❝Jangan cari laki-laki lain. Never, forever. Understand?❞

❝you too, jangan berpaling.❞

Mark tertawa lagi, ❝How can? You the only one. Trust me.❞

Gue mengangguk walaupun Mark nggak bisa lihat itu, tiba-tiba sambungan telpon tertutup. Gue sempat mendecak sebal, tapi nggak lama kemudian kakaotalk Mark active dan langsung vc gue.

Dengan cepat gue menslide layar dan mengangkat vcnya sambil agak menjauhkan kamera dari wajah gue yang kucel banget.

❝Hai!❞ sapa Mark sambil senyum, posisinya ada di atas kasur setengah rebahan gitu. Seperti yang gue duga, kantung matanya lebih lebar dari sebelumnya, makin lebar. Kulitnya udah nggak bercahaya seperti dulu lagi, sekarang... sedikit agak pucat.

❝Udah berapa hari nggak tidur?❞ tanya gue to the point.

Mark mengira-ngira lalu menjawab, ❝just 5 days, jangan terlalu care. I'm okay.❞

I'm okay? Lie.

❝just??? You said just? Mark Lee you-❞ ucapan gue kepotong ketika tiba-tiba dia menyorot badannya, shirtless.

❝shut up babe, aku cuman pengen lihat kamu senyum. Waktu tidurku hanya 2 jam sehari, so its okay for me not go to the bed for 5 days.❞ jelasnya panjang lebar.

Gue memutar bola mata malas, ❝Terus ngapain shirtless?❞

❝All the time, aku selalu bermimpi dipeluk kamu.. hangat. And I hope that crazy dream become real.❞ ucap Mark lagi, kali ini badannya mulai merosot ke arah kasur. Mungkin kelelahan.

❝Maaf.❞

❝No, not sorry. But thank you, terima kasih masih bertahan dengan laki-laki sepertiku.❞

Perlahan mata Mark tertutup, tapi dia masih ternyum dan berkata lagi dengan halus, ❝I miss your voice.. Anya I-❞

❝Just sleep, which song do you need?❞

Mark meregangkan sendi-sendinya dan kembali menatap ke layar handphone, ❝nina bobo? Hehehehehe.. that feel good.❞

Gue menggeleng, he is too childish.

❝Close your eyes.. jangan pikirin apapun, just sleep.❞

Mark tersenyum lagi sambil menggerakkan bibirnya merangkai kata, ❝Thanks, I feel better now. Terima Kasih.❞

Dan malam ini berlalu dengan suara gue yang akhirnya nyanyiin lagu nina bobo tengah malam dan seseorang di sebrang sana akhirnya bisa tidur lelap walaupun hanya untuk 1 jam ke depan saja.

Bertahan, dia hanya perlu bertahan dengan kondisinya.

TIRED / MARKWhere stories live. Discover now