Romantis-nya!!

40 4 0
                                    

Ternyata benar ya ! Cinta yang benar akan berbuah hasil yang manis.

Walau dua sejoli sudah bertambah usia! Hanya butuh kepercayaan dan kesabaran.

Aku sudah melihat semua dengan mata ku sendiri.

~ Belsi ~

____________________________________________

Belsi pov

Sore menjelang malam, sangat indah. Apa-lagi melihat nenek dan kakek-ku itu, meskipun mereka sudah tidak mudah lagi, mereka bagaikan pasangan kekasih yang baru menikah.

Aku bahagia karena nenek dan kakek selalu bersama, aku berharab aku mendapat jodoh yang akan menemani-ku sepenuh hati dan tamat umur-nya. Walau dia-aku-kita telah lelah.

Baik-lah aku hampiri saja mereka, tapi dengan apa ??

Terlintas difikiran-ku sesuatu yang akan membuat mereka berdua tersenyum. Mungkin juga akan membuat malu satu sama lain, kecuali aku.

***

Bagian rencana pertama.

Aku sudah keluar mengenakan sweeter-jeans dan rambut dikepang satu.

"Kau mau kemana belsi??" Tanya nenek-ku. Yang setelah melihat-ku keluar dari pintu rumah depan.

"emm... itu. Aku. Aku." Dengan akthing seperti orang yang melakukan kejahatan tapi tertangkap basah. Bagian rencana-ku.

Maaf ya nek-kek.

"Iya..! Kau kenapa??"

"Seperti-nya. Cucuk-mu ini.!!" Senyum jahil nenek terukir dipipi-nya.

Nenek masuk perangkap-ku. Yes!

"Kenapa dengan cucuk-ku, Belinda?? Ada apa dengan Belsi?!? "

"Dia mempunyai seorang kekasih!" Yeah nenek. Kau terperangkap sepenuh-nya.

Doa-kan aku ya kak kevin. Aku berhasil.
Ini jahat tapi ini lucu sekali.

"Apa?!?..." Suara Schok.

"Emm! Tidak. Enak saja aku punya pacar. Aku tidak akan berpacaran sebelum menikah, lagian kalau dia mau jadi kekasih-ku semua keluarga harus setuju. Akan aku kenal-kan sebelum aku menjadikan pacara kelak. "

Berlaga marah. Memalingkan wajah ke sudut taman rumah.

"Sudalah! nenek dan cucuk sama saja. Kau tahu Belsi," aku berbalik menatap kakek.

"Dulu sebelum aku mendapatkan nenek-mu. Aku selalu meminta setujuan dengan kelurga-nya, karena itu permintaan nenek-mu."

Kakek-nenek saling bertatapan. Menggenang masa lalu dan menjadikan contoh bagi-ku

"Apa-kah waktu itu kakek sudah memacari nenek??" Tanya ku mendekat kearah kakek.

"Belum!"

"Lalu kenapa meminta persetuju? Seharus-nya nanti setelah kalian memutuskan menikah, seperti jaman ku ini."

"Tidak sayang, keluarga nomer satu bagi-ku. Jadi sebelum seorang laki-laki mencintai-ku, mereka harus mencintai keluarga-ku terlebih dahulu."

"Emmm. ..." ku anggukan kepala.

Betapa nenek mencintai keluarga-nya. Aku mencintai kalian semua, kevin, nenek-kakek.

"Lalu? Lanjutkan cerita-nya. Kakek ayolah! " memutar pandangan-ku, ke-kakek.

Diary Of A FansWhere stories live. Discover now