Prolog

4K 272 19
                                    

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Aku mencintainya sungguh mencintainya

"Kinal" gadisku

"Kinal" Kesayanganku

Dua tahun telah berlalu semenjak hilangnya Kinal yang diculik tak membuatku merasa sedih akan kehilangannya tapi justru membuatku merasa bahagia karena sebenarnya hilangnya Kinal yang diculik adalah bagian dari rencanaku dengan meminta bantuan kepada adik kandungku sendiri yaitu Naomi bersama kedua sahabatnya Yona dan Shania.

aku tau rencanaku menculik Kinal telah membuat Melody kakak kandungku sendiri tersiksa dengan kesedihan yang dirasakannya sepanjang waktu tapi hanya ini yang membuatku bisa bahagia bersama Kinal meskipun Kinal masih belum pulih akan ingatannya selama ini.

Egosi!

ya aku menyadari bahwa aku memang begitu egois untuk memiliki Kinal seutuhnya dengan berbagai cara aku halalkan agar mendapatkan kesayanganku itu dan menjauhkan Kinal dari orang-orang yang berusaha merebutnya dariku seperti Nata dan Brandon. mereka berdua juga menyukai gadisku tapi sayangnya kakak beradik itu gagal mendapatkan Kinal meskipun Nata sempat mencurigai bahwa aku yang sudah menculik Kinal selama ini tak membuatku habis akal untuk terus meyakinkannya.

dua tahun aku menjauhkan Kinal dari orang-orang yang menyayanginya memang tidak mudah dan juga membuatku merasa bersalah. aku dan Naomi harus selalu berbohong saat ingin mengunjungi Kinal yang ku asingkan di rumah yang ku miliki di daerah Bandung. tempatnya yang jauh dari kata ramai membuatku merasa nyaman menyembunyikan Kinal di sana terlebih ketiga gadis yang ku percayai untuk menjaga Kinal sangat membantuku. tidak hanya Kinal yang ku asingkan tapi identitas Kinal selama ini pun ku asingkan,seperti nama yang kini dimiliki Kinal. meskipun hanya ku ganti dengan satu huruf menjadi "Kinay" nama kesayanganku untuknya.

"Kinal yang sekarang adalah Kinay. gadis yang sangat aku sayangi dan aku cintai"

***

Diumurnya yang cukup tua dan matang untuk menikah tak membuat wanita yang kini sedang mendekapku kehilangan kecantikannya. kata tua sepertinya tak layak untuk wanita yang selalu ku panggil bubi ini karena wajahnya yang cantik bak bidadari yang ada didongeng tak pernah lekang oleh waktu.

"bubi" panggilku padanya

bibirnya yang sedari tadi menempel di pipiku kini dilepaskan.

"ya Nay" jawabnya

mata kami bertemu dan kami saling memandang hal itu membuatku menatap lekat bibir ranumnya yang biasa ku kecup atau bahkan bubi sendiri yang lebih dulu mengecup bibirku dengan sedikit kuluman.aku begitu menyukai bibirnya yang saling menyatu dengan bibirku. manis dan penuh kehangatan.

"aku mau ini" kataku sambil menunjuk bibirnya yang dilapisi oleh lipstik berwarna merah muda mengkilat

ku lihat bubi tersenyum dan menatapku gemas

"kamu mau ini?" tanyanya yang langsung ku angguki cepat

"bubi akan memberikannya tapi dengan satu syarat"

selalu dengan syarat dan membuatku mau tidak mau mengiyakannya

"baiklah apa?" tanyaku

Bubi kembali tersenyum lalu mendekatkan bibirnya ke arah telingaku sehingga membuatku merasa geli ketika nafasnya kian terasa berhembus.

"bubi kangen ingin berendam bersamamu sore ini" bisiknya yang sukses membuat tubuhku menegang dan perasaan aneh itu kembali lagi setelah sekian lamanya kami tidak berendam bersama

"kenapa harus berendam sih bubi!" kataku dengan berpura-pura kesal untuk menutupi perasaanku yang aneh ini

"Kinaaay sayang kita udah lama nggak berendam bareng kan?apa lagi kita sangat jarang bertemu jadi pliss mau ya" mohonnya padaku dengan penuh harapan

aku yang sebenarnya menginginkan tapi merasa malu meskipun kami sama-sama perempuan dan pernah berendam bersama dengan keadaan tubuh kami yang saling polos tanpa sehelai benangpun tapi tak membuatku memungkiri bahwa tubuh indah milik bubi begitu menggoda bahkan aku pernah berfikiran jorok saat berendam bersamanya dan kali ini aku tidak ingin mengulanginya lagi karena itu lah aku tidak ingin berendam dengannya sore ini.

"bubi syaratnya yang lain aja ya" rengekku namun bubi langsung menggelengkan kepala sambil menggembungkan pipinya hal itu membuatku gemas ingin menggigit pipi chubby milik bubi

"kalo gitu nggak ada ini buat kamu selamanya" tunjuk bubi ke arah bibir ranum miliknya

sekarang apa yang harus aku lakukan huftt

"Kinaaay ayo lah" bujuknya lagi padaku

hufft udah tua tapi kaya anak kecil bikin gemes aja sih

kalo kaya gini mana bisa aku nolak dan semoga aku nggak berfikir yang aneh-aneh saat berendam nanti dengannya

"baiklah sore ini kita berendam bersama" kataku yang pada akhirnya mengiyakan syarat dari bubi

bubi pun tersenyum senang dan menangkup kedua pipiku dengan tangannya yang begitu terasa mulus.

"makasih sayang" kata bubi yang ku jawab dengan senyuman

kini kami kembali saling memandang dan tatapan ku dengannya sama-sama jatuh menatap lekat bibir diantara kami. bubi mulai mendekatkan bibirnya ke arah bibirku yang ikut bergerak seirama mengikuti hembusan nafas bubi yang kian terasa menerpa wajahku.
akhirnya bibir kami saling menempel dan aku merasakan bubi lebih dulu melumat bibirku. aku yang tak mau kalah darinya mulai melumat bibir bubi.

lembut

manis

hangat

itu yang kurasakan setiap kami melakukan hal ini

"cukup" kata bubi yang lebih dulu melepaskan pagutan diantara kami

aku tersenyum melihat bibirnya yang basah karena kulumanku

"makasih bubi,Kinay sayang banget sama bubi" ku peluk wanita cantik ini dengan sangat erat dan rasanya tidak ingin melepaskannya

"sama-sama sayang,bubi juga sayaaaang banget sama Kinay" bubi membalas pelukanku dengan tersenyum sangat manis

sungguh beruntung aku memilikinya yang sudah merawatku sampai saat ini terlebih saat bubi bercerita bahwa orang tuaku sudah lama pergi bersama Tuhan.


terimakasih bubi,aku begitu menyayangimu dan mencintaimu lebih dari diriku sendiri.



*******************************************

Hallo,

kembali lagi bersama mamang

btw

My Bubi ini skuel dari I Love You,Bubi jadi silahkan baca aja dulu ya tapi maaf kalo cerita sebelumnya jelek dan kurang greget hehe.

makasih

My BubiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang