aku melihatmu hari ini. mungkin lebih tepatnya, aku bertemu denganmu hari ini. kau datang dengan tas berawarna biru tua yang terlihat tidak begitu berat. sepatumu berwarna putih dan aku rasanya ingin memiliki sepatu milikmu itu.
kau mengenakan jaket berwarna biru tua juga. lagi lagi biru tua.
hari ini aku juga mendapat giliran sekelompok bersamamu. aku bertanya tanya didalam hatiku sendiri apakah akan seru, dan benar saja. kau seru.
kau tak habis habisnya tertawa, aku cukup suka dengan caramu tertawa. meski kurasa, orang lain sepertinya tidak akan menyukainya.
aku cukup dekat denganmu hari ini. ya, kita memang baru bertemu hari ini. sebenarnya tidak bisa dianggap dekat, kira-kira kita hanya mengucapkan dua patah kata kepada masing masing kan?
kau mengatakan "ya" dan "tidak"
sementara aku mengatakan "kamu duluan aja ya?" dan "apa kamu yakin jawabannya ini?"
aku tidak tahu mengapa hatiku kecilku menganggap itu sebuah kedekatan.
tak apa apa kan?
----------
A/N: LOLLLLLZ jd ini ceritanya kayak surat gitu. Ga surat juga sih kayak dia nulis tentang si cowo di suatu buku gitu, seakan akan dia nulis surat buat si cowo. uhmm, di chapter selanjutnya di jelasin kok wgwgwg. lg iseng dan pengen nulis yg baru (lagi). haha semoga suka c:
-ann
KAMU SEDANG MEMBACA
unknown
Teen Fiction"dan nino, jika kau membaca ini sekarang, jangan lupa tersenyum, ya :)" cinta diam-diam, sebuah buku, dan waktu. [intentional lowercase]
