Kissing

26 1 3
                                    

Aouthor pov.

      Dina melihat lebih dekat siapa yang sedang tertidur dengan posisi duduk di halte.

Matanya melotot karena terkejut.
"Astaga! Orang ini. Dia kan peserta tadi."

Dina duduk di samping cowok yang tak ia kenal, sambil menunggu bus dina berfoto selfi.

**
Hahaha... Gila! Dina selalu foto yak. Pengen jadi model din?.

'Eh! Aouthor jahat. Diem lu! Gue kalau jadi model juga gak papa. Btw, disini elu harus ceritaiin sifat gue yang baik-baik ya! ;)'

Etdah din! Huft... lu itu ada di cerita gue. Ya jadi gue akan ceritaiin sifat elu secara jujur.

'Aouthor baik? Aouthor cantik? Please.... lu kan cantik kayak bidadari kecebur lumpur. Jadi tolong ya! Jangan ceritaiin keburukan gue. Yayayaya!'

Eum? No no no no. Gue akan cerita sejujur-jujur-nya tentang sifat kalian. Ini buat Readers gue. Tau!! Titik kaga pake koma.

Eh iya ya. Elu kan punya readers ya Thor, ya udah deh gak papa. Demi kebahagian readers lu. Bye Aouthor!!

Bye dina!

**

     Bus mereka akhirnya datang. Ralat, bus dina sudah datang. Tanpa banyak berfikir, dina membangunkan orang yang tertidur di sebelahnya. Lebih tepatnya peserta scholarship tadi.

"Maaf! Apakah anda tidak mau naik bus?"

Perasaan jacob sangat kaget melihat wanita yang menyerupai mantan kekasihnya ini, dina namanya.

"..." tak ada jawaban dari Jacob.

"Apakah bus ini yang akan anda tumpangi?"

"..." gak ada jawaban lagi.

'Hello! Orang ini masih belum sadar ya. Ah! Mungkin faktor dari bangun tidur.' Batin dina.

"Saya membangunkan anda karena saya ingin memberitahukan busnya sudah datang, mungkin anda mau naik busnya?"

"..." tak ada jawaban lagi.

"Baiklah! Saya naik dulu. Permisi!" Dengan senyum ramah lalu pergi menuju bus yang akan ia tumpangi.

"Tunggu!" Akhirnya jacob bersuara.

      Dina pun menoleh dan menatap jacob dengan perasaan yang tak ia mengerti.

"Saya akan naik bus itu" kata jacob lagi.

       Jacob bangkit berdiri, dan merapikan tas dan bajunya yang kusut karena ketiduran.

Jacob menoleh kearah dina. Dan mengatakan...

"Ayo!" Dina hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum.

     Di dalam bus ternyata sudah banyak orang, bahkan ada yang tak mendapatkan tempat duduk. Bus di lantai atas pun sudah penuh, tapi tak ada seorangpun yang berdiri di lantai atas bus. Ya benar! Bus yang di tumpangi dina dan Jacob adalah bus bertingkat.

    Bahkan kalau mereka berdua naik kelantai atas bus. Mereka tidak bisa karena terlalu sempit untuk melewati banyak orang di bus lantai bawah.

    Akhirnya dina dan jacob, mereka berdiri sambil memegang pegangan bus tersebut. Mereka berdua terdorong kesana dan kesini, karena penumpang bus yang banyak tingkah.

     Setelah terdorong kesana-kesini, jacob dan dina berada di tempat dimana mereka merasa tidak ada yang mendorong mereka lagi untuk pindah posisi.

Diary Of A FansOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz