Bagian Satu (Hari pertama)

1.2K 39 1
                                    

Drt...Drt...Drt...

Sudah lima kali alarm di handpone Nay bergetar tetapi ia tidak juga bangun dan mematikannya. Jam di dinding   menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Seharusnya Nay sudah berangkat karena hari ini merupakan hari pertamanya masuk SMA.

"Nay kamu gak sekolah ? ini udah setengah tujuh loh. Nanti kamu telat." Rosma , Mama Nay hanya menggeleng melihat tingkah putri sulungnya yang tidak juga bangun.

Drt...Drt...Drt...

"Tuh alarm kamu bunyi lagi, ini yang ke enam kalinya. Mama gak tanggung jawab ya kalau kamu dimarahin senior kamu." Ucap Rosma yang masih berdiri di pintu kamar Nay.

"Iya ma aku bangun.. Lagi mimpi berduaan sama Kak Galang juga diganggu..huhh." Ucap Nay geram.

"Yaudah sana lanjutin mimpi sama Kak Galangmu itu sekalian gak usah sekolah!" Teriak Rosma kesal

"Ah udah dong ma gak usah drama, lagian jam berapa sih ini?" Tanya Nay sambil menguap

"Setengah tujuh." Rosma menutup kamar anaknya karena tahu Nay akan berteriak setelah ini.

Sontak Nay melompat dari atas kasurnya dan lansung memakai seragam. Ia tak peduli jika tak mandi yang penting tidak terlambat sampai sekolah. Nay bergegas menghampiri Rosma yang sudah siap di atas motornya. Rosma tertawa pelan ketika melihat Nay keluar rumah dengan wajah berantakan.

****

Nay turun dari motor sambil berlari menuju pintu gerbang SMA Nasional yang masih terbuka sedikit. Ia menerobos masuk tetapi dicegah oleh dua orang murid, jika dilihat dari penampilannya yang rapi dan id card yang tergantung di lehernya mereka itu panitia MOS.

"Kamu terlambat berbaris dulu disamping temanmu itu." Perintah seorang cewek yang berlagak sok keren

"Iuh, sok galak. Najis." Gerutu Nay

"Ya namanya aja kakak kelas, biasalah pengen kelihatan keren di depan adik kelasnya." Sahut seseorang disamping Nay

"Kenalin gue Mira, murid baru juga." Ucap seseorang bernama Mira sambil mengulurkan tangannya

"Gue Naymira panggil aja Nay. Kalo lo panggil gue Mira ntar nama kita kembar hahaha." Tawa kita serentak sampai ditegur oleh dua orang kakak kelas tadi

"Eh Nay itu yang di pinggir jalan itu mama kamu ya, kok masih disitu sih. Emang gak pulang ?" Tanya Mira

Sontak Nay langsung memanggil Rosma dan menyuruhnya untuk pulang. Rosma khawatir jika Nay akan disiksa oleh seniornya seperti kasus yang sering ia lihat di televisi. Setelah perdebatan yang agak lama akhirnya Rosma mau pulang tapi sebelum pulang ia mengancam kepada dua orang yang ada di depan gerbang jika sampai melukai anaknya mereka akan berurusan dengannya.

"Mama gue emang gitu suka lebay lagian gue kan udah gede, bisa jaga diri sendiri." Gerutu Nay yang merasa malu kepada Mira dan dua orang kakak kelasnya itu.

"Oke, sudah 15 menit kalian berdiri disini. Sekarang kalian masuk, besok jangan sampai terlambat lagi. Kalian ikuti Kakak cowok ini, nanti akan ditunjukkan kelompoknya. Oiya jangan lupa setiap tugas yang diberikan kalian harus mengerjakan dua kali lipat dari yang diperintahkan oleh kakak panitia sebagai hukuman karena kalian sudah telat." Cerocos cewek sok galak itu.

****

Jam istirahat adalah waktu yang sangat ditunggu oleh seluruh siswa MOS termasuk Nay. Bagimana tidak, lebih dari empat jam mereka berdiri dibawah terik matahari sambil mendengarkan ceramah yang membosankan.

"Ah......nyaman banget rasanya." Teriak Nay sambil menjatuhkan tubuhnya dibawah pohon rindang di dalam taman sekolah.

"Gue bawa minum nih tapi gak bawa makanan, lo mau ?" Mira menawari Nay yang sedang menghirup udara segar dalam-dalam

"Boleh deh, daripada kita berdesakan sama anak-anak di kantin. Belum lagi harus menghirup keringat mereka yang pastinya udah-" Ucapan Nay terpotong karena mulutnya dibungkam oleh Mira

"Nay, stop! Jijik tau....Oiya keringat gue bau juga nih. Lo bawa parfum gak?" Nay hanya memutar bola matanya dramatis

Nay hanya memandang Mira yang sedang menyemprotkan parfum ditubuhnya sambil tertawa pelan. Walau baru kenal beberapa saat, ternyata Mira orang yang seru juga. Jadi tidak sia-sia juga tadi Nay berangkat terlambat dan bertemu teman seasyik Mira. Tiba-tiba ia teringat kepada Difa sahabatnya sejak bangku SMP yang mempunyai sifat yang menyenangkan seperti Mira. Ia mengeluarkan handhonenya dan menelpon Difa.

"Halo Dif, lo lama banget deh angkat telponnya."

"Gue masih MOS nih, ntar gue telpon balik."

"Apa Dif, ga dengar nih gue. Pake bisik-bisik seg-"

"tutttt....tutttt.....tutttt...."

Nay melempar handphonenya ke tanah karena sangat kesal dengan Difa. Padahal ia baru mau cerita tentang misinya ke sekolah ini untuk bertemu Kak Galang

"Kenapa sih Nay? Berantem sama cowok lo?" Tanya Mira penasaran

"Cowok apaan coba. Ini tuh sahabat gue namanya Difa, dia gak sekolah disini. Sedih gue padahal setiap saat kita barengan eh sekarang gue kesepian gak ada dia. Lagian gue tuh gak punya cowok, punyanya cowok impian. Makanya gue tadi telepon Difa mau cerita kalau gue belum ketemu pangeran gue tapi gue yakin bentar lagi bakal ketemu sama pangeran tampan. Penasaran deh gimana wajah dia sekarang, maklum kangen berat satu tahun gak ketemu rasanya nyiksa banget." Mira hanya mengangguk-angguk padahal ia tidak tahu siapa yang dimaksud Nay

"Emang cowok itu siapa sih Nay ? Ganteng banget emang? Gue jadi penasaran deh ntar kalo ketemu gue kasih tau ya." Ucap Mira menggoda Nay

"Namanya Kak Galang, kakak kelas gue dulu."

"Gal-Galang." Mira terkejut tetapi sedetik kemudian ia berusaha bersikap biasa saja agar Nay tidak curiga

"Iya, Galang Ardy Pratama. Cowok dingin nan keren yang bikin gue klepek klepek." Nay tersenyum senyum sendiri membayangkan wajah Galang.

****

Kringggg...............

Mira dan Nay bersorak senang ketika bel tanda pulang telah berbunyi nyaring. Ketua Panitia MOS telah mempersilahkan untuk meninggalkan lapangan. Serentak semua murid berbondong-bondong keluar dari pintu gerbang. Nay menarik tangan Mira untuk cepat keluar dari sekolah itu yang sudah seperti kandang macan. Karena bagi Nay semua senior sok pasang tampang galak kayak macan di depan adik kelasnya.

"Ah......akhirnya gue bisa menghirup udara kebebasan." Nay bersorak girang sambil melompat-lompat tidak jelas.

"masih dua hari lagi Nay, jangan senang dulu. Lagian tugas kita banyak banget. Rasanya kepala gue mau pecah." Ucap Mira dramatis sambil memegang kepalanya

"Gue gak peduli yang penting hari pertama udah kita lewati. Mending sekarang kita pulang istirahat baru deh ngerjain tugas. Oiya bagi ID Line dong ntar gue chat." Nay merogoh saku roknya dan mengeluarkan handphone.

Setelah mengetikkan ID Line nya Mira pamit untuk pulang duluan karena sudah dijemput. Tak lama kemudian Rosma datang untuk menjemput Nay seperti biasa mengendarai motor matic kesayangannya. Dengan penuh semangat Nay langsung naik ke atas motor dan bercerita semua hal yang terjadi sepanjang hari ini kepada mamanya itu.

****

Tbc

Hay guys ini cerita baruku for the first time. Hehe. Ditunggu kritik dan sarannya dari kalian sangat membantuku guyss.



RIFALLWhere stories live. Discover now