2

286 22 0
                                    

Dengan langkah yang terburu-buru, ia keluar dari pintu lift menuju lobi. Tapi, saat ia tengah berjalan tubuhnya menegang, karena ada banyak petugas keamanan yang sepertinya tengah mencarinya.

Ia menggigit bibirnya berusaha memikirkan cara untuk keluar dari gedung ini. Ia pun memutuskan untuk menuju kamar mandi yang tidak jauh dari lift, tenpatnya keluar tadi. Ketika masuk, ia melihat seorang wanita berumur tetapi masih tetap cantik, memakai pakaian cleaning service. Dan saat itu juga terlintas sebuah ide di kepala cantiknya.

--

Ia menghampiri wanita itu dan menepuk pundaknya pelan "permisi ma'am apa kau tidak keberatan jika mau membantuku?? A-aku akan memberimu beberapa ratus dollar jika kau mau membantu" wanita itu menoleh kearahnya dan tersenyum "apapun, untuk gadis cantik sepertimu" Jeslyn tersenyum lebar, dan menggenggam tangan wanita itu "bolehkah aku meminjam bajumu sebentar, untuk keluar dari gedung ini?? A-aku tak tahu apa salahku, tapi CEO perusahaan ini tengah mengejarku bisakah kau membantuku ma'am?? Kumohon" ucapnya sambil memohon.

Sesaat tubuh wanita itu tersentak mendengar ucapan Jeslyn, Tuan Jaxon telah menemukan gadis ini?? Tapi kenapa ia ketakutan?? Batinnya "apa namamu Jeslyn??" Tanya wanita itu penuh selidik. Mata Jeslyn membulat lebar dan ia tergagap "da-darimana kau tau namaku??" Wanita itu tersenyum "sudah kuduga, kau tak perlu takut, aku akan membantumu keluar dari sini, tapi ingat Jeslyn jika tuan Jaxon berhasil menangkapmu lagi, janganlah kau lari darinya.. karena sudah cukup ia menunggu terlalu lama" dahi Jeslyn mengerut dalam.

Apa maksudnya ?? pikirnya bingung. Wanita itu mengibaskan tangannya membuat Jeslyn sedikit tergagap. "sudahlah... nanti kau juga akan tau ,sekarang cepat pakai baju ini, lalu kau lari keluar dari gedung ini, wangi parfum di baju ini akan menyamarkan baumu, jadi ia tak akan tau" ucap wanita itu dan mendorong Jeslyn kedalam bilik kamar mandi lalu menutup pintunya.


---

Ketika Jeslyn keluar, wanita itu tersenyum dan memegang bahu Jeslyn lembut, "sekarang kau keluar lewat pintu belakang gedung ini, larilah secepat mungkin dan jangan menengok kebelakang! bawahan Tuan Jaxon bukan orang-orang biasa, nona" Ucapnya yang dibalas anggukan oleh Jeslyn.

Jeslyn memeluk wanita itu sejenak lalu melepaskannya "terima kasih atas bantuannya ma'am" ucapnya lalu ia segera berlari menerobos pintu belakang.


---

Jeslyn terus berlari, hingga ia sampai pada halte bus yang tak jauh darinya. Baru beberapa saat ia bernapas, ia kembali mendengar derap suara langkah kaki seperti berlari. Tak perlu berpikir panjang, ia langsung mencari benda untuk menutupi wajahnya. Dan ia menemukan setumpuk koran di dekatnya, tanpa pikir panjang Jeslyn langsung berpura-pura membaca, sambil menutupi wajahnya dengan masker yang ia bawa di dalam tas kecilnya.

"Sepertinya ia sudah hilang tuan" ucap salah seorang laki-laki yang berdiri dekat dengannya, "tidak mungkin , aku mencium baunya samar-samar disini, ia belum jauh Mark, cari dia di sana dan aku akan mencarinya disekitar sini" tubuh Jeslyn menegang ketika mendengar suara Jaxon dekat dengannya. Ia mengetatkan pegangannya pada koran yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya. Semoga ia tidak bisa melihatku batinnya panik.

--

Jaxon menatap sekeliling dengan mata tajamnya. Saat ia memutuskan untuk duduk di bangku halte, ia melihat seorang gadis yang tengah membaca koran itu dengan teliti, ia bingung kenapa gadis ini mencengkeram koran yang ia pegang??

Daripada bingung Jaxon pun menghampirinya, sekaligus menanyakan apa gadisnya lewat sini juga tadi. Ia berdehem pelan untuk menetralkan suaranya.

Jaxon(New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang