22; Can you trust me?

3.7K 694 142
                                    

"Supir dari kecelakaan yang membunuh 20 siswa diketahui telah bunuh diri dengan cara melompat dari jendela ruang rawat inapnya yang berada dilantai 15 pada pagi hari ini. Polisi pun menutup kasus ini sebagai kasus kecelakaan biasa..."














Sujeong menangis, lalu memeluk Sejeong, "Kak, Sujeong emang jahat banget ya?"





"Karma itu ada Jeong. Sekarang, kamu mendingan minta maaf ke Yebin."









--

"Yebin!" Sujeong menarik Yebin kedalam toilet.

"Lo kok ga nengok sih tadi?! Liat aja nanti nilai ujian gue tuh ancur gara-gara lo!" maki Sujeong.

"Sorry Jeong, abisnya tadi pengawasnya ngeliatin gue mulu," balas Yebin.

"Ck, alesan mulu lo, udah untung gue masih mau jadi temen lo, tapi lo nya malah gamau bantuin gue."

"Kalo sekarang sih, gue ga percaya lo temen gue Jeong."

"Lo kok gitu? Gatau diri lo ya!"

"Halah, lo tuh sama aja sama yang lain. Nemenin gue buat nyontekin gue doang. Gue cape. Mendingan gue ga punya temen kalo gini."

Yebin berniat keluar tapi terlambat, Sujeong sudah menarik rambutnya dengan keras.

"Anjing lo ya! Ngelawan lama-lama!"

"Lepasin! Atau lo mau gue laporin ke kepsek?!"

"Laporin? Lo pikir mereka percaya sama lo? Ga bakal ada yang percaya sama anak aneh kayak lo!"

"Aneh? Bukannya lo yang aneh? Bisa liat setan lah, apalah."

Sujeong melepaskan genggamannya pada rambut Yebin, "trus kenapa? Lo juga mau jadi setan? Mau mati lo?"

"IYA! GUE MAU MATI AJA! LO MAU BUNUH GUE? SINI BUNUH! GUE UDAH CAPE IDUP!"

"Gawaras lo ya?!"



Sujeong pergi meninggalkan Yebin. Yebin pun lebih memilih pulang, sekolah hanyalah neraka.














Tapi ia salah, rumahnya lah neraka sebenarnya.








Yebin baru saja membuka pintu rumahnya, tetapi langsung disambut dengan makian yang sudah sering ia dengar.

"Udah pulang? Kok lama banget? Kamu main-main dulu? Inget dong Yebin, kamu tuh udah kelas 9, bentar lagi UN. Kamu kira mama ga cape kerja buat bayarin sekolah kamu? Sekarang aja udah jam 3 sore kamu baru pulang. Kamu tuh sama aja sama papa kamu, main-main terus. Coba liat dia gaada waktu buat keluarga sama sekali."

Yebin langsung menutup pintu rumahnya lagi, berlari sekencang mungkin tanpa tujuan.












Yebin berhenti, melihat kencangnya kendaraan yang berlalu lalang.

"Kalo gue ketabrak, gue mati kali ya? Kan mendingan gue mati, idup juga gaguna."





Dan selanjutnya, saat sebuah truk besar sedang melaju, Yebin dengan cepat melompat kedepan truk tersebut.













Dan langsung tewas tertabrak.









-/-/-/-/-/-

Bentar.






Chapt depan end keknya.




Yhaaaaaaaaaaaa.


KEKNYA YAAAA WKWKWK






Btw, beneran dah gua sibuk banget. Ini kelas 9 napa banyak tugas sih. Udah gt gausah ada tugas tugasan lagi udah mau UN juga zzzzzzzzzzz.

Lelah aing.

Dunia Lain; 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang