"Sudah jangan memikirkan playboy cicak itu, bagaimana jika kita pergi makan? Ada caffe yang baru di buka. Menu es krimnya kudengar sangat enak, jadi kita.. "

"Yosh! Ayo berangkat!!" seru Alicia semangat, dia langsung menarik pergelangan tangan Jasmine dan pergi tanpa mendengarkan penjelasan Jasmine selanjutnya.

Benar-benar wanita yang sulit di tebak!

Kadang Jasmine berfikir sahabatnya ini memiliki kelainan bipolar. Sangat cepat sekali berubah sikap. Tapi biarpun bergitu Jasmine sangat menyayangi Alicia. Sangat. Seperti saudara kandungnya sendiri, mereka berdua adalah anak kembar tapi beda ayah dan juga ibu. Terdengar mengelikan namun memang seperti itulah kenyataanya.

Mereka berdua pergi dengan menaiki mobil milik Jasmine. Saling mengobrol dan membahas banyak hal, membuat Alicia lupa jika beberapa saat yang lalu dia menangis seperti orang sedikit kurang waras.

Kadang Jasmine berpikir apa sahabatnya ini memiliki kepribadian ganda, karena mood nya cepat sekali berubah.

Bahkan jika disogok dengan ice cream, dia langsung lupa akan masalah berat yang selalu menghampirinya. Walaupun terlihat sedikit unik, Jasmine sangat menyayangi Alicia. Mereka sudah bersama sejak awal masuk di sekolah menengah dan kini mereka akhirnya kuliah di tempat yang sama.

Walaupun jauh dari rumah Alicia terlihat sangat mandiri, dia bisa mengurus dirinya sendiri dan juga tempat tinggalnya sekarang.

Istri idaman.

Elanor memang sangat idiot! Dia tidak tahu jika melepaskan Alicia akan menjadi bencana bagi dia.

Setelah dua puluh menit perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Keduanya turun dari dalam mobil, lalu berjalan masuk ke dalam Caffe.

"Sangat ramai disini" ucap Alicia melihat sekeliling.

"Benar sekali, eh di sana ada yang kosong. Ayo" seru Jasmine menarik tangan Alicia untuk mengikutinya.

Alicia mengikuti langkah sahabatnya karena memang tangan kanan miliknya di tarik secara paksa. Mereka berdua duduk di dekat jendela, dan mulai memesan. Keduanya sama-sama maniak ice cream. Jika ada tempat dimana penjual es krim berada, mereka pasti akan dengan senang hati mengunjunginya.

Tidak ada satupun tempat di Thailand yang tidak mereka kunjungi, hampir semuanya sudah. Sangat mencengangkan bukan.

"Kamu mau apa, Alice?"

"Emmm..aku ingin menu special yang di tawarkan disini" jawab Alicia tanpa membuka buku menunnya.

"Baiklah jadikan dua ya" ucap Jasmine halus pada pelayan perempuan yang melayaninnya.

Pelayan itu mengangguk dan segera kembali untuk membuatkan pesanan Alicia dan Jasmine. Keduanya masih sibuk dengan kegiatan masing-masing, Jasmine mengecek ponselnya yang sedari tadi terus berbunyi. Lalu Alicia? Dia hanya memandang ke arah luar jendela.

Melihat orang-orang yang lalu lalang di jalanan. Fikirannya kembali melayang, pada kejadian memalukan kemarin malam. Dia belum menerima perlakuan Elanor padannya, tapi mau bagaimana lagi. Semuanya sudah terjadi dan tidak dapat di ulang lagi. Menyesal tidak akan mengembalikan apapun.

"Masih memikirkan dia?" tanya Jasmine memecah lamunan Alicia.

"Hah? Tidak mungkin, aku hanya bingung bagaimana cara memberitahukan hal ini pada Mama. Dia kan sangat ingin Elanor menjadi menantunnya" terang Alicia sambil membayangkan wajah Mamanya.

"Katakan yang sejujurnya saja, biarpun menyakitkan untuk beliau. Pria idiot itu memang tidak pantas untuk dirimu" ketus Jasmine. Dia sekarang jadi sangat sensitif jika menyangkut Elanor.

PREGGO Where stories live. Discover now