: : Awkward : :

53.4K 7.7K 465
                                    

Bulan pada malam ini cantik sekali, sampai Alyn enggan beranjak dari jendela kamar hotelnya. Tak banyak yang mengetahui arti dari bulan sabit yang saat ini tengah Alyn pandangi, manusia terlalu sibuk memperhatikan purnama. Bulan sabit melambangkan awal hidup yang baru, sebuah lembaran baru untuk memulai segala sesuatu yang lebih besar.

Sudut bibir Alyn terangkat, tiba-tiba saja wanita itu merasa malu—padahal tiada orang lain di kamar selain dirinya. Alyn malu karena takut salah mengartikan hal yang terjadi hari ini. Apa artinya Yoongi membuatkan akun kakaotalk, juga memberikan ID akun miliknya untuk Alyn.

Mungkin, ia hanya ingin menjalin komunikasi selama di Indonesia, sebagai aku yang menjadi pemandu wisatanya, 'kan? Tidak lebih.

Alyn membuka aplikasi tersebut dan melihat list teman di kakaotalk-nya saat ini hanya Yoongi, dan tidak ada yang lain. Alyn mengingat setelah Yoongi dan dirinya berpisah ketika pria itu turun dari bus. Pria itu membisikkan sesuatu di telinganya.

"Cukup aku dan kau saja yang tahu, ya?" begitu kata Yoongi, lalu punggung pria itu berjalan menjauh meninggalkan Alyn yang mematung di pintu bus.

Wanita itu menghela nafasnya, seraya meletakkan ponselnya di meja. Rasanya sia-sia jika memikirkan hal di luar pekerjaan. Apa yang bisa diharapkan oleh seorang wanita biasa, terlebih saat ini ia sedang bekerja. Seharusnya Alyn mampu menahan perasaan-perasaan yang tak semestinya ada.

Karena esok hari masih ada perjalanan yang panjang, wanita itu pun beranjak dari jendela dan hendak pergi mandi. Tubuhnya lelah sekali, apalagi wajahnya—sangat pedih. Alyn ingin cepat-cepat membersihkan diri, kemudian tidur, dan tak usah memikirkan hal yang aneh tentang Yoongi.

Di kamar lain, Yoongi mengalami suasana yang seratus delapan puluh derajat berbeda dengan Alyn. Pria itu mengunci kamarnya, dan tak mengizinkan member lain masuk dan mengganggu suasana hatinya kali ini.

Usai makan malam, dan mandi. Pria itu langsung menarik selimut dan bersantai di ranjang seraya membuka-buka foto yang ia ambil memakai kameranya. Selain mata yang telah dimanjakan oleh pemandangan sejak kemarin, kini hati Yoongi pun terhibur.

Pria itu beralih meraih ponselnya, dan membuka aplikasi kakaotalk. Pria itu tak peduli dengan grup chat BXD yang saat ini ramai. Ia beralih pada nama Alyne Joan, yang menarik seluruh perhatiannya sampai ibu jari Yoongi membuka room chat-nya.

In Yoongi:

Tidur?

Berselang beberapa menit, akhirnya pesan itu terbuka. Lucunya Yoongi langsung keluar dari room chat Alyn, ia tak mau ketahuan sedang menunggu balasan.

Alyne Joan:

Belum. Kau?

In Yoongi:

Jika aku tidur, aku tak akan bisa mengirim pesan

Alyne Joan:

Benar juga kkkk

In Yoongi:

Sedang apa?

Alyne Joan:

Mengeringkan rambut. Kau?

In Yoongi:

Bersantai di tempat tidur

Kenapa aku tak melihatmu di ruang makan?

Alyne Joan:

Ah itu aku harus mengatur bus dulu hehe.

Kau mengingatkan, sekarang jadi lapar

In Yoongi:

Lalu bagaimana? Ada makanan?

Alyne Joan:

Aku bisa memesan makanan online

In Yoongi:

Bisa seperti itu?

Alyne Joan:

Bisa. Kau mau?

Yoongi melihat jam di layar ponselnya, sepertinya tidak apa-apa jika ingin makan lagi. Idol tua sepertinya tak akan pusing-pusing memikirkan diet lagi, jadi sepertinya bukan masalah.

In Yoongi:

Apa yang akan kau makan?

Alyne Joan:

Mc Donald. Ingin juga?

In Yoongi:

Ayo beli makanan yang kau mau, nanti aku yang bayar.

Alyne Joan:

Aku yang menawarkan, jadi aku yang bayar.

Yoongi terkekeh membaca balasan Alyn. Jika di chat begini bahasanya jadi lebih santai, tidak seperti mengobrol langsung. Kaku, seolah mereka tengah melakukan adegan drama sejarah.

In Yoongi:

Baiklah jika kau memaksa, aku ingin makan makanan yang kau pilihkan.

Alyne Joan:

Baiklah, Tuan. Tunggu setengah jam lagi

In Yoongi:

Baik, Nona.

Sedetik setelah mengirim pesan balasan, perut Yoongi seperti ada yang menggelitik. Pria itu bahkan sampai menenggelamkan wajahnya di bantal, dan tersenyum di sana. Yoongi lupa kapan terakhir kali merasa gemas pada seorang wanita.

"Ah aku tidak bisa menulis lagu jika di sini." Yoongi mengangkat wajahnya dan lagi-lagi membuka history chat-nya dengan Alyn, kemudian tersenyum lagi. "Aku lama-lama bisa gila," ucap Yoongi, dan disusul tawa yang keluar dari bibirnya sendiri.

Jika Yoongi malam ini tengah salah tingkah, berbeda hal dengan Alyn. Wanita itu diserang panik, cemas, sampai tangannya gemetar ketika menunggu pesanannya di lobby. Alyn memikirkan bagaimana cara memberikan makanannya pada Yoongi. Ia takut jika ia sendiri yang mengantarkan justru bisa menarik perhatian dan persepsi miring.

Beberapa menit Alyn menunggu di lobby, makanan pesanannya pun tiba. Karena ia masih belum menemukan solusi untuk masalahnya kali ini, akhirnya dengan terpaksa Alyn akan mengantarkan makanannya sendiri ke kamar Yoongi.

Alyn menyentuh dadanya sendiri. "Deg-deg-an banget!" keluh Alyn. Wanita itu berdiri di depan lift dengan tak tenang, kakinya gusar, dan tangannya menggenggam erat kantong makanan.

Ketika lift-nya terbuka, dan hendak masuk, seolah dewi fortuna berpihak pada Alyn. Manajer Sejin muncul di hadapannya.

"Halo, Manajer Sejin." Alyn membungkuk, usai mengucap salam.

"Alyn-ssi, kau habis dari luar?" tanya manajer Sejin yang langsung dijawab anggukan Alyn.

"Maaf, tapi apakah kau bisa menyerahkan ini kepada Yoongi? Dia menitip makanan padaku," ucap Alyn. Ia menyerahkan kantong makanan itu kepada manajer BXD.

Kini masalah Alyn terselesaikan, ia lega bukan main. Wanita itu tak perlu berpapasan dengan Yoongi untuk malam ini, karena manajer Sejin yang akan mengantarkan makanan itu ke Yoongi.

Maaf Yoongi, tapi untuk kali ini aku harus kabur, untuk menghindari perasaan yang tidak semestinya ada



🐇: Ayo tebak, kira2 reaksi Yoongi gimana pas yg nongol manajer Sejin?🙊

Precious (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang