Mysterious Bullet

12 1 0
                                    

Perjalanan cukup panjang menuju shelter ku. Mentari terik, debu beterbangan.

(Suara motor)

Brumm brumm... Suara motor itu semakin mendekat. Bisa aku lihat sekelompok pria dengan mengendarai motor sport.

Mereka terlihat semakin mendekatiku. Telah tampak lima orang pria dengan tiga buah sepeda motor.

Mereka membawa dua buah senapan serbu yang tidak bisa aku identifikasi jenis nya, dan beberapa revolver.

Mereka semakin mendekat.

(Bamm bamm bamm!)

Mereka melepaskan beberapa tembakan ke arah kami. Mereka terus menembak dengan membabi buta seraya tertawa.

"Arrrrgghh.." pekik ku. Mereka mengenai kaki kiri ku.

Bisa aku rasakan kaki ku mati rasa dan darah mulai mengucur. Aku pun menjatuhkan trolley trish dan menyeret badannya untuk berlindung di balik sebuah batu.

Aku mengambil senapan serbu M4A1 milik ku. Aku menembakkannya secara sembarang. Formasi mereka pun kacau.

Mereka terus mendekat ke arah ku. Tanpa aku sadari, seorang pria telah memacu motor nya, dan telah berada tepat di sampingku.

(Bamm bamm!)

"Arrrrgh" pekikku lagi.

Dia mengenai kaki kiriku lagi. Terhitung sudah tiga peluru bersarang di kaki kiri ku. Tak bisa ku rasakan kaki ku lagi.

(Bamm!)

Aku menembak pria tadi, dan seketika dia terjatuh dari motornya dan sepertinya telah tewas.

"Dia membunuh Rick!" ucap seorang pria dengan keras.

"Kill him!" ucap pria lainnya.

Mereka semakin dekat. Sekuat tenaga aku bangkit untuk melawan mereka. Hasil nya tetap nihil.

(Bamm!)

Tiba - tiba sebuah suara senapan seperti guntur datang dari arah shelter ku.

"Cih, Tony lagi" gerutuku.

Aku memang tak suka jika di bantu, walau aku dalam keadaan terdesak sekalipun. Aku lebih suka bekerja sendiri.

(Bamm!)

Bisa aku lihat dua orang pria telah tergeletak tak bernyawa. Tinggal sisa dua pria dengan satu motor.

Aku mengarah kan senapan serbu ku ke arah motor mereka.

(Bamm!)

Aku berhasil mengenai ban motor mereka dan mereka terjatuh dengan keras. Salah satu pria terlihat pingsan sedang kan salah satunya mencoba bangkit dan meraih revolver nya.

(Bamm bamm bamm!)

"Dasar bodoh, Enam tembakan. Peluru nya telah habis" batin ku sembari tersenyum jahat.

Tanpa aku sangka dia berlari dengan sebilah katana di genggamannya.

"Aaaaaaaaa!" teriak nya lantang

Dia semakin dekat. Aku ambil belati ku. Aku tidak akan membuang peluru ku sia - sia hanya untuk menghabisi maniak ini.

Dia semakin mendekat. Dia menebas kan katana nya. Aku dengan mudah mengelak dan aku berhasil menikam dada kiri nya.

"Tepat" ucap ku dengan pelan.

Pria itu pun ambruk seketika. Aku pun membersihkan darah di belati ku dengan baju pria itu.

Aku mengumpulkan seluruh persenjataan mereka dan mengambil bensin di motor mereka.

"Dua buah senapan serbu ak-47, empat buah revolver, sebilah katana, dan beberapa liter bensin, ini akan berguna" batinku sembari memasukan semua barang tadi ke trolley.

Soldier Of Wasteland [SOW]Where stories live. Discover now