ending?

3K 560 63
                                    

——————————

DONGPACA

-14-
ending?

——————————

donghyun menatap sekelompok orang sebayanya yang tengah berdesak-desakan dan berebutan untuk melihat papan pengumuman. donghyun seharusnya mengikutsertakan dirinya di dalam kerumunan itu, memacu rasa antusiasnya untuk memastikan bahwa namanya tertulis di deretan nama-nama yang ditempel di sana. tapi tidak. donghyun kelewat kehilangan semangat.

ia tidak yakin apakah ia harus bersyukur setelah berhasil melewati dua ratus tahunnya di asrama atau tidak. donghyun memang berlebihan. itu hanya berlangsung dua tahun. namun setahun benar-benar terasa seperti seabad setelah youngmin meninggalkannya ke busan.

pada awalnya semua baik-baik saja. setiap harinya ia dan youngmin selalu berkomunikasi lewat chat atau telepon. namun semua perlahan berubah sejak malam itu. ya, malam dimana donghyun menyatakan perasaannya.

youngmin tidak menolaknya. ia dapat menerima perasaan donghyun. ia hanya meminta maaf karena ia sedikit terkejut donghyun memiliki perasaan yang seperti itu padanya. ia benar-benar tidak menduga selama ini donghyun menyimpan rasa untuknya.

namun walau youngmin mengatakan bahwa ia dapat menerimanya, kenyataan berkata lain. youngmin perlahan berubah. ia tidak membalas pesan donghyun secara intens seperti sebelum-sebelumnya. tidak jarang ia menolak telepon donghyun dengan alasan bahwa ia sedang sibuk. padahal ayahnya telah sembuh jadi seharusnya ia tidak sesibuk itu mengurusi perkebunan.

dan apa yang bisa donghyun lakukan? tidak ada. separuh hatinya menyesal telah menyatakan perasaannya pada youngmin. karena ia yakin itulah yang menyebabkan youngmin perlahan menjauhinya. dan donghyun menganggap itu sebagai penolakan secara halus.

"aku tidak mengantarmu ke sini untuk melihatmu berdiri dan melamun,"

donghyun menoleh dan mendapati sewoon tengah berdiri tak jauh darinya, melipat tangannya di dada sambil menatapnya dengan kesal.

"cepat lihat apa namamu ada di sana atau tidak," perintah sewoon sambil mengarahkan dagunya ke papan pengumuman.

donghyun mengikuti gerakan arah dagu sewoon ㅡpapan pengumuman. dan ia menghela napas.

sulit dipercaya memang, walau sudah berpisah dan tidak saling berkomunikasi dengan youngmin lagi, donghyun tetap mendaftar dan mengikuti tes di perguruan tinggi yang pernah ia janjikan untuk pergi bersama youngmin. bukan karena ingin menepati janjinya, donghyun hanya tidak tahu kemana ia harus pergi setelah lulus.

dan jangan lupakan juga bagaimana sewoon terus menyemangati donghyun untuk masuk ke perguruan tinggi. walau sudah lulus lebih dulu, tidak jarang sewoon menghubungi atau menemui donghyun, entah itu untuk memberikan saran-saran masuk ke perguruan tinggi atau sekedar mengobrol.

seperti sekarang ini, sewoon menyempatkan dirinya untuk mengantar juniornya itu ke universitas untuk melihat pengumuman. ya, donghyun baru mengikuti tesnya beberapa minggu yang lalu. dan hari ini nama-nama peserta yang lulus diumumkan.

merasa tidak sabar, sewoon akhirnya mendorong punggung donghyun, membuat lelaki itu terpaksa melangkahkan kakinya ke depan mendekati papan pengumuman. kelompok orang yang tadinya berdesak-desakan di sana sudah pergi, memudahkan donghyun untuk melihat.

telunjuknya ia tempelkan pada kertas pengumuman, lantas menyeretnya turun untuk memudahkannya mencari namanya di antara ratusan nama peserta lainnya. kedua matanya membaca dengan malas. beberapa kali ia menghela napas begitu ia menemukan nama dengan awalan 'kim dong' namun bukan 'kim donghyun'.

tiba-tiba ia menghentikan bacanya. matanya terpaku, begitu pula telunjuknya, pada sebuah nama. nama yang ia rindukan. nama yang dengan spesial menempati hatinya. nama yang meninggalkannya. im youngmin.

donghyun mengerutkan dahinya. ia membaca nama itu berulang kali, memastikan bahwa ia tidak salah baca. namun beberapa saat kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya. itu tidak mungkin youngmin-nya. ada begitu banyak orang dengan nama im youngmin, kan? pikirnya.

walau perasaannya campur aduk, donghyun memutuskan untuk kembali mencari namanya. ia dapat menghela napas lega begitu ia menemukan nama 'kim donghyun' di deretan akhir. namun ia tidak tahu ia harus senang atau bagaimana.

"apa kau lulus?" tanya seseorang tiba-tiba di belakangnya.

"yeah," jawab donghyun dengan tidak bersemangat.

"kau terlihat tidak begitu senang untuk orang yang telah lulus tes," komentar orang itu sambil tertawa pelan. "apa kau tidak senang satu sekolah denganku lagi?"

donghyun membelalakkan matanya. ia kenal betul suara dan tawa itu. hal yang paling ia rindukan.

donghyun buru-buru membalikkan badannya. dan benar saja, ia mendapati seorang lelaki jangkung tengah berdiri di sana. rambut keritingnya, bibir plum-nya, dan senyum manisnya. dan semua proporsi itu berhasil membuat donghyun mengerjap-kerjapkan matanya tidak percaya

sedangkan yang ditatap hanya tersenyum, menikmati bagaimana donghyun memandanginya dengan tidak percaya. setelah menyadari bahwa donghyun tidak mampu berkata apa-apa, ia akhirnya berujar,

"hai, dongdong, sepertinya kita akan menjadi teman sejurusan. keberatan sekamar denganku lagi kali ini?"

——————————









cie yang ketemu lagi cieee~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cie yang ketemu lagi cieee~

dongpacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang