Part 9

2.9K 188 13
                                    

"Mi ppfftt ampunn Mi pfftt" guyuran air dari shower yang Naomi arahkan ke Yona membuat wanita itu basah kuyup bersama baju yang masih melekat di tubuhnya bahkan bathup yang semula kering kini dipenuhi air dan membuat Yona berendam di dalamnya

"katanya kamu kepengen kaya mereka yaudah nikmatin aja" kata Naomi dengan senyum jahilnya

Yona berusaha lepas dari siskaan Naomi tapi Naomi terus menahan Yona agar tetap berada di dalam bathup.

"Ya ampun onty Yona!"

teriakan seseorang dari arah belakang Naomi menghentikan pergerakannya.

"Ki-kinal ngapain kamu disini?" tanya Naomi gugup

Kinal mendekati keduanya sementara Naomi dan Yona begitu menatap serius ke arah Kinal emmm lebih tepatnya tubuh Kinal yang hanya dililit oleh handuk putih yang terlihat kekecilan.

"Kinal mau pinjem shampo" jawab Kinal sambil tangan kanannya terulur mengambil shampo di dekat Yona

Yona mendelik tajam ketika melihat belahan dada Kinal dan Naomi yang melihatnya langsung menyiram kembali wajah Yona.

"Pfftt Mi!"

"rasain! makanya punya mata jangan jelalatan!" kesal Naomi

Kinal yang masih berada disana terkekeh melihat keduanya yang sedang ribut-ribut kecil.

"udah ah Kinal pergi dulu" pamit Kinal yang berlalu pergi dari kamar mandi Naomi dan kembali ke kamar mandi milik Ve

sepeninggalan Kinal kini Naomi kembali menatap Yona yang masih terendam di bathup.

"gak ada jatah ya Yon. Bye!"

Naomi meninggalkan Yona begitu saja dan Yona terlihat mencak-mencak sambil mengerang kesal karena ulah Naomi.

Kinal yang sudah kembali dari meminjam shampo di kamar mandi Naomi kini ia sudah berada di dalam kamar mandi Ve.

"eh!" kaget Kinal saat sepasang tangan memeluknya dari belakang dan Kinal sudah tau tangan mulus siapa yang melingkar di perut ratanya saat ini

Kinal mengulum senyumnya

"ngagetin aja deh" kata Kinal dengan manjanya

Ve yang memeluk Kinal dari belakang hanya membalas dengan senyumannya lalu ia menghirup dalam-dalam aroma dari leher jenjang Kinal. ia mengendus area dada dan leher Kinal yang terkspose sempurna dengan sangat merata. kedua tangannya pun dengan leluasa bermain-main di kedua gundukan Kinal yang masih tertutup handuk.

"Veehhh nggh" desah Kinal

"kamu nikmatin aja karena sekarang aku yang berkuasa atas kamu Kinal" bisik Ve

Kinal yang hendak ingin protes segera Ve sela dengan meremas kuat kedua payudara Kinal. Kinal semakin mendesah kencang ketika tangan kiri Ve turun ke bawah membelai area kewanitaan Kinal dari luar sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk terus meremas kedua payudara Kinal secara bergantian.

"Veehh aku nggh aku mau pipis"

"Pipis aja sayang" balas Ve yang dengan brutalnya mencumbu bagian tubuh atas Kinal yang terekspose

kini tangan kiri Ve menelusup masuk ke area kewanitaan Kinal. Ve bermain dengan klitoris Kinal dan membuat gadis itu menggelinjang.

"Aahhh masukin Ve" pinta Kinal

Ve yang tidak tuli tentu saja mendengarnya tapi Ve tidak ingin melakulannya. Ve tersenyum jahil di balik cumbuannya dan tiba-tiba saja Ve menyudahi semuanya.

"aku lupa kita kan mau keramas kenapa jadi mainan sih" kata Ve yang tersenyum jahil di dalam hatinya

Kinal sudah menatap Ve yang ada di hadapannya dengan sangat tajam.

"jahat!" Kinal mendorong bahu Ve cukup keras lalu keluar dari kamar mandi

Ve yang tidak ingin membuat Kinal semakin marah padanya segera ia tahan dan Ve menjatuhkan tubuh Kinal di atas tempat tidur. Ve menatap intens tubuh Kinal yang sudah tidak tertutup apapun lagi termasuk handuk yang ditarik secara paksa oleh Ve dari tubuh Kinal.

Senyum Ve menyeringai

"aku memang jahat Kinal dan kamu akan merasakan kejahatanku sekarang juga!"

Ve langsung menindih tubuh Kinal dan mencumbunya secara brutal. Kinal yang diperlakukan seperti itu hanya bisa mendesah pasrah dan menikmati setiap cumbuan yang Ve lakukan padanya.

"kamu mau aku masukin kan?" tanya Ve sambil mengelus-elus area kewanitaan Kinal

Kinal yang menatap Ve dengan mata sayunya langsung mengangguk. sementara tangan Ve yang sudah di bawah sana mencoba menerobos kewanitaan Kinal yang masih terasa sempit.

"Aahhh Vee" desah Kinal

mendengar Kinal yang sudah mendesah membuat Ve mengurungkan niatnya untuk menerobos kewanitaan Kinal.

"enak?" tanya Ve sambil jarinya di bawah sana menggesek-gesekkan di klitoris Kinal

Kinal menggangguk

Ve yang melihat kedua payudara Kinal mengangur langsung dikulumnya

"Ahhhhhhh Ve" Kinal menekan kepala belakang Ve untuk semakin dalam mengulum payudaranya

"Veehh aku mau keluar" Kinal meremas seprai tempat tidur Ve dengan sangat kuat saat jari-jari Ve semakin cepat menggesek-gesekkan di klitoris Kinal

semakin cepat dan cepat sampai akhirnya "AAAKAKKKHHHHHHH" Kinal klimaks dan nafasnya kembang kempis

Ve tersenyum melihat wajah lelah Kinal karena ulahnya itu.

"kamu udah ambil keperawanan aku Ve" kata Kinal dengan raut wajah yang terlihat sedih

Ve langsung menggelengkan kepalanya dengan tersenyum tipis.

"engga sayang tadi aku cuma main di klit kamu aja dan kamu masih perawan sampai saat ini" balas Ve yang menjawab kesedihan Kinal karena mengira Ve sudah mengambil keperawanannya

Kinal menangkup kedua pipi Ve

"kamu engga bohong kan?" lagi dan lagi Ve menjawab dengan gelengan kepala

aku akan jaga milik kamu Nal sampai suatu saat kamu benar-benar jadi milik aku seutuhnya dengan sebuah ikatan janji suci. ucap Ve dalam hati

Kinal menarik Ve ke dalam pelukannya

"makasih Ve. aku sayang kamu"

"aku juga sayang kamu Kinal"

mereka saling pandang dan Ve mencium sekilas bibir pink milik Kinal. Kinal tersenyum dan Kinal pun membalasnya dengan mengulum bibir Ve dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 15, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My BubiWhere stories live. Discover now