I'm backstabber bag.2 end

1.5K 52 5
                                    

"Le.. Seung Bi," suaraku terbata. Terkejut melihatnya berada di sini. Dia melihat aku dan Kyu Hyun berciuman.

"Aku melihat kalian keluar dari apotik dan mengikuti sampai kesini. Apa ini? Apa kalian berpacaran di belakangku?" ujar Seung Bi dengan mata tajam memandang kami.

"Seung Bi, aku...."

"Kau bilang pamanmu masuk rumah sakit. Apa pamanmu dirawat di sini?" tanya Seung Bi menatap Kyu Hyun tajam.

"Maaf Seung Bi. Maag Hye Jeong kumat dan aku harus mengantarnya ke apotik terdekat." Aku melirik Kyu Hyun yang menatap Seung Bi dengan sorot mata bersalah.

"Benarkah?" Ucap Seung Bi sarkatis dengan sebelah alis yang terangkat.

"Aku tak menyangka kau melakukan ini Hye Jeong. Kau menusukku dari belakang. Aku menganggapmu sahabatku tapi kau malah berpacaran dengan Kyu Hyun di belakangku."

"Maaf Seung Bi, aku tak bisa menyangkal perasaanku. Aku mencintai Kyu Hyun," jawabku pelan sambil menundukkan kepala.

"Maaf kau bilang? Apa kau tau betapa sakitnya hatiku? Aku mempercayaimu, Hye Jeong. Tapi kau menusukku."

"Dan kau, Kyu Hyun! Bagaimana kau tega melakukan semua ini kepadaku? Kau memacari sahabatku? Tak adakah gadis lain."

"Seung Bi, maaf," ujar Kyu Hyun.

"Maaf kau bilang. Dasar brengsek!" Nada suara Seung Bi mulai meninggi.

"Seung Bi, Kyu Hyun tidak bersalah, aku...."

Sebuah tamparan mendarat sempurna di pipi kiriku sebelum aku menyelesaikan ucapanku. Tanganku mengepal erat menerima tamparan Seung Bi. Pipi kiriku terasa panas dan membara. Sama seperti emosiku yang tersulut saat ini. Gadis sialan ini menamparku. Berani-beraninya dia.

"Seung Bi!" teriak Kyu Hyun.

"Dasar jalang! Kau sudah kuanggap seperti saudariku sendiri. Aku selalu mempercayaimu tapi kau melakukan ini. Kau jalang licik, brengsek!" Tangan Seung Bi terangkat dan siap menamparku lagi. Tapi sebuah tangan menahannya. Kyu Hyun mencengkram tangan Seung Bi dan menghempaskannya kasar.

"Seung Bi!" bentak Kyu Hyun tak terima.

"Kyu Hyun?" Mata Seung Bi membesar, terkejut dengan suara keras Kyu Hyun yang membentaknya. Dia mundur perlahan.

"Aku tau aku dan Hye Jeong bersalah karena kami berpacaran di belakangmu. Tapi menghina dan menampar Hye Jeong, aku tak terima," protes Kyu Hyun.

"Apa kau tau jika Hye Jeong sangat menyayangimu? Dari dulu aku ingin putus denganmu, tapi Hye Jeong selalu mencegahku. Karena dia takut kau akan terluka," jelas Kyu Hyun panjang lebar membelaku membuat aku semakin mencintainya.

"Kau bilang dia menyayangiku? Jika dia memang menyayangiku, dia tak akan merebutmu dariku, Kyu Hyun!" teriak Seung Bi kencang.

"Mulai saat ini kita putus Kyu Hyun. Dan aku tak sudi memiliki teman sepertimu, Hye Jeong." Setelah mengatakan itu Seung Bi segera pergi dari kost-anku. Meninggalkan aku dan Kyu Hyun dalam keheningan yang cukup lama.

Sudut bibirku berkedut menahan senyuman terbit di wajahku. Panas di pipiku seakan lenyap oleh kebahagiaan yang ada di hati. Akhirnya aku bisa melihat gadis sialan itu menangis. Walau dia menahannya tapi aku bisa melihat air yang memupuk di sudut matanya. Akhirnya kau merasakannya Seung Bi, rasa sakit dikhianati dan dikecewakan.

"Kau baik-baik saja Hye Jeong? Apakah sakit?" Tangan Kyu Hyun membelai pelan pipi kiriku. Begitu pelan, seakan takut sentuhannya bisa menambah rasa sakitku.

"Aku baik-baik saja. Sedikit nyeri tapi tak apa. Kurasa sakit di pipiku tak sebanding dengan sakit hati Seung Bi. Dia pasti sangat terluka," ucapku mencoba meyakinkannya dan berakting khawatir dengan keadaan Seung Bi saat ini. Walau sebenarnya aku menari-nari bahagia di dalam hatiku.

My OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang