6. Pillow talk

14.9K 1.3K 257
                                    

Seperti kopi yang tidak nikmat di sajikan dingin. Izinkan saya menghangatkan hubungan kita kembali, jika berkenan.



Gue sama iqbaal duduk sebelahan didepan empat polisi dipolsek yang ga jauh dari tempat kejadian dimana gue sama iqbaal dituduh berbuat mesum.

Ga dituduh sih, karna gue rasa emang hampir. eh, g.

Ini udah lebih dari 2 jam gue sama iqbaal diceramahin abis-abisan, dibacain pasal-pasal yang ga gue ngerti, dibacain ayat-ayat suci al-qur'an juga sama polwan berhijab yang ada diantara manusia berseragam coklat khas itu.

Gue daritadi cuma diem dan beberapa kali nguap. iqbaal jawab "iya" mulu pas dibacain pasal undang-undang yang gue yakin dia juga sama kaya gue. ga ngerti.

"Jadi intinya, kalian harus segera menikah"

Gue yang tadinya ngantuk jadi seger.
Melirik kesamping, gue liat iqbaal natap gue dengan alisnya yang terangkat.

Gue pelototin iqbaal sambil menyumpah serapahi dia dalem hati dengan mulut yang kek lagi nguyah batu. pokoknya kaya peran-peran antagonis disinetron.
Gue yakin nih kalo ada sutradara liat pasti gue udah diangkat jadi pemeran utawa wanita sinetron ggs. ganteng ganteng seringnyakitin.

"Maaf, ini bukan lomba siapa yang paling tahan ga kedip"

Iqbaal nahan ngakak, keliatan dari pipinya yang mengembung terus kedengeran suara kek kentut dari mulutnya.

Aelah ini polisi ganggu aja. padahal gue lagi mendalami peran.

"Jadi, bagaimana saudara iqbaal dan saudari (namakamu)? kalian sudah mengerti apa yang ada dipasal yang sudah saya bacakan tadi?" tanya polisi utama yang gue yakin jabatannya tertinggi disini. karna cuma dia doang yang duduk, 1 polisi sama 2 polwan yang ikut menyaksikan berdiri disebelah kiri kanannya.

Gue lirik iqbaal yang daritadi selow ae kek berjemur dipantai sambil minum es kelapa muda.

Iqbaal menampilkan satu senyuman--- eh g, bukan senyum. tapi lebih ke seringaian.

"Kita bakal nikah minggu depan, pak" kata iqbaal jelas, padat dan tegas.

"Jangan gila!" Gue refleks mukul meja sampe satu polwan tanpa hijab itu latah "Eh kontil--eh kontil" dan polwan itu langsung minta maaf.

"Emang ga mau?" iqbaal terkekeh. dia liat gue sambil naik turunin alisnya, menggoda.

Gue mau baper, tapi kayaknya waktunya ga tepat. hhh.

Iqbaal lagi diambekin juga malah makin bikin kesel.

Gue ngeliatin satu persatu polisi itu dengan puppy eyes. ya, sapa tau aja salah satu dari mereka diterangkan mata hatinya terus bebasin kita berdua sekarang juga.

"Iya, pak. saya janji bakalan nikahin dia secepatnya"

yaudah lah, terserah dia. yang penting gue bisa bebas sekarang juga.

"Sudah saya rekam suara kamu. awas kalo terciduk lagi mau mesum. saya langsung bawa ke kantor urusan agama"

Satu polisi berkumis setebel gagang telepon itu berdiri dari duduknya. terus dia nyalamin tangan iqbaal, tangan gue juga.

"Sekarang kalian boleh pulang ke rumah masing-masing" kata polisi yang daritadi bacotannya paling panjang.

"Inget ya, rumah masing-masing. jangan hotel apalagi apartemen"

yaelah. gue juga lagi marah sama iqbaal, ga mau kalo dia ngajak ke tempat begitu.

"Terimakasih, pak"

STAY x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang