sebelas

5.9K 497 29
                                    

Taehyung memasuki halaman Universitas dengan buru-buru. Hari ini ia terlambat bangun, setelah dimarahi oleh Seokjin, Taehyung tidak bisa tidur dan bisa terlelap setelah lewat dini hari.

Beruntunglah dosen yang mengajar hari ini terlambat juga, jadi Taehyung bisa bernafas lega. Menunggu kedatangan dosen tidak disia-siakan ketua kelas untuk mengumumkan acara yang diadakan oleh kampus dalam berbagai lomba bidang seni.

Taehyung dipilih untuk mewakili jurusan  kelasnya. Bagi pemenang satu hingga tiga nantinya akan dikirimu untuk mewakili Universitasnya dalam lomba serupa. Taehyung tidak tahu mengapa teman-temannya menunjuk dirinya, padahal dia tidak pernah mengeluarkan suaranya untuk menyanyi.

Taehyung ingin menolak, karena kalau ia mengikuti lomba tersebut berarti ia harus berlatih menyanyi dan berarti waktu belajarnya akan berkurang dan iti sama dengan tidak ada biaya kuliah.

"Apa tidak bisa yang lainnya saja?" ujar Taehyung mengemukakan pendapatnya. "Aku tidak bisa menyanyi."

"Nanti kau akan dilatih, kita akan patungan untuk membayar pelatih." ucap sang ketua kelas, "Jadi kau harus berlatih dengan giat." sambungnya lagi.

Taehyung bingung harus bagaimana, "Ta tapi. . bagaimana dengan tugas kuliah, aku tidak cukup pandai dalam pelajaran."

"Iti gampang, tugasmu sekarang berlatih menyanyi, untuk tugas-tugas kuliah serahkan pada kami."

Akhirnya Taehyung menyanggupi permintaan teman-temannya untuk mewakili lomba menyanyi. Ia berpikir jika aku tidak bisa membanggakan dalam prestasi akademik, aku harus menunjukkan prestasi yang lainnya. 'Mungkin ini awal yang baik, yang akan membawa kebanggaan bagi Mama dan Papa' batin Taehyung.

Selama sebulan Taehyung berlatih keras olah vokal, pelatih vikal juga puas dengan hasilnya. Pelatih menemukan bakat yang tersembunyi dalam diri Taehyung. Seperti menemukan mutiara hitam yang sudah tertimbun didasar laut, dan setelah dipoles akan memancarkan kilau yang memikat banyak orang dengan nilai jual yang sangat tinggi.

Hari ini adalah hari pelaksanaan lomba. Taehyung berangkat seperti biasa, ia tidak bilang pada siapapun dirumahnya. Taehyung tidak mau terkena amarah Seokjin jika dia bilang akan ikut lomba menyanyi di kampusnya. Taehyung berencana jika ia memenangkan lomba tersebut bari ia akan mengatakannya pada keluarganya.

Taehyung berdebar menanti gilirannya, ia mendapat nomor 33 dari 65 peserta. Giliran Taehyung telah tiba, dengan tenang Taehyung maju ke panggung. Taehyung membawakan lagi milik Adele 'Someone Like You'. Taehyung membawakan lagu tersebut dengan apik, banyak penonton yang terpesona dengan suaranya, apalagi didukung dengan wajah tampannya.

Lomba menyanyi berakhir ketika sore hari. Semua peserta duduk didepan panggung sambil dag dig dug menanti pembacaan hasil kejuaraan lomba tersebut.

Taehyung sudah hilang harapan, ketika pembawa acara sudah membacakan pemenang dari harapan dua hingga juara dua. Taehyung pesimis ia akan menjadi juara satu, mengingat saingannya bagus-bagus. Dengan wajah yang lesu Taehyung menyampirkan tas dipundaknya, beranjak dari tempat duduknya. Bayangannya adalah Seokjin yang akan memarahinya karena ia pulang terlambat lagi.

Baru melangkah beberapa langkah Taehyung menghentikan langkahnya.

"Juara pertama lomba menyanyi kali ini adalah Kim Taehyung dari jurusan Culinary Art dengan nomer peserta 33." teriak penbawa acara menggema. Tepuk tangan penonton-pun membahana, sedangkan Taehyung masih dalam mode blank, tidak percaya.

" Kim Taehyung silahkan maju keatas panggung." panggil pembawa acara sekali lagi.

Taehyung membalikkan badannya dan tersenyum, berjalan ke panggung dan menyambut teman-temannya yang memberikan selamat. Taehyung terharu, akhirnya ia menemukan bakat tersembunyi darinya, semoga Papa dan Mamanya bangga akan bakat darinya.

Taehyung menerima trophy, uang pembinaan dan juga menjadi wakil universitasnya untuk mengikuti ajang serupa dua bulan kedepan.

#

"Taehyung!" Taehyung terkejut, senyum mengembangnya langsung pudar ketika sampai di rumah disambut oleh Seokjin dengan raut muka yang sulit diartikan.

"Darimana saja kamu? Kenapa baru pulang?" teriak Seokjin.

Taehyung langsung tertunduk, tidak berani menatap mata Mama-nya, "Maaf ma, Tae ada kegiatan dikampus." jawab Taehyung pelan.

"Apa? Kau mengikuti kegiatan kampus? Apa kau tidak berpikir, tidak mengikuti kegiatan kampus saja nilaimu sangat jelek, apalagi kau mengikuti kegiatan kampus?" Marah Seokjin. "Apa karena janji Yoongi akan membiayai kuliahmu kau bisa seenaknya hah! Dasar bodoh. Jangan masuk rumah, itu hukumanmu!"

"Mama...Maafkan Tae Ma, Tae tidak akan mengulanginya lagi." mohon Taehyung.

Seokjin mendengus kesal, "Tidak, kau tetap diluar. Dan jangan harap akan ada yang membelamu hari ini, kecuali jika Yoongi atau Hoby pulang malam ini." Seokjin meninggalkan Taehyung didepan rumah, dan membanting pintu depan dengan keras setelah ia memasuki rumahnya.

Brakk

Taehyung menghampiri pintu depan, mengetuknya dengan sisa tenaga yang ia miliki, "Mama, bukakan pintunya Ma. Tae minta maaf , hiks."

Tidak ada sahutan dari dalam rumah, Taehyung terus mencoba mengetuk pintu dan memohon pada Seokjin agar membukakan pintu, karena cuaca diluar sangat dingin. Taehyung menyerah untuk memohon, ia mendudukkan dirinya didepan pintu.

Taehyung mengeluarkan trophy yang tidak begitu besar dari dalam tasnya. Kini Taehyung meringkuk menahan dinginya malam sambil memeluk  pialanya. Giginya sudah bergetar dari tadi, tubuhnya sudah dingin hingga ke tulang-tulang, mungkin sebentar lagi Taehyung akan kehilangan kesadarannya.

Sebuah mobil berhenti didepan rumah keluarga Kim, Taehyung berharap semoga iti Papa atau saudaranya bahkan ia sudah tidak bisa melihat siapa yang datang tersebut karena semuanya berubah gelap.

"Taehyung!" panggil Yoongi panik.

#

tbc

Maaf ya baru sempat update...maaf pula jika masih banyak typo dan cerita yang semakin tidak jelas. Vote dan komennya ya dear..terima kasihh

You Can Do It TaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang