Raehan berbeda dengan Davka, Raehan merupakan anak yang pemarah dan sangat nakal.

Rupanya anak itu masih tidak bisa menerima keadaan keluarganya yang hancur karena ibunya yang pergi meninggalkannya entah kemana. Saat itu Raehan sangat membenci Dinar dan Davka. Baginya, mereka bukanlah siapa-siapa. Beberapa kali Dinar melihat Raehan bersikap kasar kepada Davka. Mendorong, menghardik, bahkan sampai memukul. Namun Davka sama sekali tidak pernah membenci Raehan, bahkan ia terus mendekati Raehan.

Dinar sangat khawatir bila anak tirinya itu akan bertindak di luar batas dan mencelakai Davka. Tapi Davka selalu melarangnya untuk memarahi Raehan.

"Jangan dimarahin, bun. Davka ngerti kok sama perasaannya. Gimana rasanya harus menjadi anak dari keluarga broken home. Davka sangat mengerti. Bunda tenang aja, Davka gak papa."

Begitulah ucapan Davka waktu itu. Saat itu Dinar hanya bisa mengusap kepala Davka perlahan sembari tersenyum manis. Ia tak henti-hentinya bersyukur karena telah dianugerahi anak sehebat Davka.

Pada mulanya Dinar khawatir kalau Davka juga tidak bisa menerima Kevin sebagai ayahnya. Namun diluar dugaannya lagi, Davka bahkan sangat dekat dengan Kevin layaknya dahulu ketika dengan mantan suaminya.

Hal itu tentu saja membuat Raehan semakin membenci Davka. Hingga suatu ketika, saat Davka dan Raehan duduk di kelas IX, Raehan yang tergabung dalam geng yang entahlah seperti apa itu terlibat tawuran dengan geng musuh bebuyutannya.

Saat itu geng Raehan mengalami kekalahan telak membuat Raehan dipukul habis-habisan. Entah datang darimana Davka muncul dan memukul siapapun yang sedang memukuli Raehan. Saat itu adik tirinya benar-benar berbeda. Sangat mengerikan!

Dengan gerakan dan kuda-kuda yang kuat, Davka berhasil menumbangkan lebih dari 10 orang itu dan berhasil menyelamatkan Raehan. Sejak saat itu, Raehan menjadi menyayangi Davka. Bagaimana tidak, Davka yang notabene nya adalah adik tiri yang selalu ia sakiti itu bahkan rela mempertaruhkan nyawanya demi melindunginya.

Dan Raehan bertekad bahwa ia harus selalu melindungi adiknya itu.

Keluarga kecil itu akhirnya menjalani hidupnya dengan kebahagiaan. Tak ada lagi pertengkaran, hanya ada canda tawa. Keluarga ini benar-benar bahagia.

Namun hal itu tidaklah bertahan lama. Kevin yang tengah berada di depan rumah tetangganya sambil bercakap-cakap dengan tetangganya mengenai renovasi rumah itu tak pernah menyangka bahwa sebuah batu bata akan jatuh dari atas. Hampir saja Kevin akan mempunyai beberapa jahitan di kepalanya hingga tubuhnya terdorong sehingga ia tak harus meraskan hantaman dari batu itu dikepalanya.

Kevin menghela napas lega namun sedetik kemudian, napasnya tercekat kala ia mendapati anak tirinya, Davka tergeletak di belakangnya dengan kepala yang bercucuran darah akibat hantaman dari batu itu. Kevin segera membawa tubuh lemas tak berdaya itu ke rumah sakit. Davka harus menerima beberapa jahitan di kepalanya.

Saat Davka sadar, Kevin tak henti-hentinya bersyukur kepada Tuhan, serta ia berterima kasih kepada Davka. Davka hanya tersenyu lebar dan mengatakan bahwa ayahnya harus membayar mahal atas kejadian ini padanya.

Kevin terkejut mendengar hal itu, namun ia tetap menanyakan apa yang harus ia lakukan untuk melunasi hutangnya.

"Ayah harus membayar dengan cara terus jadi ayah Davka yang hebat dan gak akan pergi dan menyakiti keluarga kita."

Seharusnya ✔Where stories live. Discover now