T I G A (3)

9 3 0
                                    

Personal chat aldi-devan

Aldi: lu dimana sih bro? udah gua tungguin nih…

Devan: Gua lagi sama Rudy mau kekantor!!

Aldi: wah… tumben lu akrab sama pak Niagarawan

“….”

Aldi: eh.. gua minta maaf, gua salah ngomong lagi ya?

“….”

Aldi: yaelah, gua minta maaf bro…

Devan: Gua lagi meating!!!!

Aldi: hehe… gua kira lu marah lagi sama gua.

“….”

Pc off

*****

*selesai meating*

“hallo di…”

“hah?? Iya? Kenapa?”

“lu masih disana kan?”

“masih bro”

“gua nyu….”

Gubrak!!!

“sul ya…. waduhhh!! Mampus-mampus, gua nabrak motor emak-emak kayaknya”

“haa?? Ko..”

Tut…tut..tut…

“-k bisa?”

“hemm.. kebiasaan ni anak, Memang kawan bang*at lu dev” dari sebrang sana Devan memutuskan telepon sepihak, sukses membuat Aldi mengupat.

___

“Waduh.. buk, maafin saya buk, saya janji bakal ganti kerugiannya”. Kata Devan yang baru saja keluar dari mobilnya, dan melihat keadaan seseorang yang ia tabrak, yang ternyata baik-baik saja, hanya saja motornya yang sedikit lecet.

“haduh… gak apa-apa, eh.. tapi saya belum ibu-ibu pak!” kata seseorang yang memakai helm dan saat itu juga membuka helm nya, dan menoleh kearah Devan.

“eh… gua juga bukan bapak-bapak!” kata Devan dengan nada tinggi ketika mengetahui seseorang yang dia tabrak, bukan lah seorang emak-emak, melainkan seorang gadis.

“eh… biasa aja dong ngomongnya, kamu juga udah manggil saya ibu-ibu, dan… saya kan gak tau kalo anda bukan bapak-bapak” jawab gadis itu dengan nada yang tak kalah tinggi.

“loh… saya kan juga gak tau kalo anda bukan ibu-ibu. Lagian, masa ganteng kayak gini ga bisa Nampak sih” jawab devan. Sinis.

“eh.. mas, mas yang udah nabrak saya, mas juga yang marah-marah sama saya. Masih untung saya tidak minta ganti rugi” jawab wanita itu dengan nada emosi.

“eh… lu minta ganti rugi juga gua ganti kok!!!” jawab devan, lalu mengeluarkan beberapa uang ratusan dari dalam dompetnya.

Perempuan tadi hanya memerhatikannya dengan wajah yang heran sekaligus marah.

“nih…” devan menyodorkan beberapa uang yang dia ambil dari saku nya tadi kepada wanita yang berada dihadapannya ini.

“GAK PERLU! MAKASIH!” jawab perempuan itu dengan nada yang ditekan di setiap katanya, dan berlalu pergi.

“oh.. yaudah kalau gak mau” kata devan dan kembali memasukkan lagi uangnya kedalam dompet. Lalu bergegas masuk ke dalam mobil, dan memacu nya dengan cepat.

*****

“Flora pulang….” Teriakan flora yang begitu kencang, seakan memenuhi rumah, dan membuat mamanya yang sedang berada didapur segera berlari mencari sumber suara yang begitu kencang itu, dan tatapannya berhenti pada seorang gadis yang sedang membuka sepatunya.

“kamu udah pulang sayang?” Tanya yanti kepada Flora, dan flora mengangguk sebagai tanda jawaban dari pertannyaan mama nya itu.
Mamanya mencium kening Flora.

“yaudah, setelah ini, kamu cepat bersihin diri kamu ya… setelah itu, ikut makan malam”.

“iya mama ku sayang”.

Flora yang tadinya duduk melepaskan sepatunya, kini telah bangkit dan buru-buru kelantai dua, dan segera kekamarnya. Untuk membersihkan diri.

*****

Rudy calling….

Devan mengumpat dalam hati melihat nama yang tertera di layar hp nya, yang sukses membuat nya kesal. Dia tidak berniat menjawabnya, sampai dering hp nya mati. Lalu dia tersenyum simpul.

Tak lama kemudian hp nya berdering lagi, tapi kali ini deringan yang singkat. Tanda bahwa itu yang masuk adalah pesan. Dia kembali membuka hp nya.

Rudy messege
Kamu segera pulang, jika ingin segala fasilitas kamu tidak saya ambil. Ada
yang ingin saya bicarakan.

Dia kembali berdecak kesal dan membuang nafasnya kasar, Dan tentu saja ayahnya lagi-lagi membuat nya tidak bisa berbuat apa-apa dengan ancaman yang dia buat.

Devan mencari-cari keberadaan Aldi di tengah kerumunan dance floor berniat untuk permisi pulang. Tapi usahanya sia-sia, dia tidak menemukan keberadaan temannya itu. Dan memilih untuk mengirim pesan singkat aja.

Gua balik deluan ya bro, ada urusan yang harus gua urus sama si Rudy itu.

"....."


*****

“Flo… usah siap belum sayang? Cepetan turun mama sama papa udah siap ni” mama flora teriak sambil mengetuk pintu kamar anaknya.

“iya ma… flora nyusul dehh… bentar lagi kok”

“yaudah, cepetan ya sayang”

“iyaa mama kuuu”

*****

“DEVAN”

“apa?!”

“Sini duduk” rudy menepuk-nepuk bangku tanda menyuruh devan untuk duduk didekatnya.

Devan memilih diam. dan menuruti apa kata ayahnya tersebut.

“Besok kamu jangan pergi kemana-mana, saya mau bawa kamu ketempat calon pengantin kamu”.

“A..apa?!!”

“…..”

<<Tbc>>

Next or no?
Maafkan aku yang suka gantung-gantung cerita😔, itu aku buat supaya kalian penasaran
Jangan lupa coment+vote nya ya☺️
Aku sangat butuh dukungan kalian😔

Salam hangat dari saya👋

S H ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang