Menjadi anak tunggal dari seorang pengusaha tersohor di negri ini membuat Loreta Azzahra Gibson terbiasa dengan hidupnya yang serba mewah.
Siapa yang menduga jika hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat saat sang papa memutuskan untuk menika...
Gadis itu melangkahkan kakinya menuruni anak tangga, dengan senyum merekah ia menghampiri wanita paruh baya yang sedang menata meja makan sedemikian rupa. Ia memeluk dan mencium pipi kiri mamanya, kebiasaannya setiap pagi.
"Pagi mama." sapanya riang.
Kemudian pandangannya beralih pada sosok papanya yang sedang menyeruput kopi panas buatan mamanya dan melakukan hal serupa.
"Pagi papa."
"Pagi juga sayang."
Gadis itu beralih duduk ke tempat duduk di samping kursi papanya. Mengambil sehelai roti tawar lalu mengolesnya dengan selai stroberi kesukaannya.
"Paa, aku bawa mobil ya hari ini." katanya dengan wajah memelas.
Papanya menurunkan koran yang sedang dibacanya, kemudian menggeleng atas jawaban dari perkataan gadis itu.
"No Reta. Dalam sebulan ini kamu udah berapa kali nabrak coba?" tanya papanya.
Gadis yang dipanggil Reta itu meringis pelan, "Bukan salah Reta dong Pa, salahin aja tuh pohon yang berdiri di situ."
Mamanya hanya dapat mengulum senyum mendengar penuturan anak bungsunya itu, "Reta, Reta. Pohon aja kamu jadiin alasan.
🍩
Loreta Azzahra Gibson, gadis itu kembali mengingat kepingan kenangan bersama orang tuanya. Saat dimana keluarga mereka yang bahagia dan harmonis. Papanya yang humoris dan mamanya yang ceweret tetapi sangat menyayanginya. Ia merindukan omelan mamanya yang memarahinya karena pulang telat atau susah dibangunkan. Ia sangat merindukan kehangatan keluarganya.
Sejak mamanya meninggal karena menderita asma akut, kehidupan Reta perlahan mulai berubah. Saat papanya kembali menikah dengan sekretarisnya di kantor yang awalnya Reta kira bisa menjadi ibu pengganti baginya, ternyata hanyalah mengharapkan harta kekayaan papanya.
Perlakuan baik mama tirinya itu hanya sebagai pencitraan di depan papanya saja. Apalagi setelah setahun yang lalu, Papanya meninggal karena mengalami kecelakaan. Mama tirinya itu berubah menjadi sosok nenek sihir yang sok berkuasa.
Reta menghembuskan nafasnya pelan. Melangkahkan kaki dan menatap jalanan dengan lesu. Jarak dari rumah kesekolahnya hanya 15 menit, sehingga jika berjalan kaki tidak terlalu jauh.
Matanya nyalang menatap satu persatu kendaraan yang berlalu lalang. Hingga tiba-tiba sesuatu mengenai belakang kepala Reta. Reta menoleh kebelakang mendapati anak kecil di dalam mobil melaju dengan kaca terbuka setengah. Mobil itu melaju dan berhenti di hadapan Reta.
Anak kecil dengan seragamnya itu keluar. Kemudian berlari kecil menghampiri Sosok Reta yang tengah mengusap-usap kepalanya.
"Tante maafin Iren ya, tadi gak sengaja botol itu kena kepala tante."
Reta tersenyum, kemudian mengelus pipi gembul anak kecil yang dikepang dua itu. "Gakpapa, sayang. Tapi lain kali jangan buang sampah sembarangan ya."
Anak kecil itu mengangguk "Tante mau sekolah ya, bareng Iren aja yuk. Kan Iren juga mau sekolah." sambil menarik rok Reta.
"Gak usah ya Iren, sekolahan tante udah deket kok." tolak Reta secara halus.
"Kamu masuk lagi gih ke mobil, nanti kamu telat loh. Kayaknya papa kamu udah nunggu juga di dalem."
Anak kecil itu mengangguk, "Dada tante cantik. Sampai jumpa lagi yaa."
Reta tersenyum tulus, membalas lambaian tangan kecil anak manis itu. Kemudian kembali melanjutkan perjalanannya menuju sekolahnya yang tinggal satu belokan lagi.
Tanpa Reta sadari, sosok pengemudi di dalam mobil yang dituruni anak kecil tadi memerhatikan Reta.
🍩
HOLAAAAAAAAI'M HERE GUYSS!!!
SETELAH SEKIAN LAMA CERITA INI AKU ANGGURIN, DI REVISI UDAH ENTAH BERAPA KALI, DI PUB DAN UNPUB ENTAH UDH BEBERAPA KALI JUGA KARENA IDE YANG NGESTUK.
BUAT YANG UDAH PERNAH BACA CERITA INI SEBELUM AKU UNPUB PASTI UDAH PAHAM SEDIKIT GIMANA ALUR CERITANYA.
DAN SEKARANG BARU DI PUBLISH KEMBALI SETELAH SEKIAN LAMA SEJAK 2017 INI CERITA AKU BUAT LOH BEB!!!