Bagian 1

18.8K 1.2K 94
                                    

Warn : udah saya post di FFN. FemNaru. GaJe Garing Receh dan Typo merajalela.
Genre : Family, Romance, Humor garing (kalo berhasil bkin ketawa sih)kkk~

Happy Reading, Sob~

Menma : 5 tahun
Sasuke  : 25 tahun
Naruto  : 25 tahun

..
..

..

Seorang pria berambut kelam berjalan cepat menghampiri salah satu pintu di sebuah koridor apartemen seraya menenteng dua kantong besar yang terlihat penuh di tangan kanannya. Satu tangannya yang lain meraih- raih kunci apartemen di dalam kantong hoodie abu- abu yang ia kenakan.

Sasuke Uchiha mengumpat pelan saat tak mendapati logam dingin dengan gantungan kodok orange besar di sakunya, kedua matanya lantas menyipit, tangannya beralih meraba saku celana. Dan mengernyit bingung.

" Shit! Menma pasti sudah bangun. Di mana kuncinya?" desisnya cemas. Meletakkan kedua kantong besar belanjaannya dan meraih dompet untuk mencari kunci apartemen yang barangkali saja lupa ia letakkan di dalamnya.

" Oh, hei, Tuan, apa kau mencari ini?" sebuah suara membuatnya tersentak pelan. Sasuke menoleh cepat ke balik punggungnya dan mendapati seorang gadis dengan kemeja dan celana panjang hitam menatapnya penuh tanya.

" Aku menemukannya di depan pintu lift," lanjut gadis itu.

Belum menjawab, Sasuke menggeser pandangannya ke bawah di mana sebuah kunci bergantung kodok orange besar terjepit di antara ibu jari dan telunjuk si gadis berambut pirang.

Berambut pirang?

Bermata biru?

Sepertinya tidak asing.

Pria itu mengernyit. Kembali menatap wajah si gadis yang kini memekik dengan wajah melongo lucu.

" Te- Teme!?"

" Whoaa, kau benar Teme!"

Sasuke diam beberapa saat, menahan senyum yang nyaris terulas di bibirnya. Matanya menatap tertarik merasakan jantungnya yang tiba- tiba berpacu begitu cepat.

" Dobe," tukasnya datar.

Si gadis meringis hingga matanya menyipit menggemaskan membuat Sasuke nyaris mengumpat karena tidak tahan untuk mencubit kedua pipinya kuat- kuat.

" Hai, Mantan," sapa Naruto disertai cengiran lebar.

Sasuke mendengus.

" Delapan tahun tidak bertemu wajahmu masih sama menyebalkannya, Teme."

" Dobe," ulang Sasuke, menghela nafas kasar.

. . . .

. . . .

" Memangnya tidak apa- apa, Teme, aku ikut masuk? Oh, halo, permisi, bolehkah aku masuk? Boleh? Oh, oke, aku akan masuk," Naruto menyapa udara kosong di depannya seraya melepas sneakers orange nya cepat. Berbicara seakan ada seseorang yang membalas ucapannya.

Sasuke hanya memutar bola mata bosan, Naruto tidak banyak berubah. Pria itu sudah masuk lebih dulu untuk meletakkan kantong besar belanjaannya di atas meja makan di sisi ruang tamu kecil di mana kini Naruto tengah berdiri dan mengedarkan pandangannya tertarik.

" Duduklah dulu," ujarnya mempersilahkan.

" Aku akan siapkan minuman," lanjutnya.

" Apa? Teme, tidak perlu, jangan repot- repot-"

Sasuke sudah akan membalas ' Aku sama sekali tidak merasa direpotkan' saat Naruto melempar cengiran kecil dan melanjutkan ucapannya, " Apa kau punya jus jeruk, Teme? Hehee," membuatnya menahan diri untuk tidak melempar sandal rumah yang dikenakannya ke wajah Naruto.

Mom for My Little MenmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang