10. Fool

2.9K 271 29
                                    

GET READY.....???

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

SHOWTIME........!!!!

.

.

.

.

.

.

.

_Depressed_

Jinhwan terdiam di tengah kerumunan orang banyak, menatap mobil ambulance yang telah membawa Donghyuk ke rumah sakit. Ia bingung harus melaukan apa, lalu lintas di sekitar kawasan ini menjadi tak terkendali membuat kepalanya terasa sangat pening, apalagi dengan suara klakson mobil yang berbunyi dari mana - mana. Namja cantik itu terus saja memegangi kepalanya, ia tak pusing hanya saja sesuatu memaksanya untuk memutar kembali memory lama beberapa tahun silam.

Jinhwan meringis saat mengingat kejadian yang terputar dikepalanya.

"Jinhwan Hyung, aku menyayangimu"

"Dongie-ah jangan lari nanti jatuh"

Terus terpikirkan, meski ia tak ingin untuk melakukan ini. Memorynya terasa tak terkontrol, membuka lembaran demi lembaran lama yang membuat kepalanya semakin pening.

"Jinan hyung cantik, pantas menjadi princess OK"

"Hyung ini namja Dongie, berhenti mengucapkan itu karena kau lebih cantik daripada hyung"

"Tidak, lebih baik aku jadi penyihir, Sehun hyung menjadi pangeran dan Luhan hyung menjadi princess"

"Aishhh, kemarilah biar aku pukul"

"Andweeeeeee~~~"

Tubuhnya merosot ke tanah. Jinhwan sudah tak kuat untuk berjalan lagi. Semua persendiannya terasa lemas akibat ingatan itu. Dimana pada dasarnya keluarga mereka tercipta untuk saling menyayangi, namun entah kenapa semua berubah semenjak orangtua mereka meninggal tepat dihadapan matanya beberapa tahun yang lalu.

"Dongie-ah..hiks"

.

.

.

.

.

Namja tampan itu berlari ke arah pintu bernomer 22 di ujung sana. Jantungnya berpacu tak beraturan bersama dengan katakutan yang melandanya sekarang. Tadi saat dirinya telah sampai ke rumah, ia tak mendapati suami cantiknya disana dan sontak membuatnya kebingungan hingga beberapa saat ponselnya berdering, seseorang berbicara jika Jinhwan berada di rumah sakit sekarang, padahal ia baru saja berada di tempat bekerjanya tersebut. Panggilan itu dari pihak kepolisian. Hanbin terus berpikir negatif karena ini menyangkut Jinhwan suami cantiknya, apalagi pihak kepolisisan berbicara jika Jinhwan menjadi korban tabrakan di pusat kota siang ini.

Hanbin membuka pintu itu cukup keras, membuat beberapa orang didalam sana terkejut. Ia tak menghiraukan itu, mengatur napasnya yang putus - putus lalu menghampiri ranjang dimana suaminya tengah terduduk disana.

"Jinan, kau baik - baik saja kan?Ya Tuhan, aku sangat khawatir" Hanbin memeluk Jinhwan dengan erat, jujur ia ketakutan saat ini. Namja cantik yang kini berada di pelukannya membalas itu tak kalah erat. Menangis didalam dekapannya membuat Hanbin bertanya akan hal itu.

[END] DEPRESSED | BINHWAN | JUNHWAN | BOBHWAN | YAOIWhere stories live. Discover now