26

74.2K 5K 155
                                    

"Tzuyu-ya, aku tidak berkencan dengannya sungguh"

tapi kau bertunangan denganya--

"aku percaya padamu .." Aera tersenyum merekah, dia berdiri "kajja, aku akan menraktirmu"

"siapa yang menraktir siapa--" Taehyung yang entah dari mana memegang tangan gadis itu "kita perlu bicara, tarawagu" (ikut aku) lanjutnya menarik Aera.

"y-ya!!"

Tzuyu yang melihat itu mengepalkan tangannya,

••

"hyung, bisa kau keluar sebentar? jeball .." Yoongi melirik Taehyung lalu beralih ke gadis itu.

"mengganggu kegiatan ku saja" ucapnya berdiri. dia melirik Aera membisikkan sesuatu lalu berbalik keluar markas mereka Sebelum nya dia melirik Taehyung dingin.

Setelah Yoongi keluar, Taehyung menatap gadis itu. "anja" (duduk) suruh nya menunjuk sofa yang tadi di pakai Yoongi memakai dagunya.

Aera menatap sekelilingnya, lalu menatap Taehyung tajam. Gadis itu masih menatapnya membuat Taehyung risih "duduk, atau--"

Gadis itu duduk, menghindari kontak mata dengan Taehyung. Taehyung berjalan ke arah kulkas "tadi Yoongi hyung bicara apa?" tanyanya membuka kulkas yang berada dipojok ruangan.

"tidak ada, dia hanya bilang jika kau macam-macam denganku teriak saja dia berada diluar" jawab nya memperhatikan seluruh ruangan.

Taehyung berbalik, melemparkan kaleng minuman itu pada Aera.

Gadis itu dengan sigap manangkapnya "ige mwoya?" (apa ini) tanya nya bingung menatap Taehyung yang sudah meminum kaleng yang sama denganya. Taehyung bersender pada tembok, melipat kedua kakinya silang. "sampai bel pulang jangan keluar dari sini"

Gadis itu tersedak minumannya "kau gila?"

"ikuti saja kata-kataku"

Gadis itu berdiri "sirro" ucapnya lalu segera berjalan keluar sebelum ada tangan yang menariknya untuk duduk lagi.

"tunggu disini, aku akan menjemputmu pulang sekolah .. dan jangan kemana-mana atau kau akan mendapat masalah dirumah denganku" ujar nya penuh penekanan,

mereka bertatapan sebentar sampai bel masuk mengalihkan pandangan mereka.

Taehyung berdiri mengacak rambut gadis itu "aku akan menyuruh Jungkook menemanimu" ucapnya lagi lalu keluar..

••

"untuk apa aku mengawasinya? aku ada kelas mrs. Jung" Taehyung berdecak "ayolah, kau juga biasanya membolos"

Jungkook melipat tanganya "kita harus saling untung" ucapnya mengangkat dagunya. Taehyung berdecak lagi, dia tau Jungkook meminta imbalan "baiklah, aku bisa membantumu berkencan dengan Yerim"

Matanya melebar, alisnya terangkat tinggi mempertimbangkan, "call!!" (setuju)

"senang bisa berbisnis dengan anda" Jungkook mengulurkan tangannya tersenyum Taehyung tertawa lebar, menepis tangan Jungkook "mwoya .." balasnya tertawa.

"lagi pula untuk apa juga aku menjaganya? kau bisa menjaganya"

Taehyung diam, menatap Jungkook serius. "Yora akan berbuat sesuatu padanya, Jimin mendengar di kelas saat Yora sedang bersama teman nya. dan ya .. kau tau aku tidak bisa membolos pelajaran Lee ssaem"

Jungkook berdehem sebentar "arraseo, aku akan menjaganya. Ingat kan padanya kalau aku satu tingkat di atasnya" ujar Jungkook mengangkat alisnya.

••

AeraPOV

aku meminum kaleng yang tadi di berikan Taehyung. Menatap sekelilingku. Ah, ini yang Taehyung bilang markas nya dengan Bangtan.

Cukup besar jika di bilang, ini bahkan lebih besar dari kelas ku. ada billiard dipojok. kulkas, tv, dan playstations.

Tidak heran jika ada playstations disini, Taehyung sering memainkannya jika dikamar. Tiba-tiba pintu terbuka, aku berbalik melihat laki-laki tinggi yang baru masuk.

"Nuguseyo?" Tanyaku melihat nya bingung. Dia terlihat familiar.

Dia berbalik sehabis menutup pintu, berjalan kearah sofa, menduduki menempati kaki panjang nya di meja. Mengabaikan pertanyaanku

"Nugu-ya?" Ulangku lagi.

"Jungkook" jawabnya pendek tidak membuka matanya. "Kau bisa melakukan apapun disini, asal kan tidak keluar" dia melirikku sekilas.

"Yah .. sepertinya aku ingin ketoilet" jawabku yang merasakan perutku bergejolak tiba-tiba.

Jungkook berdiri "baiklah ayo" ujarnya berjalan didepanku.

"apa kau masih ingin menemaniku hingga toilet? aku bisa sendiri" aku mencegah nya. dia berfikir sebentar lalu kembali duduk di sofa. "5 menit" ucapnya lagi lalu menutup matanya.

Aku langsung berjalan keluar. Markas Taehyung tidak terlalu jauh dari toilet wanita.

••

Aku menyudahi kegiatan ku, mencuci tanganku lalu keluar toilet. Ada siswa yang berjalan berlawanan arah denganku.

"Oh, Im Aera?" ucapnya berhenti didepanku.

Aku mengerutkan keningku "ah, benar. Aku disuruh memberitaumu untuk ke ruang music oleh Lee ssaem" tambahnya lalu kembali berjalan.

Aku masih bertanya-tanya. Bukankah Lee ssaem Guru untuk kelas senior? Aku tidak menggubrisnya, sepertinya ada yang ingin ia sampai kan.

Hati ku berkata hiraukan, tapi tubuh ku masih berjalan kearah ruang music.

••

Aku mengetuk pintu didepanku, tidak ada jawaban. tidak ada pilihan, aku membukanya berjalan masuk.

ruangan gelap, namun ada alunan not piano di pojok ruang. Aku berjalan pelan

"Lee ssaem?" panggilku menyakinkan. tidak ada jawaban. Alunan not piano itu terus berjalan.

Braaakkk !!

Aku berbalik kaget, berlari kearah pintu yang tiba-tiba tertutup.

"Ya! Ada orang diluar?! Jangan bermain-main! Ini tidak lucu!" teriakku menggedor-gedor pintu.

Aku memutar knop, namun pintu tidak terbuka juga. Seseorang pasti menguncinya dari luar, sialan. Aku terus berusaha membuka pintu sampai tiba-tiba lampu menyala.

Mataku menatap keseliling, kegiatan ku terhenti.

Berbalik melihat seseorang yang berdiri dari kursi piano. Aku melihatnya memakai rok sekolah seperti yang aku pakai. syukurlah dia bukan laki-laki.

Dia berjalan mendekat, aku masih belum bisa melihat wajahnya. Jarak kami jauh.

Dia terus berjalan kearahku, ada barang ditangannya yang ia gesekkan di tangan satunya. Seketika aku berhenti bersyukur, keringat mulai membasahi dahi ku. Dia sudah 5 meter didepanku

Mataku melebar melihatnya, ada sebuah pisau kecil ditangannya. Dia memainkan benda itu. Badanku menegang saat dia menatap ku, berjalan 2 langkah ke depan

"Im Aera-ssi" dia tersenyum

"Yora s-sonbae ?"

tbc,

Cherish You Where stories live. Discover now