Two

1.4K 297 44
                                    

Terik matahari tak membuat semangat seorang gadis kecil sirna begitu saja. Hanna berlari dengan tergesa-gesa menghampiri Ibunya yang sedang duduk dibarisan penonton.

Anak itu hanya ingin memeluk sang Ibu setelah menyelesaikan tugasnya bersama murid lain untuk bernyanyi diatas panggung.

"Mommy..bagaimana penampilan Hanna?"

Tanyanya dengan sangat riang persis seperti Yoona saat masih kanak-kanak.

"Sangat bagus."

"Apa mommy merekam penampilanku?"

Hanna bertanya karena saat bernyanyi diam-diam ia memperhatikan Yoona yang terlihat memegang ponsel kearah panggung seperti yang dilakukan orangtua lainnya.

Yoona mengangguk. "Kau mau melihatnya?"

"Aku mau lihat tapi nanti saja bersama daddy. Ayo mom kita pulang."

Yoona meringis. Sebegitu sayangkah putrinya pada Sehun?

"Mom.."

"Ah iya kau bisa melihatnya nanti. Cha sekarang kita pulang."

Mereka menaiki mobil dengan Yoona yang menyetir. Sesekali Yoona melirik Hanna yang sibuk memainkan sebuah kantung kain yang entah apa isinya.

"Astaga apa mommy disini hanya sebuah patung. Kenapa kau serius sekali pada kantung itu?"

"Oh maaf mom aku tidak bermaksud."

"Dimaafkan. Tapi beri tahu mommy apa isi kantung itu karena sepertinya itu bukan milikmu."

"Ini? Ada banyak cokelat didalamnya."

"Benarkah? Dari mana kau mendapatkannya?"

"Pemberian Jinyoung."

"Woah ternyata anak mommy yang cantik ini punya seorang fans ya."

"Dia bukan fansku mom tapi dia teman sekelasku."

"Really?"

"Of course."

"Okay, let me ask you. Kenapa tidak kau makan cokelatnya?"

"Aku sudah memakannya beberapa. Daddy bilang aku tidak boleh banyak makan cokelat atau gigiku bisa rusak."

Yoona mengusap rambut Hanna. Dia bangga pada anaknya karena mau mendengarkan apa yang Sehun katakan. Dan sebenarnya ia harus berterimakasih pada Sehun yang telah mengajarkan banyak hal baik pada Hanna selama dirinya sibuk.

"Apa kau lapar?"

"Ya! Ayo kita makan mom."

"Kita ke res..."

"Tidak! Aku mau makan masakan mommy saja."

"Ah baiklah kalau begitu kita meluncur sekarang."

Selama perjalanan, Hanna terus bernyanyi mengikuti lagu yang dinyalakan dimobil itu. Rentetan lagu anak-anak yang memang disiapkan Sehun didalam sebuah memory yang kemudian disambungkan pada type mobil Yoona.

Mobil mereka berhenti disebuah rumah besar. Hanna yang menyadari dimana mereka sekarang tiba-tiba menjadi diam. Wajahnya juga cemberut.

Yoona turun lalu membuka pintu depan penumpang dimana Hanna duduk.

"Kenapa kerumah nenek? Kenapa tidak kerumah kita mom?"

"Sayang, mommy masih harus pergi mengurus beberapa pekerjaan. Setelah mommy memasakkan makanan kesukaanmu tentu saja."

Spring Rain (Yoona-Sehun) Where stories live. Discover now