Chapter 4

58.1K 3K 11
                                    

Happy Reading...

Harrison Mansion, Brooklyn, New York

Malam harinya seperti yang sudah dikatakan oleh Chris. Jika malam ini ia akan menemui orangtuanya di mansion mereka yang berada di daerah Brooklyn. Dan saat ini mobil mewah darinya sudah terparkir di halaman mansion yang super mewah bergaya Victoria. Tidak lama Chris ke luar dari dalam mobilnya dan mulai melangkahkan kaki jenjangnya ke dalam mansion tersebut.

"Selamat datang Tuan muda. Tuan dan Nyonya sudah menunggu di meja makan." Seorang pria berpakaian rapih seperti seorang kepala pelayan menyambutnya begitu ia masuk.

"Rusel." Chris menyapa kepala pelayan rumah orang tuanya singkat dengan sedikit anggukan.

Rusel adalah seorang kepala pelayan yang sudah mengabdikan dirinya selama kurang lebih 30 tahun dengan keluarga Harrison. Orang kepercayaan dari ayahnya, yang selama ini yang memegang semua rahasia dari keluarga Harrison, begitu juga dengan kisah masa lalu dari dirinya.

Chris membuka jasnya lalu memberikan jas tersebut kepada Rusel. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruang makan yang berada di mansion tersebut. Begitu Chris sampai di sana, kedua orangtuanya terlihat sangat senang, senyuman terbit disudut bibir Ibunya. Tapi, tidak dengan wajah Ayahnya yang masam.

"Malam Mom dan Dad." Ucap Chris, menyapa ke dua orang tuanya.

Rusel menarik kursi untuk Chris duduk. Mempersilahkan Tuan Mudanya, agar bisa segera menikmati hidangan makan malam. Beberapa maid yang menyiapkan makanan sudah berdatangan. Lalu menghidangkan semua makanan itu di meja makan yang luas ini. Meja makan keluarga Harrison persis seperti meja makan ala kerajaan. Maklumlah, hal itu karena keluarga mereka adalah keluarga terpandang yang biasa menyambut tamu-tamu penting. Bahkan keluarga mereka pun akrab dengan keluarga kerajaan dari Denmark.

"Malam Nak. Aku senang akhirnya kau menepati ucapanmu." Jawab Ibunya,

Wanita tua yang masih cantik dengan uban yang sudah menghiasi rambutnya itu bernama Lidya Marie Harrison, Ibunda Chris yang wajahnya mirip dengan lelaki itu.

Sementara Ayahnya, lelaki tampan dengan uban yang sudah menghiasi rambutnya, pemilik manik biru yang sama seperti Chris, bernama Robert Doughlas Harrison. Lelaki tua itu tidak seceria sang Ibu, dia memandangi putranya dengan wajah menahan amarah.

"Chris, setelah makan malam. Kau ikut aku ke ruanganku ada yang mau aku bicarakan." Ucap Robert dingin

Chris menimpali ucapan sang Ayah dengan anggukan. Melihat suaminya seperti marah kepada putranya, membuat Lidya kembali berbicara. Wanita tua itu ingin membuat keadaan makan malam ini tidak canggung dengan keadaan ini. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi diantara putra serta suaminya. Namun yang pasti, ia harus bisa membuat keadaan baik-baik kembali.

"Chris, Mom membuatkan pasta kedelai kesukaanmu." Ucap Lidya, sambil memberikan kode kepada maid-nya agar segera menuangkan pasta kedelai itu untuk putranya.

"Terima kasih, Mom." Jawab Chris, sambil memperhatikan maid itu menuangkan. Dirinya sudah tak sabar mencicipi masakan Ibunya.

Lidya tersenyum dan melihat ke arah sang suami yang hanya sibuk dengan makanannya, tanpa mau mengobrol dengan putra mereka. Suara Robert hanya terdengar tadi, ketika lelaki itu memerintahkan Chris untuk ikut dengannya ke ruangan. Itu pun dirinya tidak tahu mereka akan membahas apa. Hatinya merasa gundah, takut Robert melakukan hal yang sama kepada Chris, seperti kepada Kyle dulu.

Kyle Julius Harrison adalah kakak dari Chris, anak tertua dari Harrison. Lelaki yang usianya berbeda 5 tahun dengan Chris itu kini tinggal di Jerman, anak tertuanya itu membantah permintaan Robert membuat lelaki itu marah dan mengusir serta mencabut segala fasilitas yang sudah diberikan kepadanya. Permintaan Robert kepada Kyle hanyalah ingin anaknya itu melanjutkan perusahaan dan bisnis. Namun Kyle menolak dan memilih menjadi seorang seniman di Jerman. Kyle tidak suka hidup bermewah-mewahan, tidak seperti Chris yang sedari kecil sudah menuruni sifat ayahnya. Hal itulah yang membuat Chris diwarisi perusahaan oleh Robert, karena lelaki tua itu sudah tidak sanggup harus mengurus perusahaan lagi.

The Jerk Billionaire Is My Fiance [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang