Wanhyuk langsung ketakutan dengan tatapan mata Seulbyul. Dengan refleks lelaki itu langsung berlari ke kamarnya dan meninggalkan Seulbyul mengurus Nira sendirian disana. Seulbyul mengambil air hangat untuk membersihkan luka pada badan Nira. Ia lalu mengganti pakaian Nira dengan pakaiannya yang telah ia bawa dari rumah, karena ia tahu bahwa tak mungkin Wanhyuk mempunyai pakaian yang cukup pada badan Nira. Mengingat bahwa Wanhyuk lebih tinggi dari Nira.

Tak lama setelah Seulbyul merawat Nira ia langsung mengambil kotak p3k. Ia juga pergi kekamar Wanhyuk untuk menyuruhnya membantu mengurus luka juga memar pada tubuh Nira. "Wanhyuk-si! Cepat keluar dan bantu aku!" panggilnya. Tak berselang menit, Wanhyuk pun keluar. "sudah selsai?" Seulbyul sedikit mengangguk. "Bantu aku mengurus lukanya. Cepat!" kata gadis itu lagi.

Wanhyuk mengikuti Seulbyul kearah Ruang tamu. Mulutnyya sempat membuka ketika ia melihat Nira sudah tak menggunakan pakaian sekolahnya lagi. Awalnya ia ingin bertanya pada Seulbyul, namun ketika matanya menangkap sebuah keranjang didekat sofa berisi baju Nira, ia langsung mengurungkan niatnya.

"kau bersihkan lukanya, aku akan membalut lukanya. Arra?" ucap Seulbyul. Wanhyuk kemudian mengangguk mengerti. Mereka berdua membagi tugas. Mulai dari luka yang berada pada lengan hingga leher Nira dibersihkan. Memar berada pada sekujur tubuh gadis itu. Sementara Seulbyul memperhatikan luka serta lebamnya, ia terus berpikir tentang apa yang dapat menyebakannya menjadi seperti itu.

Beberapa saat kemudian, Mereka pun selesai. Wanhyuk menggendong Nira kedalam kamar tamu kemudian membaringkannya keatas kasur. Sedang Seulbyul membersihkan darah tetesan dari baju Nira yang berada pada sofa kulit milik keluarga Wanhyuk. Dipakainya tisu juga pembersih beraroma agar bau darah pada sofa hilang. Wanhyuk kembali ke ruang tamu setelah selesai membaringi Nira. "Noona-ya, sudah kutaruh dia dikamar tamu." Katanya, Seulbyul mengangguk.

Kriet...

Wanhyuk dan Seulbyul menoleh kearah pintu yang masih terbuka.

"Aku datang untuk membawa kembali Nira kerumah"

Seulbyul terdiam sebelum ia kemudian mengernyit.

"Lee Taemin!?" gumam Seulbyul.

"Darimana ia tahu Nira disini!?"pikir Seulbyul.

SKIP....~~

Sudah 2 minggu lebih sejak kejadian menghilannya Nira. Dan hari ini Nira sudah mulai kembali ke sekolah walaupun masih ada beberapa luka yang belum sembuh benar.

"Nira-ya apa kamu yakin mau masuk ?" tanya Seul Chan dan hanya di jawab dengan anggukan oleh Nira. "tapi kalo di..." "dia tidak akan tau kalo kalian tidak beritahu"celah Nira pada saat Min Rin sedang bicara lalu pergi meninggalkan mereka semua.

Seulbyul yang lihat Nira merasa ada yang aneh dengan sifat Nira. "eonni kajja kita harus masuk kelas" ajak Wanhyuk yang membuat Seulbyul sadar dari lamuannya " aa Ne, kajja"kata Seulbyul dan berjalan duluan dari yang lain membuat Wanhyuk keheranan dengan sikapnya dan hanya bisa menatap Hyun ni, Hyun ni yang sadar dengan tatapan Wanhyuk hanya menggakat bahunya pertanda dia tidak tau lalu mengikuti Seulbyul dari belakang.

Disisi lain saat kai dan sehun pada saat mereka berdua sedang bercerita tiba-tiba sehun diam dan merasakan sesuatu yang aneh, kai menatap sehun aneh.

"ya sehun waeyo ?"tanya kai tapi tidak ada tanggapan apapun dari sehun membuat kai semakin menatapnya aneh "YA!! OH SEHUN" teriak kai sedang sehun hanya menatap kai dingin.

"kenapa kamu diam ha ?!" tanya kai bukannya menjawab pertanyaannya kai, sehun malah kembali diam, pada saat kai akan betanya lagi sehun akhirnya berbicara.

"kai apa kamu merasakannya juga"tanya sehun yang merasa sesuatu yang aneh sedang mendekati mereka. "Mwo apa mak-"kai tiba-tiba berhenti dan diam, dari raut wajahnya terlihat jelas dia mulai merasakan aura aneh " itu dari...."kata kai terhenti sambil melihat ke arah pintu masuk kelas mereka, membuat sehun ikut melihat kearah sana, dan tepat saat itu Nira muncul dari pintu masuk.

the vampireWhere stories live. Discover now