Bonus - If We Were Meant to be Together, We Would be Together

30.7K 2.7K 355
                                    

Aku tersenyum simpul membaca email-email lama yang kutemukan di dalam folder emailku. Sudah selama satu jam ini, aku membaca isinya satu per satu. Email-email yang berasal dari Rion di saat kami masih sekolah dulu. Email-email yang dia kirimkan padaku di saat kami berpacaran.

Bukannya kami tidak mengenal teknologi bernama SMS atau pun chat, tapi menurut Rion, mengirimkan e-mail jauh lebih menyenangkan karena dia bisa menulis panjang lebar di sana. Selain itu, e-mail bisa disimpan untuk waktu yang lama. Menjadi kenang-kenangan untuk kami di masa depan.

Contohnya saat ini, aku bisa mengingat kembali kenangan-kenagan kami dulu saat membacanya. Baik kenangan manis, mau pun pahit yang kami lewati.

From: Orion Febriand Devan

Subject: Happy 1st Anniverssary, Princess!

My beautiful princess, kamu pasti nggak tahu gimana bahagianya aku waktu bangun tidur pagi ini. Tahu kenapa aku bahagia? Karena hari yang kutunggu-tunggu sejak lama akhirnya datang juga. Hari di mana kita merayakan hari jadi kita untuk pertama kalinya.

Setahun yang lalu, kita memulai perjalanan cinta kita yang indah ini. Dan, hari ini, lebih dari pada hari lainnya, aku sangat bersyukur atas keputusanku untuk menyatakan cinta padamu. Itu adalah keputusan terbaik yang pernah aku lakukan. Karena aku akhirnya bisa memilikimu seutuhnya.

Dari matamu, aku sadar aku begitu dicintai olehmu. Cintamu yang begitu tulus dan murni hanya untukku. Cintamu lah yang membuatku selalu merasa bahwa dunia ini adalah tempat yang sangat menakjubkan. Karena di dalamnya, aku menemukan dirimu.

Dan, seandainya kamu tahu. Aku sangat sangat sangat sangat sangat mencintaimu. Bagiku kamu adalah segalanya. Kamu adalah yang terpenting. Kamu adalah separuh jiwaku. Kamu adalah alasan kenapa aku ada di dunia ini.

Karena aku terlahir untuk membahagiakan dan mencintaimu selamanya.

Setahun yang kita lewati ini, memang tidak selalu mudah. Banyak ujian yang harus kita lewati. Banyak permasalahan yang menggoyang hubungan kita. Ada saat-saatnya mungkin kita saling membenci satu sama lain. Ada saat-saatnya mungkin kamu tidak mau melihatku lagi. Tapi, satu hal yang kamu harus tahu, apa pun yang terjadi aku akan selalu mencintai kamu.

Because i know, we were meant to each other. Forever.

So, please, Princess. Give me a chance to prove to you that i do really love you. Have faith in me, Sayang. Please, have faith in me.

Love,

Your Rion


Siapa sangka pemuda berusia 15 tahun bisa menulis surat seperti ini. Bahkan, hingga detik ini pun aku belum percaya seorang Rion yang petakilan dan mesum, bisa menulis kata-kata indah seperti ini. Dibalik sifatnya yang cuek, ternyata dia bisa juga mengeluarkan kata-kata romantis di saat-saat tidak terduga. Kata-katanya yang selalu berhasil membuatku merasa sangat terharu dan akhirnya menangis.

Dan, karena e-mail ini lah aku memutuskan untuk melepaskannya saat itu. Karena aku tidak ingin menyakitinya lebih jauh lagi. Saat itu aku berpikir dengan naifnya, bahwa Rion akan lebih bahagia tanpaku. Aku berpikir, Rion akan lebih baik saat jauh dariku.

Keputusan yang kusesali hingga kini.

Karena di hari aku melepaskan dia, saat itu pula aku melepaskan kebahagiaanku seluruhnya.


***


In the past. After the break up.

"Barusan gue lihat si Rion narik cewek beda lagi ke belakang sekolah. Gila, ya, dia. Seminggu ini udah berapa cewek digarap? Lain kali, mau lah gue berguru sama dia."

[5] Love Me Right [SUDAH DITERBITKAN]Where stories live. Discover now