Henry Aileen

3.2K 327 93
                                    

Diatas pic. Henry Aileen kawan.. Semoga kalian suka.. ^_^

Aku dan Ery berjalan menyusuri lorong menuju sayap kiri ke tiga bangunan Arquero yang begitu luas. Tak lupa juga paket lengkap alat untuk memanah kami yang sudah tergantung di punggung. Perbedaannya sangat mencolok sekali saat kami melangkah dan di kelilingi beberapa siswa yang berlalu lalang, tidak seperti asramaku yang begitu sepi saat jam Study di mulai. Ini untuk pertama kalinya aku keluar dari asramaku menuju lobi utama yang begitu ramai karena selama ini aku hanya di kamar, ruang studyku dan kantin asrama.

Kami berjalan cepat menuju tempat di mana para Werewolf berkumpul untuk mendapat pengajaran. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah kami sampai di sana, karena kamipun tahu kaum Werewolf juga bukanlah makhluk yang ramah jika belum mengenal satu sama lain kecuali jika sesama Werewolf.

Tapi aku menemukan beberapa hal tentang mereka setelah aku membaca buku tentang Werewolf. Pada dasarnya kaum Werewolf di bagi tiga kelompok. Yang pertama adalah kelas Alpha, yaitu Werewolf dengan kelas tertinggi dan terkuat atau biasanya mereka di sebut bangsawannya para Werewolf bahkan tidak di ragukan lagi bahwa kelas Alpha adalah barisan para pemimpin dan penguasa.

Yang kedua adalah kelas Beta, mereka juga sama kuatnya dengan kelas Alpha namun mereka tidak memiliki kedudukan tinggi karena skill mereka masih di bawah kelas Alpha. Aku pernah membaca sejarah mereka, perang antar Werewolf dari kelas Alpha dan Beta. Rasa iri atas kedudukan dan kekuasaan biasanya hanya di rasakan oleh mereka dari kelas Beta, karena itu mereka sering bertarung untuk menjatuhkan kelas Alpha namun mereka tidak pernah berhasil dan kemungkinan besar rasa iri itu masih berkembang biak hingga sekarang namun dalam level yang tersembunyi.

Lalu yang ketiga adalah Omega, Werewolf peringkat bawah. Meskipun mereka masuk kelas paling lemah, mereka memiliki kesadaran diri yang cukup tinggi. Mereka sama sekali tidak memperdulikan kekuasaan dan kedudukan apapun karena mereka sadar kemampuan mereka sangat jauh sekali dari kelas Alpha. Hal itu membuat mereka lebih memilih hidup sendiri atau menjadi kroco dari kelas Alpha dan Beta, tergantung pilihan mereka untuk memilih tuannya. Nah, jika Werewolf dari kedua kelas ini saling mendeklarasikan perang biasanya kelas Omega adalah korban perang terbanyak, tergantung banyaknya mereka sebagai pengikut. Tapi bagi mereka yang ingin kehidupannya aman, mereka lebih memilih hidup menyendiri dengan banyak mengalah tanpa ikut campur atas pertarungan dua kelas.

"Namanya Henry Aileen," ucap Ery sambil membaca secarik kertas dari Vee. "Werewolf kelas Alpha yang dingin dan sama sekali tidak memperdulikan apapun jika bukan sesuatu yang berharga baginya. Kau serius untuk meminta bantuan padanya?"

"Hanya dia yang bisa membantu kita untuk menolong Elis," jawabku sambil merebut secarik kertas di tangan Ery lalu membacanya, "Henry Aileen."

"Apa tidak ada Werewolf lain? Aku—sedikit ragu ia akan membantu kita. Pasalnya, dia Werewolf kelas tinggi, apa dia mau turun tangan begitu saja hanya untuk membantu kita?"

"Mau tidak mau dia harus membantu kita, atau kalau perlu kita paksa dia," kataku di antara ragu dan percaya diri. "Elis sangat menyukai pemuda itu dan—ia pernah mengunjungi Elis di kamarnya. Kurasa itu sudah cukup membuktikan kalau dia mengenal Elis."

Mulut Ery menganga shock. "Henry mengunjungi kamar Elis? Sungguh?"

Aku menggangguk cepat.

"Ahh sial. Kenapa aku tidak tahu hal seperti itu," umpatnya.

"Elis tidak menceritakannya padamu?"

Ery menggeleng lemah.

"Yah mungkin sebagai seorang teman itu sangat mengecewakan, tapi bagaimanapun juga Elis berhak melindungi hal-hal yang bersifat privacy dalam kehidupannya."

ArcherDonde viven las historias. Descúbrelo ahora