Tak berapa lama kemudian,seseorang berambut pirang datang kedekatku. Ia memakai jaket kulit coklat, celana jeans hitam dan ankle boots berwarna coklat tua. Ia membawa dua buah koper. Satu berwarna biru muda dan satu lagi coklat tua.
Rambutnya di biarkan tergerai. Dan baru kusadari gadis ini memiliki mata yang sama persis denganku. Dan juga hidung dan mulutnya. Jiplakanku sekali.

Ah, inikah Summer? Ia tak memakai kawat gigi lagi?! Dan mengapa rambutnya jadi blonde?
Ah,aku ingat. Greg bilang ia ingin mewarnai rambutnya agar sama sepertiku. Dan tak kusangka gadis ini benar benar melakukannya.
Oh Ia juga lebih tinggi, apa karna dia memakai heels ya?

"Kau Niall,kan?" Tanyanya padaku.

Fuck
Dia benar benar memiliki mataku.

"Ya. Kau Summer kan? Cepatlah ikut aku. Aku akan mengantarmu ke flat." Kataku dingin.

Dia Summer. Adikku. Dan dia berubah.

"She's hot dude" kata Harry tepat ditelingaku. Kulirik kebelakang sekarang Liam dan Zayn sedang membantunya membawa koper.

"Tidak,Harry. Dia tidak hot" Sanggahku.

"Ni,adikmu cantik" tiba tiba Louis berbisik padaku.

"Aku mengatakannya duluan,Lou!" Bentak Harry.

"Kau mengatakan dia hot,Harry" koreksiku.

"sama saja,pokoknya aku duluan!" seru Harry

Lou mengangkat tangan tanda menyerah.

"Aku hanya berkomentar" katanya.

"Kalian diamlah." Ucapku sambil mempercepat langkah ke parkiran.

***

Author's P.O.V

"Thanks,Niall,Zayn,Lou,Liam dan Harry" kata Summer ketika ia sampai di apartemennya.
Mereka sudah berkenalan dan sedikit mengobrol. Sementara Niall lebih banyak diam.

"Ya ya ya sudahlah tak usah basa-basi. Besok bersiap-siap. Pukul 9 akan aku bawa kau ke sekolah barumu. Setelah itu tanggung jawabku selesai." Kata Niall.

"Niall! Kau kasar sekali!" Tegur Liam.

Niall tak memedulikan Liam.

"Terima kasih,tapi aku bisa sendiri. Sungguh. Aku tak akan merepotkan kau lagi,Niall" kata Summer pelan.

"Thank god!" Niall berkata kegirangan sementara Summer tersenyum miris.

"Aku akan mengantarmu jika Niall tidak mau" tawar Zayn yang seketika menghancurkan mood Niall -pasti-

"Ah tidak apa-apa,Zayn. Aku bisa sendiri. Sungguh" tolak Summer halus.

"Kalau begitu biar aku yang antar"
Suara Harry terdengar.

Summer terdiam sambil menatap Harry lalu tersenyum.

"Sungguh, aku tak apa-apa sendirian. Kalian menjemputku sudah lebih dari cukup. Terima kasih banyak." Ucap Summer.

Harry mengernyit. Kenapa Summer menolaknya dan Zayn?

"Niall tak akan keberatan,yakan Niall?" Harry meminta persetujuan Niall.

"Aku keberatan" Niall buka suara. Ia bersender di ambang pintu. Menunduk.

Summer menggigit bibirnya.
"Kau kenapa sih,Niall?" Tanya Harry.

"Dia sudah menolak kalian. Tidak tahu diri kan? Tak perlu memaksanya lagi,Harry!" Jawab Niall sarkas.

"Maaf, aku tak bermaksud untuk jadi orang tak tahu diri. Sungguh.. Aku-"

Summer ForeverWhere stories live. Discover now