......

33 1 0
                                    

        Dengan lubang hidung empot-empotan Bonai memulai kisah. " Hei kalian mesti tau, si Eremba yang gagah itu mendesah saat sa hujam tombak tajam kemaren keduburnya, sakit jiwa su dia itu ", " Jelas su pace, si Eremba pasti ingin menikmati masa-masa terakhirnya sebagai homo,  sa rasa dia membayangkan itu waktu disodomi sapi peliharaanya dari belakang, e tapi ko mesti sedikit kasian pace, itu orang pasti sedang menghayal diapunya permintaan terakhirr to " saut Wanggai sembari cekikikan. Kereway dengan kening berkerut menimpali " e suda suda, sekarang pertanyaannya kepala suku sudah janji menyusul kesini tapi tra datang-datang, ini bagaimana to ?". " Pele pace, paling bapak sedang asik dorong-dorong istri dirumah, capek to, jelas ketiduran sudah " kata wanggai menyauti.

        


Kebingungan Dan Kejelasan Yang Melebur Di KeabadianWhere stories live. Discover now