Part 5

3K 202 21
                                    

"Kinay, bangun sayang" suara lembut yang berbisik di telinga Kinay membuat tidur pagi Kinay terganggu

Kinay terus menepis mulut seseorang yang berkali-kali membisikannya kata-kata yang sama "Ish berisik tau!" tak lupa juga Kinal menutup telinganya dengan kedua telapak tangan

"ok kalo kamu nggak mau bangun juga bubi jadi aja deh berangkat ke Jepangnya" dengan sedikit ancaman dari seseorang yang menyebut dirinya bubi yang tak lain adalah Ve,tersenyum kala melihat ada pergerakan dari Kinay

"Arrrkkkk" teriak Ve saat Kinay menariknya sampai terjatuh ke atas tubuh gadis kesayangannya itu

kini pandangan mereka bertemu,Kinay tersenyum melihat wajah cantik Ve dipagi hari dengan jarak yang sangat dekat "Bubi kenapa cantik banget sih" puji Kinay

Ve tersipu malu mendengarnya dan membuat Kinay gemas ingin mengigit pipi Ve yang terlihat chubby itu "pasti laki-laki yang nanti jadi suami bubi beruntung banget deh bisa punya istri yang cantiknya setara sama bidadari-bidadari dari khayangan"

lagi-lagi Ve tersipu malu

"emang kamu pernah liat bidadari-badadari dari khayangan?" tanya Ve,Kinay tersenyum kikuk dengan pertanyaan Ve "belum sih tapi Kinay rasa salah satu bidadari dari khayangannya udah ada disini deh" jawab Kinay

"mana?"

"di hadapan Kinay" Ve tersenyum geli dengan jawaban Kesayangannya itu "dasar gombal" gemas Ve sambil mencubit pipi Kinay dan berusaha bangun dari atas tubuh Kinay,namun sayang dengan cepat Kinay menahanya lalu membalikan posisi mereka dengan Ve yang kini ganti berada di bawah sedangkan Kinay menindih tubuh Ve dengan menompang kedua sikunya

Kinay mendekatkan wajahnya dengan wajah Ve "bubi beneran kan nggak akan pergi ke Jepang?" tanya Kinay yang kini menatap dalam mata Ve

Ve tersenyum "iya bubi nggak akan berangkat ke Jepang tapi bubi punya syarat buat Kinay"

"apa?" tanya Kinay dengan cepat

"berikan bubi sesuatu yang berkesan dari diri kamu pagi ini Nay" jawab Ve dengan tatapan sayunya dan tangan yang mengalung sempurna di leher Kinay

Kinay memutar otak,kira-kira sesuatu apa yang berkesan darinya yang akan diberikan oleh Ve pagi ini.

"apa bubi akan marah kalo Kinay ngelakuin sesuatu ke bubi dan mungkin itu sesuatu yang aneh tapi Kinay rasa itu yang bubi harapkan dari Kinay pagi ini" dengan pedenya dan tatapan dalam Kinay ke mata Ve seolah dirinya tau apa yang diinginkan oleh Ve darinya

"sepertinya kesayangan bubi semakin pintar dan peka jadi lakukan saja apa yang kamu pikirkan,bubi juga nggak akan marah ko" mendengar jawaban Ve membuat Kinay seperti mendapatkan angin segar di pagi itu

Kini Kinay mulai mengikis jarak dengan Ve yang berada di bawahnya "Ve kamu milikku pagi ini" kata Kinay yang mulai melupakan sejenak bahwa Ve adalah bubi kesayangannya lalu dengan gerakan cepat namun terlihat lembut,Kinay mulai bermain di bibir ranum Ve

"Mmhhh......Nhay" desahan Ve disela-sela pagutan mereka membuat Kinay semakin bermain liar dengan bibir wanita yang lebih tua darinya. suara kecapan yang terdengar indah menambahkan keliaran Kinay pada bibir Ve yang kini dihisap,digigit bahkan lidah Ve yang beradu dengan lidah milik Kinay dihisap kuat oleh gadis yang lebih muda dari Ve

Ve semakin menekan kepala belakang Kinay agar memperdalam ciuman mereka dan kini Kinay mulai beralih pada leher jenjang Ve yang begitu terekspos karena rambut Ve yang dicepol "Mmmhh" Ve kembali mendesah ketika bibir dan lidah Kinay bermain-main di leher jenjangnya

"Nhayyy sshhhh....sakit sayanggg nngghh" terdengar rintihan kenikmatan Ve saat Kinay menghisap kuat kulit leher Ve dan meninggalkan bercak merah disana. berkali-kali sudah Kinay melakukan hal yang sama pada leher Ve yang begitu terlihat mulus dan putih tanpa ada bekas luka atau apapun disana

My BubiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang