Perasaan Angkasa

Mulai dari awal
                                    

Pandangan Angkasa tertuju pada Erick, yang sedang asik menggombali para wanita.
Seketika, Angkasa teringat pada Audy.

Angkasa takut jika Audy nantinya hanya di jadikan mainan oleh Erick. Angkasa tidak ingin melihat Audy patah hati.

Angkasa bangkit berdiri, dan menepis tangan Kintan, hingga gadis itu merintih kesakitan.

"Kasar banget sih kak" celetuk Kintan.

"Ga usah ganjen" ujar Angkasa dingin yang langsung pergi menemui Erick.

Dia datang dan segera menepuk bahu Erick.

"Gue mau ngomong" ujar Angkasa dingin. Erick mengangguk lalu segera meninggalkan gadis cantik itu dan berjalan mendahului Angkasa.

"Kenapa?" tanya Rick, nama panggilan Erick.

"Lo lagi naksir cewe?" tanya Angkasa to the point.

Rick mengeryitkan dahinya, seketika tawanya pecah. Angkasa menatapnya datar

"Ga ada yang lucu" ujar Angkasa sinis

"Lucu lah Sa! Seorang Angkasa, yang anti sama cewe, tiba tiba nanya begituan. Lagian apa peduli lo sih? Biasanya juga lo paling males kalo gue ngomong in cewe" ujar Rick.

"Gue serius" ujar Angkasa dengan tatapan tajamnya. Rick mengangguk

"Oke. Gue lagi suka sama Audy, anak X4. Kenapa?" tanya Erick.

Angkasa terdiam. Lagi lagi hatinya tak rela jika Audy di sukai oleh orang lain.

"Wei? Napa bengong lu? Kesambet tau rasa!" ujar Rick.

"Lo kenapa masih ngegombalin wanita lain kalo lo suka Audy?" tanya Angkasa

"Ya, perasaan gue inikan masih baru. Lagian juga Audy belom tentu suka sama gue, jadi ya sementara gue bebas dulu lah" jawab Rick santai

"Sementara bebas? Maksudnya?" tanya Angkasa dengan ekpresi datarnya.

"Iya sementara. Bentar lagi gue kan mau nembak Audy, jadinya gue mau mempersiapkan diri dulu" ujar Rick.

Hati Angkasa bergemuruh. Namun lagi- lagi dia memasang ekspresi datarnya

"Gue ke kantin dulu ya. Bye!" ujar Erick yang langsung meninggalkan Angkasa. Sedangkan Angkasa mematung.

"Kenapa gue gak iklas kalo Audy jadian sama Erick?"

×××

Gadis itu asik membaca buku di ruangan perpustakaan. Dia memang menyukai buku yang berbau sosial.

Saat sedang asik membaca, seorang laki laki duduk di sampingnya. Audy menoleh dan cukup terkejut melihat Angkasa yang duduk di sampingnya.

Angkasa memasangkan headset pada telinganya, lalu asik membaca novel yang dia pegang.
Entah mengapa di samping Angkasa membuat degupan jantung Audy berdebar sangat cepat. Semakin Audy berusaha tak peduli, maka kegugupanpun semakin melandanya.

Karna tak kuat menahan rasa canggung, akhirnya Audy memutuskan untuk berdiri dan berpindah tempat. Namun, baru saja mau melangkah, tangan Angkasa mencekalnya.

Lagi - lagi jantung Audy ingin loncat.

"Duduk" ujar Angkasa dengan eskpresi datarnya. Audy dengan nurutnya, duduk di samping Angkasa.

"Ke--kenapa? Bukannya lo gak suka gue ganggu?" tanya Audy dengan gugup.

Angkasa melepaskan headset nya lalu menatap Audy. Sedangkan Audy yang merasa di tatapun menjadi salah tingkah.

"Gue minta maaf" ujar Angkasa singkat namun sedikit lembut. Audy menatap Angkasa tak percaya.

"Kak Angkasa ngerasa bersalah juga ya udah bentak gue" batin Audy

"Gue emosi aja di situ. Maaf kalau kata kata gue buat lo sakit hati" lanjut Angkasa.

Jantung Audy nyaris saja loncat dari tempatnya. Untuk menjawab satu kata saja dia tak bisa.

Lidahnya bagaikan tercekat. Angkasa tersenyum tipis melihat semburat merah di pipi Audy.

"Di maafin ga?" tanya Angkasa. Audy hanya mampu mengangguk.

Angkasa tersenyum sangat manis sambil mengacak pelan rambut Audy.

Dan Audy,

Pingsan di tempat.

◾◾◾

Into You [SEGERA DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang