Bagian 26 - Alwiranda & Arjuna

32.7K 2.1K 7
                                    

Jangan coba-coba menyakiti wanita. Jika mereka bangkit, tumbuh kuat, mandiri. Besok lusa, boleh jadi kalian (lelaki) yang merangkak di kakinya
-(Tere Liye)-

###

Alwiranda14

❤ ArjunanyaAwi_ , Gitaaaa_ dan 29

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ArjunanyaAwi_ , Gitaaaa_ dan 29.980 lainnya
Alwiranda14 Lunch w/ Mas Kesayangan 💏
View all 33 comments
ArjunanyaAwi_ 💋💋
Gitaaaa_ No comment gue wi:)
Alwiranda14 Mwah 💋 ArjunanyaAwi_ / apasi sayangggg Gitaaaa_

***

"Yang, buat acar 7 bulanan nanti mau kayak gimana?" Tanya Arjuna saat keduanya tengah menikmati makan siang mereka.

"Pengajian sederhana, dan ngundang anak yatim. Boleh ya?" Jawab Awi seraya menerima suapan dari suaminya.

Juna tersenyum mendengar permintaan sederhana istrinya itu.

"Tentu. Aku bahkan gak kepikiran sampai kesana. Aku kira kamu mau sejenis pesta mewah." Seru Juna yang nada kagum yang begitu ketara.

"Aku lebih suka berbagi sama yang membutuhkan. Daripada menghamburkan uang demi kesenangan sesaat." Jawaban Awi membuat Juna tidak tahan untuk tidak mencium gemas pipi gembil istrinya.

"Nanti kita omongin lagi sama keluarga kita." Ucap Juna yang langsung diangguki setuju oleh Awi.

***

Acara 7 bulanan kandungan Awi berlangsung sederhana, dan ditutup dengan shalat isya berjamaah oleh pak Ustadz.

Anak-anak yatim yang diundang pun mulai meninggalkan kediaman Awi dan Juna dengan membawa bingkisan yang sudah disiapkan Juna sebelumnya.

Sekarang hanya tersisa keluarga dari kedua belah pihak.

"Mas, Dika pinjem Kak Awi dulu ya. Sebentar ajaaa." Rengek Dika saat kakak ipar nya itu tak membiarkan Awi beranjak barang sedikitpun dari sisinya.

Awi menggeleng geli melihat tingkah dua lelaki kesayangannya itu beradu mulut sejak beberapa menit yang lalu.

"Mau ngapain si emang, Dik?" Tanya Juna untuk ke tiga kalinya.

"Curhat, Mas. Curhattt. Ya ampunnnn." Pekik Dika frustasi.

Awi terkikik geli kemudian berbisik pada suaminya.

"Bentaran ya. Dia itu jarang curhat sama aku. Jadi aku mau dengerin curhatan pertama dia itu tentang apa sekarang."

"Ish. Jangan lama-lama. Kamu harus istirahat." Ucap Juna yang kemudian dijawab dengan acungan jempol oleh Awi.

Awi & Juna (Selesai)Where stories live. Discover now