Jaebum menghembuskan nafasnya kasar "cepat bicaralah, aku sibuk" balasnya dingin. Taehyung bersender pada tembok, melipat kedua tangannya.

"mianhae"

Jaebum menatap Taehyung tidak percaya, Taehyung tidak menatapnya "mworagu? kau bilang apa tadi? aku tidak salah dengar?" tawa Jaebum pecah seketika

Taehyung menatapnya kesal, "ya! jika bukan karna Aera yang menyuruhku aku tidak akan mau" Jaebum masih tertawa, memegang perutnya "ya!"

jika sekarang Jaebum tidak terbaring, mungkin ia sudah menghabisinya lagi. Taehyung ingin beranjak keluar namun Jaebum menahannya.

"bagaimana keadaan Aera? kau apa kan dia?" tanya Jaebum berusaha menahan tawa nya. Taehyung menatapnya jengkel "jangan menyentuhnya lagi"

"oh ayolah, sampai kapan kita terus menyukai satu wanita? tidak bisa kah kau mencari wanita lain?" lanjut Taehyung "pacarkan saja lagi Yora mu itu, jangan mengganggu Aera ku"

Jaebum bergidik mendengar namanya, "buat mu saja" balasnya "aku sudah mempunyai Aera" Taehyung mengangkat dagunya tinggi. sombong.

"aku juga bisa memilikinya"
"coba saja kau rebut dari ku"
"baiklah, baiklah aku kalah. kau beruntung mendapatkannya"

Taehyung menyisir rambutnya kebelakang, terlihat cool.

"tapi aku menyukainya" lanjut Jaebum membuat Taehyung melotot "ya! lupakan rasa suka mu itu. Aera hanya menyukaiku, menyayangiku, dan sangat-sangat mencintaiku"

Taehyung tersenyum merekah mengingat kata-katanya tadi, dimana dia belajar?

••

Aera masih asik menonton film sampai pintu terbuka

"eoh, wasseo? cepat sekali .." (kau datang) dia melirik Taehyung sebentar lalu kembali ke tv. Taehyung menutup pintu "kau belum mengganti bajumu?"

Gadis itu menggeleng "aku malas, lagi pula ini nyaman" jawabnya tidak menatap Taehyung. Taehyung berjalan mendekat kearah Aera, dia duduk disampingnya, Lalu tiduran, kepalanya ia taruh di paha gadis itu, kakinya ia luruskan

"aku lelah" ucap Taehyung "tidur lah diatas" Aera masih asik menatap tv, "siro" (tidak mau)

Taehyung menatap Aera yang masih asik menonton filmnya dari bawah "tidur lah" balas gadis itu lalu mengusap-usap rambut Taehyung lembut yang berada di paha nya

"Aera .." panggil Taehyung pelan

"hm?"

"aku merindukan mu"

Gadis itu mengangguk, dia masih asik menatap tv, mengabaikan Taehyung. membuat Taehyung kesal bukan main "apa tv itu lebih menarik dari pada aku?" ketusnya dingin

"kau bilang ingin tidur .." balas Aera yang sekarang menatap Taehyung

"aku lapar .."
"ada makanan di kulkas"
"buatkan aku"

Aera menutup mulut Taehyung "aku sedang sibuk Taehyung, jangan menggangguku" Taehyung mengambil tangan Aera yang menutup mulutnya, lalu menuntun ke perutnya.

"aku lapar .. jeball" balas Taehyung dengan agyeo andalannya. Aera mendengus kesal.

jika aku tidak mencintaimu, sudah kuterkam kau Taehyung.

Aera mengangguk, "menyingkirlah" Taehyung tersenyum merekah lalu beranjak berdiri. gadis itu berjalan kearah dapur, mulai memilih-milih bahan makanan

Taehyung sudah duduk manis di meja makan memperhatikan gadis itu

"kau ingin apa?" tanya nya masih memilih-milih di kulkas "terserah istri ku saja"

Aera memutar kedua bola matanya malas, dia mengambil telur, mie mentah dan sayuran. membuat jajangmyeon

dia mulai memasak air, menunggu air mendidih sambil memotong-motong bawang

Taehyung tersenyum sendiri memperhatikan nya, tangan kanan nya menopang kepalanya dan tangan kiri mengetuk ngetuk meja makan.

Aera melepas almet kuning nya, dan menggulung lengan kemeja sampai siku lalu menguncir rambutnya agar tidak kemana mana dan tidak mengganggu memasak nya.

Taehyung menggigit bibir bawah nya, ini tidak beres dia berjalan kearah gadis itu dan melepas kunciran nya. Membuat Aera jengkel setengah mati "Taehyung, jeball .."

Taehyung kembali duduk di tempat nya "kau tidak tau susahnya menahan untuk tidak mencium lehermu" jawabnya datar. Aera melotot lalu berbalik melempari Taehyung dengan almet nya

"dasar mesum!"

dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Taehyung. bagaimana cara otak sehat nya bekerja?

"masih lama?" Taehyung kembali mendekat, dia berada dibelakang Aera sekarang mengintip jajangmyeon yang belum sempurna "diam dan duduk lah disana!" ketusnya

Aera terserentak sangat kedua tangan panjang melilit pinggangnya dari belakang cepat, "Ya! Kau--"

"aku merindukan mu" bisik Taehyung "kau sudah mengatakanya berkali-kali"

"kau tidak merindukanku? 3 hari kita tidak berbicara" Taehyung mengeratkan tangannya, membuat tubuh gadis itu semakin menempel padanya

Ugh, Aera risih dengan ini namun dia mengalah. Taehyung terus meracau saat gadis itu memasukkan mie pada mangkok, hampir selesai

"kemarin kau meninggalkan ku kekamar saat aku memelukmu" ucap Aera memutar kepalanya melihat Taehyung. Taehyung mengangkat alisnya "itu karna kau pulang malam dan--"

dia mengingat sesuatu Taehyung memutar tubuh gadis itu menghadap nya lalu memegang pinggang Aera lalu mengangkat nya duduk dimeja dapur

"jawab aku, siapa yang mengantar mu kemarin hingga larut malam" tanya nya yang tiba-tiba berubah menjadi dingin. Tangannya mengurung Aera disisi nya

"mengantarku hingga larut malam?" Aera berfikir sebentar "ahh, Vernon?"

"Vernon?! YA! berani-beraninya kau--"

Aera memajukan kepalanya, mencium Taehyung sekilas dibibirnya "apa sekarang kau cemburu dengan suami orang?"

Taehyung mengerutkan alisnya, "ahh, dia sudah punya istri?" dia melepaskan gadis itu lalu menurunkannya "lagi pula dia hanya temanku, hilang kan rasa cemburumu. aku hanya mencintaimu Kim Taehyung .." balas Aera berjalan menuju meja makan,

Taehyung tersenyum merekah

"makan lah" Aera menyodorkan masakannya, Taehyung langsung melahap nya, "kau tidak makan?"

"aku kenyang"
"kau tidak melanjutkan nonton film mu?"
"sudah tamat"

Gadis itu memperhatikan Taehyung yang memakan makanannya lahap "kau lapar atau memang masakan ku lezat?"

"keduanya" jawabnya masih ada jajangmyeon dimulutnya. Aera diam-diam tersenyum

"ah ya, Taehyung .."
"Hm?"
"nanti malam aku ingin pergi, boleh?"

Taehyung menaruh sumpitnya disisi mangkook "kemana?" tanyanya datar. Aera menggaruk rambutnya "yah .. pernikahan Vernon dan bertemu dengan teman SMA lama ku"

"kau menpunya mantan di SMA dulu?" Gadis itu menggeleng, "boleh, aku antar"

tbc,

Cherish You Where stories live. Discover now