"DAVKA!"

Mendengar bentakan dari Raehan membuat nyali Davka seketika menciut.

"Lo tau kan seberharga apa lo bagi gue. Stop bilang begitu!"

Davka yang masih tidak berani menatap kedua mata Raehan hanya menangguk.

"Bagus," ujar Raehan singkat kemudian segera berjalan menuju sofa.

Suasana mendadak terasa sepi. Davka yang tidak suka dengan sepi segera mengacaukan suasana.

"Bang."

"Hmm," gumam Raehan dengan kedua mata yang sudah menutup.

"Tolongin gue," ucap Davka lirih yang membuat Raehan segera membelalakan kedua matanya dan berlari ke arahnya.

"Kenapa? Ada yang sakit? Dimana? Bilang sama gue!"

"Gue...gue laper."

"An—huft," ucapan Raehan segera terhenti saat ia menyadari bahwa kata kotorlah yang akan keluar dari mulutnya. "Ya makan dong, adikku sayang."

"Suapiiin..."

"Ya 'kan tangan lo gak lumpuh ganteng."

"Abangku yang paling tampan sedunia. Nih liat! Tangan adek imut lo ini lagi diinfus. Akan sangat ribet kalo gue maksain hal itu," ujarnya seraya mengulurkan tangan kanannya yang tersemat jarum infus disana.

"Sini mana," ujar Raehan dengan ketus.

Di sela-sela kegiatan makannya, Davka tersenyum manis melihat kakaknya yang bersikap baik dan bahkan mau menyuapinya membuatnya semakin bahagia.

*****

"Ih, kenapa lagi tuh bocah?!"

Kailasha kesal. Hari ini ada berkas yang harus ditandatangani oleh Davka dan besok pagi sekali harus diserahkan ke Pak Sulaiman. Namun, ia baru saja mendapatkan kabar dari Diego bahwa Davka tidak masuk karena demam. Saat ia bertanya mengapa bisa Davka tiba-tiba demam, jawaban Diego benar-benar membuatnya emosi.

'Gara-gara berenang malem-malem pas hujan.'

Bodoh! Davka memang sangat bodoh!

"Udah, Kai. Sabar. Mending sekarang lo anterin nih berkas biar besok bisa dikasih ke Pak Sulaiman.

"Kok gue? Kenapa gak lo aja?"

"Ya kan lo wakilnya. Atau gak lo yang gantiin tanda tangan dia."

"Gak mau. Yang berkas kali ini Pak Sulaiman maunya si Davka yang tanda tangan. Ah emang nyusahin."

Kini Diego dan Kailasha sudah berada di lobby sekolahnya. Secara tiba-tiba, Kailasha menghentikan langkahnya dan secara otomatis Diego turut berhenti dan menoleh ke arah Kailasha yang sedang memberengut kesal.

"Haha lo kenapa sih? Tinggal anterin aja."

"Gak bisa Diegoooo gue harus ke rumah nenek. Nenek gue sakit. Lo aja deh."

"Gue juga udah janji sama mama gue buat anterin pergi."

Kailasha memutarkan kedua matanya kesal. "Ya terus ini gimana?"

Seperti mendapatkan pertolongan dari Tuhan, tiba-tiba Afreen berjalan seperti hendak pulang sekolah. Dengan sigap Diego berhenti di depannya sembari merentangkan kedua tangannya.

Afreen menatapnya dengan wajah bingungnya.

"Af, gue mau minta tolong. Tadi—" Diego segera merampas berkas yang dipegang oleh Kailasha dan segera melemparkannya ke arah Afreen. Refleks, Afreen menangkap berkas itu dan menatap Diego tajam. Baru saja ia ingin mengembalikan berkas itu, namun Diego sudah menarik Kailasha pergi sembari berteriak, "—Pak Sulaiman nyuruh lo nganterin itu ke Davka. Suruh dia tanda tangan. Alamatnya nanti gue chat lo."

Dan dengan secepat kilat, Diego dan Kailasha menghilang dari pandangan Afreen. Saat Afreen sedang kebingungan memandangi berkas yang sudah ada di tangannya, ponselnya bergetar dan ternyata ada pesan dari Diego.

Diegoo : RS Bakti Medika, Jl. Kelinci 5 No. 11. Ruang 411.

"Kok gue sih?" Dan dengan amat sangat terpaksa, Afreen berjalan menuju alamat tersebut.

Sedangkan di lain tempat Kailasha yang sedang berjalan bersama Diego berkali-kali merutuki kebodohannya. Ah pasti nanti Afreen akan berdua saja dengan Davka.

Katakanlah bahwa Kailasha sedang cemburu. Ia tak akan mengelak akan hal itu. Ia menyesali nasibnya yang sekali lagi harus menahan rasa cemburu.

'Dav, cemburu tuh gak enak. Kok lo tega banget sih sama gue?!' pekiknya dalam hati.

- TBC -

⚫⚫⚫

Maaf ya buat notif tadi. Itu aku kepencet hehe Sorry banget kalo PHP.

Nih aku kasih update yang sesungguhnya hehe

Kritik saran selalu ku tunggu dari kaliaaan~

Buat sider, aku cuma mau bilang.....

Thanks yaa udah mau mampir! Aku senaang..... Gak apa2 gak vote. Aku gak maksa. Beneran. Itu kan hak kalian. Kalo kalian ngerasa aku update lama, itu bukan karena aku nunggu targetan vote. Enggak ko. Akunya aja yang belom sempet hehehe

Oke, udah ah nanti kalian bosen kebanyakan note nya hahaha

See you soon 😘

Oiya... mampir ke Queen Bee yaaa..... Konfliknya gak seberat Schatten sama Sincerity. Lagi pengen coba buat cerita yang agak santai gitu hehe. Hope you'll like it. Daaah! 😊😀

Seharusnya ✔Where stories live. Discover now