Tapi Gia bisa apa?

Setiap dia protes pun, Papa atau Mamanya pasti menjawab kalau semua kerja keras mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan Gia. Padahal gadis itu rela tidak melanjutkan kuliahnya asalkan orang tuanya bisa berkumpul seperti dulu.

Untung saja masih ada Rendy, pacar gantengnya itulah yang selalu menemani hari-hari kesepian Gia setiap harinya.

*******

"Tante sama Om gak nginep dulu?" tanya Gia sebelum turun dari mobil.

"Gak sayang. Kami langsung pulang aja. Kasian Yasmine ditinggal dari pagi," jawab Wella, tantenya Gia, sedangkan Yasmine itu anaknya yang masih berumur 7 tahun.

"Iya, Gia. Kamu hati-hati dirumah ya," ujar Pamannya.

"Ya udah kalo gitu. Makasih ya om, Tante, udah temenin Gia hari ini. Nanti Rendy juga dateng ke rumah hehe," kata Gia cengigisan.

Dia tidak malu-malu lagi membicarakan tentang Rendy, lagipula seluruh keluarga besar Gia sudah menyetujui hubungan mereka dari awal. Tak terkecuali, Papa dan Mamanya. Bahkan kedua orang tua itu sengaja menitipkan Gia untuk dijaga oleh Rendy.

"Ish kalian ini. Awas ya macem-macem. Suruh Rendy jangan pulang larut, maksimal jam 10!" tegas Wella.

"Siap Tante."

Setelah itu, Gia pun turun dari mobil dan memasuki perkarangan rumah. Awal-awal ditinggal oleh orang tuanya dulu sih, dia masih takut tinggal sendirian. Tapi sekarang Gia sudah biasa, membuka pintu lalu disambut dengan keheningan di dalam rumahnya.

"Huh menyedihkan," keluh Gia sambil membuka wedges dikakinya. Kalau begini terus, dia rela menikah muda daripada harus tinggal sendirian setiap hari.

Namun apakah Rendy sudah siap mengajaknya menikah? Menurut Gia, Rendy pasti siap-siap saja. Soalnya Rendy pernah bicara kalau nanti dia akan melamar Gia jika sudah di angkat menjadi pegawai tetap.

Dan pertanyaannya, itu kapan!?

"Tau ah. Hemm, kira-kira si gingsul udah pulang belum ya," kata Gia bicara sendiri sambil berjalan menuju kamarnya.

Dia memang sering memanggil Rendy dengan sebutan 'gingsul'. Tapi karena gigi gingsulnya itulah, senyuman Rendy jadi manis sekali bagi Gia.

Tidak peduli dengan baju kebaya yang masih dipakai, Gia langsung berbaring diranjangnya sambil mengotak-atik ponsel. Ia ingin mengirim pesan ke pacar kesayangannya itu.

Gia : Gingsul cakep 😘

Tak beberapa lama, Rendy pun membalas pesan dari kekasih hatinya yang sangat dia cintai itu.

Rendy : Hallo tembem. Udah pulang ke rumah?

Gia : Udah, barusan aja. Kamu jadi kan ntar malem ngapelin aku? 😚

Rendy : Jadi dong yng. Abis sholat maghrib aku langsung otw. Kamu mau minta beliin apa buat makan malem? 😘

Gia : Martabak telor!!

Rendy : Always martabak telor 😂 Ya udah mandi sana. Aku juga baru mau pulang nih.

Gia : Siap gingsul 💏

Rendy : Pinterrr ❤️

Setelah itu, Gia pun langsung melesat masuk kamar mandi. Dia ingin bersiap-siap menyambut sang pangeran hati yang sebentar lagi akan datang ke istananya.

Di lain tempat, Rendy baru saja pulang ke rumah. Ia juga membawa sekantong besar hadiah wisuda untuk pacarnya berupa figura foto dan buket bunga yang lucu. Bunga itu dihiasi oleh tokoh kartun favorit Gia yakni Doraemon yang memakai toga di kepalanya.

I See You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang