Chapter 2 A : Meeting

13.9K 751 2
                                    

Biasakan kalo suka vote dulu ya sebelum membaca😊

Dua bulan berlalu semenjak pernikahannya dengan Sasuke. Sakura merasa hidupnya banyak berubah. Menjadi mahasiswi sekaligus istri tidak mudah. Belum lagi ia harus memberikan darahnya pada sang suami, dan ia harus siap, tidak tahu kapan kondisi Sasuke melemah. Tapi, Sakura lumayan menikmatinya.

Sasuke juga selalu akan menuruti kemauannya dan sangat menyayanginya. Melebihi apa pun. Bukan karena darahnya. Sakura juga tahu itu.

Sehaus apa pun Sasuke, dia tidak akan meminta darah Sakura saat Sakura lelah. Ia akan menundanya atau meminum pil darah. Sakura menghela napas mengingat semuanya. Wanita itu merapikan dress sederhana berwarna pink yang dikenakannya saat ini. Ia berada di depan kantor Sasuke untuk mengantar bekal, ada sesuatu yang sedikit aneh dan mengganjal difikaran Sakura yaitu mengapa Sasuke seorang yang seorang vampir masih membutuhkan makanan manusia.

Kaki jenjangnya yang dialasi wedges yang senada dengan dressnya, tidak tinggi dan berhiaskan pita melangkah dengan anggun menuju kantor Sasuke. Satpam yang menjaga menghentikannya ketika ia menjejakkan kakinya masuk. Sakura memutar bola matanya. Tidakkah satpam itu tahu bahwa Sakura adalah istri salah satu atasan di kantor ini? Sakura tersenyum manis pada satpam itu.

"Aku mau menemui Uchiha Sasuke, aku ada janji dengannya. Tanya sekretarisnya kalau tidak percaya. Aku Uchiha Sakura." Mendengar namanya, satpam itu langsung mengijinkan Sakura masuk.

Wanita itu tersenyum. Ada secercah rasa bahagia di hatinya karena hendak menemui suaminnya. Dua bulan hidup bersama Sasuke membuat benih cintanya terhadap vampir tampan itu tumbuh. Awalnya ia sangat tidak mau mencoba mencintai karena Sasuke bagaimana pun adalah vampir. Tapi, semakin lama, hatinya mencair dengan sendirinya, karena kebaikan Sasuke.

Bersenandung kecil, ia berjalan ke arah lift. Menenteng bekal buatannya untuk Sasuke. Wanita itu mengabaikan pandangan orang-orang. Ia tahu banyak yang iri padanya karena Sasuke memilihnya sebagai pasangan hidupnya.

Brugh…"Aw…" Sakura merintih kecil saat ia menabrak seseorang. Beruntung ia tidak sampai jatuh, karena orang yang ditubruknya menahannya. Seorang Pria, kalau Sakura benar.

"Ah, Maaf…" Sakura melepaskan diri dengan cepat. Ia menatap ke arah pria itu. Detik berikutnya, bola mata emeraldnya membulat. Pria yang tadi menubruknya juga membulatkan bola matanya.

"Kakashi san?"

"Sakura?" Hening. Sakura menggigit bibirnya. Tak menyangka akan bertemu pria jangkung nan tampan itu saat ini.

Hatake Kakashi. Senior tampan yang pernah disukai Sakura semasa di SMA. Oh, Sasuke tidak boleh mengetahuinya. Sasuke sangat protektif terhadapnya, pria itu pernah menghajar habis-habisan para preman yang menggoda Sakura. Kalau tidak dihentikan Sakura, nyawa para preman itu sudah melayang. Kekuatan fisik vampir memang luar biasa dibandingkan manusia. Sakura mengangguk pelan.

"Ya. Apa yang kau lakukan di sini Kakashi-san?" Kakashi tersenyum lebar.

"Aku bekerja di sini. Kau sendiri?"

"Ah… Mengantar bekal untuk Sasuke kun."

"Sasuke? Ah, dia atasanku. Apa hubungannya denganmu?"

"Aku istrinya." Kakashi terdiam sejenak mendengar perkataan itu. Ia tahu Sakura pernah menyukainya saat SMA. Tapi dia tidak mempunyai perasaan yang sama, jadi mereka hanya teman.

"Sudah lama aku tidak bertemu denganmu dan sekarang kau sudah menikah? Selamat Sakura." Sakura tersenyum manis.

"Terimakasih, Kakashi-san."

"Kalau ada waktu luang, maukah kau makan bersama?" tanya Kakashi. "Sebagai teman," tambahnya.

Sakura mengangguk. "Baiklah, tentu saja. Ah, aku duluan," pamitnya.

Sakura masuk ke dalam lift, lalu menekan angka lantai tempat ruangan Sasuke berada. Perusahaan ini milik klan vampir Uchiha. Semua atasan di sini vampir, walaupun para karyawan tidak tahu. Posisi Sasuke cukup tinggi di sini, karena pemiliknya saat ini adalah kakeknya. Ketika lift berhenti, Sakura segera keluar dari dalam lif tdan berjalan ke ruangan Sasuke. Tak lupa ia tersenyum pada bawahan suaminya.

Kaki jenjangnya semakin mendekati ruangan Sasuke. Sasuke selalu mengijinkannya mengunjungi kapanpun, tidak ada yang boleh melarang Sakura masuk.

"Sasuke kun…" Sakura mematung melihat pemandangan di ruangan Sasuke.

My Husband is a VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang