Prolog

16 8 1
                                        

"Putra, dengerin Mama. Ketika Mama udah nggak di samping kamu lagi, kamu harus menjadi seorang lelaki yang tangguh."

"Mah," lirih Putra ketika melihat Mamanya sedang terbaring di rumah sakit dalam keadaan kritis. Banyak selang yang terhubung dengan tubuh Mamanya.

"Jadilah anak yang pemberani sayang. Anak yang berguna bagi semua orang. Mama pergi ya sayang?"

"Nggak Mah!" teriak Putra sembari menatap kedua mata Mamanya. Perlahan, kedua bola mata itu tertutup, dan mesin di samping bangkar Mamanya menimbulkan suara yang selalu mendengung di telinga Putra, membuat Putra menangis untuk pertama kalinya, "Mamah!"








●●
-2nd Jully-
Selasa, 4 Juli 2017

2nd JullyWhere stories live. Discover now