5. Be Mine

240 39 15
                                    

Hari pernikahan Sena-Seokjin akhirnya tiba juga. Dua jam sebelum acara dimulai, Yoongi tampak duduk melamun di meja kerjanya. Dia masih memakai celana pendek dan kaos oblong. Satu kakinya naik ke atas kursi, sementara satu tangannya memegang sebuah cangkir yang tampak mengepul isinya. Mata kecilnya menatap lurus pada objek yang bukan satu-satunya di meja itu.

Foto candid Oh Sena.

Yah ... gara-gara Jung Hoseok sialan, gambar yang sebenarnya tidak ingin dia abadikan itu tercetak begitu saja di memori kameranya. Adalah Oh Sena yang sedang mendongak sambil memejamkan mata. Sebenarnya gambar gadis itu terlihat jauh, tapi dia telah mengeditnya sehingga seluruh tubuh gadis itu tampak sepenuhnya dengan jelas.

Entahlah kenapa dia bisa terpaku seperti itu saat pertama kali melihat Sena.

Mungkin dia terpesona, mungkin juga ketakutan seperti Hoseok.

Andai di belakang Sena bukan pohon, mungkin Yoongi tidak akan menyadari bahwa di sana terdapat sosok itu. Sena begitu putih. Rambutnya, warna kulitnya, alisnya, bulu matanya, bibirnya, bahkan baju yang dipakai dan kursi yang ditempati berwarna sama putih.

Setelah dirasa-rasa, ternyata hatinya juga putih.

Tanpa sadar sebaris senyum tercetak di wajah tampan Min Yoongi.

Ia lantas menyesap habis isi cangkir dan menyimpan cangkir itu di atas meja sebelum bergegas untuk bersiap pergi.

--

Pekarangan keluarga Oh telah ramai oleh para tamu undangan. Sebagian besar dari mereka adalah para pengusaha yaitu rekan-rekan dari ayah Sena, Oh Sehun.

Dari pihak Seokjin sendiri ada orangtua dan adik angkat serta beberapa teman. Seokjin adalah yatim piatu sejak kecil, dia diadopsi dari panti asuhan oleh keluarga Kim yang otomatis menjadikannya anak pertama di keluarga dan memiliki seorang adik laki-laki bernama Kim Taehyung. Bahkan teman yang diundangnya juga tidak banyak, tidak seperti Sena yang mengundang teman-teman dari luar negeri.

Menunggu acara dimulai, Seokjin tampak sedang duduk-duduk di balkon kamar yang sering dia pakai untuk menginap. Sejak tadi dia mengecek ponselnya yang hanya dinyalakan dan dimatikan tanpa ada rencana apa pun.

Ia sangat menanti nama itu muncul di sana.

Sang masa lalu.

Ah ... ralat.

Orang itu bukanlah masa lalunya, melainkan orang yang masih mengisi hatinya sampai detik ini.

Jangan kalian pikir, hanya karena Seokjin akan menikah dengan Sena dia jatuh cinta pada gadis itu.

Hatinya sudah dirantai oleh nama yang dinantinya sekarang. Tidak ada lagi hati untuk Sena. Toh pernikahan ini adalah pernikahan yang berdasarkan kebutuhan bisnis.

Orang itu sangat berarti untuknya, jauh lebih berarti dari sosok Oh Sena. Mereka adalah teman di masa sekolah dasar. Hanya orang itu yang bisa menerimanya apa adanya tanpa memandang status. Berawal dari pertemanan hingga perasaan itu pun tumbuh.

Mereka tahu bahwa hubungan mereka ini sangat terlarang. Tapi apa mau dikata. Jika hati memang memilihnya, kenapa harus berdusta?

Seokjin sangat ingin mendapat telepon atau setidaknya pesan dari orang itu.

Bahkan ia berharap ... orang itu menahannya.

Helaan napas pun lolos dari bibirnya saat mendengar langkah kaki menghampiri.

"Hyung, kau sudah siap? Kaja."

--

Yoongi akhirnya sampai juga di rumah Sena setelah menempuh perjalanan yang cukup lama. Tidak, bukan karena macet, tapi karena 11 mawar putih yang dibelinya di toko bunga dalam perjalanan. Entahlah, feeling-nya mengatakan "aku harus beli bunga" saat melewati toko bunga.

My Bride ; myg jhs ksj [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang