Saya kembali mundur bukan? Teratur perlahan, kali ini tanpa jeda. Serius.
Sekarang waktunya saya angkat tangan tinggi-tinggi atau ngibarin bendera putih. Ngga, saya ngga kalah. Tapi mau ngga mau ini batas saya buat berhenti, pergi kemudian.
Saya pergi bukan karna 'pengen ngeliat kamu bahagia sama dia' oh shit ayolah saya ngga sebullshit itu. Saya pergi karna saya emang ngga mau lagi tinggal dan ujung ujungnya terluka, saya ngga mau menetap pada seseorang yang hatinya bahkan ngga pernah natap keberadaan saya ada atau ngga. Dan begitulah hak bahagia kamu bukan ditangan saya. Dari awalnya memang bukan.
