tujuh

36 0 0
                                    

Gak ada flashback lagi ;)

Selamat membaca

^^^

Gema gondok berat, bagaimana bisa meera baru membalas pesannya pagi ini dan hanya membalas bahwa dia akan kekampus hari ini, tidak ada kata maaf atau apa karna tidak memberi kabar seharian, gema pun akhirnya mematikan ponselnya dan tak berniak beranjak sedikit pun dari kasurnya.
Dia tidak akan memberi kabar pada meera, dan tidak akan pergi ke kampus biarkan saja meera merasakan jadi dia yg dibuat pusing karna meera menghilang begitu saja.

Gema juga sekarang sedang berada di rumah omanya jadi meera tidak akan terlalu di buat pusing, dia pasti tau kemana gema akan pergi disaat gema sedang bad mood atau ada masalah, karna gema selalu kerumah omanya

Tapi masalahnya sudah sampai siang ini orang yang di tunggu gema tidak muncul-muncul biasanya meera kalau membuat moodnya jelek pasti meera akan mencari gema dan meminta maaf tapi ini meera tidak mencari-carinya

"Sialan" gumam gema "masa dia gak nyariin gue sih, apa jangan-jangan dia lagi sama cowo lain" ucap gema sambil mondar-mandir di dalam kamar

"Gak gak bisa gue biarin" ucap gema sambil mencoba menghidupkan ponselnya dan menghubungi meera

"Tapi nggak mungkin meera kan setia, gak mungkin dia berani berpaling dari gue" gumam gema sambil menaruh hpnya kembali dan mencoba merebahkan tubuhnya

"Tapi gue gak bisaa diem aja kayak gini, kalau ternyata dia beneran sama cowo lain gue gak bisa" ujar gema sambil meraih jaket kulit dan kunci motornya, tapi baru akan membuka knop pintu gema mendengar teriakan omanya gema langsung tidak jadi keluar

"Gema ini ada meera disini kamu gak mau keluar kamar, semalem katanya kamu kangen sampe nyanyi - nyanyi gak jelas kayak orang gila" ujar neneknya

Wah omanya ini memang kalau bicara tidak pernah di filter

"Kayaknya dia gak mau keluar kamar deh, dari semalem juga didalem kamar terus gonjrang- gonjreng gak jelas, mending kamu samperin dia aja, oma mau ke dapur dulu" ujar oma meli

"Iya oma makasih ya" ujar meera melangkah ke kamar gema setelah oma meli meninggalkannya ke dapur

"Gem..gemaa, buka pintunya dong" ucap meera sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar

Gema yang berada di balik pintu langsung melonjak kesenangan akhirnya bisa mendengar suara gadisnya

"Gem, kamu marah sama aku?"

"Ya menurut kamu" gumam gema

"Jangan diem aja dong, aku tau aku salah udah cuekin kamu seharian, aku mau minta maaf sama kamu, jadi buka pintunya dong"

"Gem, katanya kamu kangen sama aku, kamu gak mau liat muka aku, kamu gak mau tau gimana keadaan aku" ucap meera tapi tetap tidak mendapat balasan dari gema satu patah kata pun tidak.
Meera jadi merasa semakin bersalah dianyakin pasti gema sangat marah padanya karna tidak biasanya gema seperti ini, biasanya dia tidak akan seperti ini bila meera sudah memohon

"Huaci..uhuk uhuk, gem aku sebenernya gak enak badan tau, kamu gak mau liat kondisi aku?" ucap meera pura-pura sakit meera berharap ini mampu membuat gema luluh

"Uhuk..uhuk..."

Kreakk

Nah kan ampuh gema membukakan pintu juga

Gema hanya melihat meera datar, tanpa berkata apa-apa, sejujurnya dia sangat ingin memeluk meera dan menanyakan kondisi meera apakah ada yg sakit, tapi melihat meera yg sedang berpura-pura batuk membuatnya berdiam diri, gema tau meera hanya berpura-pura pacarnya ini sangat tidak jago berbohong

"Kamu gak mau tanya kondisi aku??" tanya meera

"Kamu gak mau minta maaf" ucap gema datar

"Iyaa maksud aku..aku minta maaf sama kamu, aku udah bikin kamu khawatir karna gak ngasih kabar sama kamu aku minta maaf banget, aku janji gak gitu lagi" ucap meera sungguh-sungguh

"Udah?? Gitu doang minta maafnya??" ucap gema sambil menutup pintu tapi ditahan oleh meera

"Ihh, kok  pintunya mau ditutup lagi?? Kamu kan blm maafin aku"

"Kamu mau dimaafin??" tanya gema dan meera pun mengangguk

"Boleh tapi kamu harus tanggung jawab"

"Tanggung jawab soal apa??"

"Tanggung jawab karna udah bikin aku kangen berat sama kamu" ucap gema sambil merengkuh tubuh meera kepelukannya

"Ihh apaansih" ucap meera malu sambil membalas pelukan gema

"Haduh kamu tuh bisa banget bikin aku kacau" ucap gema

"Hehe maaf yaa, tapi kamu udah gak marahkan sama aku??" Tanya gema sambil mendogak menatap gema

"Nggak, tapi kamu bakal tetep aku kasih hukuman" ucap gema

"Dih kok..." ucap meera mau protes tapi sudah dipotong oleh gema

"Apa?? Mau protes? Yaudah gk aku maafin" ucap gema pura-pura marah

"Nggak kok nggak"




Love SickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang