They Said..

257 44 12
                                    

Keesokan harinya (Name) langsung diserbu teman-temannya. Padahal ia baru saja tiba di kelas, dan langsung ditarik begini.

"Ini sebuah keajaiban (Lastname)-san!" seorang teman laki-laki mencengkram pundak (Name), "kau bisa selamat darinya saja sudah syukur!"

"Huh?" (Name) menatap teman di depannya bingung.

"Iya! Kau beruntung sekali masih bisa hidup sekarang!" kini giliran teman sebangkunya yang memeluk (Name).

"T-tunggu.." (Name) mencoba mencerna maksud teman-temannya. Namun sayang, otak kecilnya itu tak dapat memahami maksud mereka. "Maksud kalian apa? jelaskan padakuuu!"

(Name) langsung didudukan pada sebuah kursi random. Suasana tiba-tiba menjadi tegang dan serius.

"Sudah pernah kubilang 'kan sebelumnya, Hibari-san adalah orang yang sadis?"

(Name) mengangguk.

"Sudah kubilang 'kan dia pernah membunuh orang?"

Lagi-lagi (Name) mengagguk.

"Nah lalu...." teman sebangku (Name) menunjuk giginya sendiri, "kau lihat taring panjangnya itu?"

"U-um.. ya?" (Name) menjawab ragu-ragu.

"Kau tahu kenapa ia memiliki taring seperti itu?"

(Name) geleng-geleng kepala.

"Karena dia adalah vampirrrrrrr!" ujar teman sebangkunya dengan nada dramatis dan tatapan horror.

Semua yang ada di kelas seketika bergidik ngeri.

"Ha? Vampir?" (Name) sweatdrop mendengarnya. "Mana ada vampir di zaman modern begini," tolak (Name).

"Serius!"

"Kau tidak perhatikan apa kulitnya yang pucat itu?!" timpal teman yang lain.

"Errr...ya, memang pucat sih?" (Name) mangut-mangut.

"Lalu tangannya yang sedingin es... seperti orang mati!"

(Name) terdiam. "Benar juga, tangan Hibari-san rasanya sedingin es," pikir (Name), "bahkan yang waktu itu, jantungnya tidak berdetak.....ah!"
Tunggu, masa iya jantungnya tidak berdetak? Mana mungkin ah!

"Lalu, kau diapakan kemarin? Apa dia memukul?" ucapan salah satu temannya menyadarkan lamunan (Name).

"T-tidak..."

"Lalu apa hukuman yang diberikannya padamu?"

"Ng...mencabut rumput dan membereskan ruangan?"

"Aiihh.. kau memang orang yang beruntung. Biasanya ia akan menghukum seseorang lebih mengerikan dari itu, lho!" teman-teman (Name) tertawa kencang. (Name) hanya tersenyum kecil menanggapinya.

"Masa' sih Hibari-san itu vampir?" (Name) masih bertanya-tanya dalam hatinya. Namun cepat-cepat ditepisnya dugaan buruk itu. Tidak baik lho berprasangka buruk dengan orang lain!

They Said
Fin.

See ya next chappieee~
Kuy ngabuburit bareng Aria xD
-Aria

The One (Hibari Kyouya X Reader)Where stories live. Discover now