masalah kembali timbul

952 183 14
                                    

khb: hwan?
khb: lg apa?
khb: sayang?
khb: bogel kuu
khb: cinta?
khb: udah tiga hari loh?
khb: masih marah?
khb: ga kangen aku?

kjh: ini hanbin ya?
kjh: jinhwannya lagi tidur

khb: lah trus lu sapa?

kjh: jaewon

khb: fuck

Hanbin dengan terbirit-birit keluar dari rumahnya. Mengambil motor kemudian tergesa ke rumah Jinhwan. Hatinya kesal bukan main. Peduli setan dengan kecepatannya yang sangat tinggi.

Di perjalanan, Hanbin merutuki Jaewon yang begitu dengan sinting berani membalas pesannya. Hanbin benar-benar ingin menghantam wajah Jaewon sekarang juga. Mengingat betapa piciknya Jaewon untuk merebut Jinhwan.

Dan sialnya, kenapa selalu Jaewon yang selalu ada untuk Jinhwan ketika lelaki mungil itu sedang merasakan mood buruk? Ke mana dia yang notabenya adalah kekasih Jinhwan?

That bastard!

Hanbin tiba di depan rumah Jinhwan. Membuka helm dengan kasar dan melemparnya tanpa peduli rusak atau tidak. Dia buka gerbang dengan kasar pula. Lalu masuk ke dalam rumah Jinhwan yang terlihat sepi. Kakinya ia bawa ke lantas atas, letak kamar Jinhwan. Dengan sedikit terburu ia buka pintu kamar Jinhwan. Matanya tersuguhi pemandangan menyakitkan yang pernah ia lihat. Jaewon tengah mencium bibir Jinhwan yang sedang tertidur pulas.

Rahang Hanbin mengeras. Tangannya terkepal. Ia menarik kerah baju Jaewon. Tangannya ia layangkan pada pipi Jaewon hingga pemuda seumur Jinhwan itu terjatuh dengan ringisan

"BRENGSEK ANJING LO PIKIR  APA YANG UDAH LO LAKUIN SAMA COWOK GUE HAH?!"

Hanbin mendapatkan emosi yang memuncak saat melihat reaksi Jaewon yang tertawa jahat. Hanbin mendekat kemudian kembali memukul Jaewon.

"YOU FUCKIN BASTARD!"

Jaewon yang mulai jengah akhirnya membalas pukuluan Hanbin telak di pipi kirinya. Saling pukul serta umpatan tak terelakkan lagi membuat Jinhwan terbangun karena suara berisik. Mata kecilnya membola.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

Jinhwan menghentikan keduanya. Memandang tajam ke arah mereka. Memijit pelipis karena pening mendadak menghampirinya. Hanbin sontak mengecek keadaaan Jinhwan. Mengajak lelaki mungil itu untuk duduk di pinggiran ranjang. Tanpa memperdulikan Jaewon yang meringis kesakitan.

"One, pulanglah. Maaf untuk lukanya"

Jaewon mengangguk. Kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

"Apa sakit?"

Jinhwan hanya diam memandangi Hanbin. Matanya berubah menjadi sendu. Lalu Jinhwan memeluk Hanbin erat sambil menghirup aroma Hanbin

"Kangen"

Jinhwan menangis. Hanbin meringis merasa betapa brengseknya ia.

--

Aku bisa rasain betapa brengseknya Hanbin ㅠㅠ
Pendek ya? Sengaja wkwk biar bisa update sering

kakel | binhwanWhere stories live. Discover now