“kau baik-baik saja?” tanya namja itu, sambil memperhatikan lututku yang terluka karna terjatuh tadi.
“ehh, ne.. jeon gwaenchanh-ayo… terima kasih banyak sudah membantuku” jawabku sopan.
“Baiklah.. annyeong” katanya sambil menarik pelan tangan bocah itu yang wajahnya sudah pucat pasi sekarang.
“Pasti dia sangat takut” pikirku kasihan.
“jamkkan man-yo…” teriakku sambil berjalan mendekat.
“anak ini, biar aku yang memberinya pelajaran. Kau tak perlu membawanya ke kantor polisi” ucapku meyakinkan.
“hum? Kenapa? Apa kau yakin?” tanyannya heran
“ne, aku yakin sekali, sekali lagi jeongmal gamsahabnida..” jawabku dengan nada tegas.
“kalau kau yakin, terserah padamu saja” ucapnya datar.
Dengan cepat aku mengambil alih tangan namja itu dan menggandeng dengan kuat tangan anak ini dengan tangan kanan. Lalu tangan kiriku sibuk membetulkan posisi tas gitarku. Setelah aku merasa nyaman dengan posisi ransel dan tas gitarku, aku menggandeng anak itu dengan 2 tangan. Aku tidak ingin dia melarikan diri.
“Noona, aku mohon maafkan aku, aku terpaksa melakukan itu semua..” uacapnya ketakutan
“Hajima…!!” bentakku padanya.
Aku menghentikan langkahku di depan toko es krim, kemudian berjalan memasukinya. Dan bocak ini, dia hanya bisa diam dan mau tidak mau terpaksa mengikutiku melangkah masuk. Aku memilih bangku paling pojok di belakang, menyuruh anak nakal ini duduk di pojok dekat jendela dan aku duduk di sebelahnya. Dengan posisi seperti ini aku yakin anak nakal ini tidak bisa kabur…. ~Ahahahaaaa aku terseyum puas.~
“Annyeong haseo… anda ingin memesan apa agashi??” tanya seorang pelayan perempuan padaku.
“es krim coklat dengan cocochip ukuran besar 1 dan es krim banana split ukuran sedang 1.” Jawabku sopan sambil tersenyum.
Tidak lama pelayan datang, membawa pesananku tadi. Aku meletakkan eskrim coklat ukuran besar di depan anak nakal ini, kemudian menyuruhnya makan..
“makanlah…” ucapku padanya.
Dia hanya diam tak bergeming…
“makanlah, kau pasti haus dan lelah setelah berlari seperti tadi.. ah aku juga haus sekali…” ucapku datar.
Dia masih tetap diam dan menunduk.
“makanlah, ini hukuman untukmu..!!” ucapku tegas.. sambil melihat ke arahnya, anak itu kemudian menatapku dan mulai memakan es krimnya. Lalu aku juga ikut menyuap es krim banana kesukaanku ke dalam mulut..
Sekitar 5 menit suasana hening, kami hanya sibuk dengan es krim masing-masing hingga aku mendengar suara isak tangis dari anak di sampingku.
“wa.. wae? Kenapa kau menangis?” tanyaku bingung.
“ulji ma… ulji mal-ayo…” ucapku halus, sambil menepuk-nepuk pundaknya.. karna baru saja dia tersedak es krim yang dia makan.. tentu saja itu karna dia makan sambil menagis.
Dia bukannya berhenti menagis, malah suara isaknya semakin kencang… sekarang semua mata tertuju pada kami. Lalu aku mendengar dia mulai bicara pelan..
“joesong haeyo…………… jeongmal joesong haeyo noona. Aku terpaksa melakukan itu, aku tidak bermaksud menyakiti siapapun” ucapnya terbata.
“aku… aku harus mencuri, itu semua aku lakukan untuk membawa umma berobat kerumah sakit.. sudah 2 hari umma demam tinggi. aku sudah mencari perkerjaan kesana kemari, tapi tidak ada yang mau menerima anak kecil sepertiku. Aku…. Aku benar-benar tidak tau cara lain untuk mendapatkan uang dengan cepat selain mencuri” ucapnya sambil terisak.
YOU ARE READING
^^Mungkin Memang Bodoh...!!!^^
FanfictionMungkin Aku Memang Pintar dengan IQku yang mencapai 197, ini adalah karunia Allah. Memiliki keluarga yang kaya adalah bukan pilihanku. Dilahirkan dengan kepintaran tanpa harus belajar keras itu juga diluar kuasaku. Jatuh cinta itu juga bukan pilihan...
(Part 2) Anak Nakal..................
Start from the beginning
