HALO!

65 0 0
                                    

           

Malam telah tiba, setelah makan malam Sara langsung melesat kekamarnya menghindari omelan orang tuanya tentang luka-lukanya dan Ciping yang babak belur sore ini. Sara duduk didekat jendela dikamarnya, harap-harap cemas munggu suara mobil yang mengangkut ibu-ibu dan seorang anak wanita yang cantik namun tidak kunjung datang. Sara mengambil kertas dan mulai mengambar bintang malam itu. Sebenarnya Sara tidak begitu paham nama-nama rasi bintang meskipun ia sudah berusaha mempelajarinya.

Namun ia tetap suka menggambarkannya. Lalu tiba-tiba saat Sara asik menggambar ia mendengar suara mobil berhenti, ia melongok keluar jendela dan melihat Soon dan mama nya keluar dari mobil. Ia merasa lega Soon sudah terlihat baik-baik saja dengan perban dikepalanya. Ia hendak berteriak memanggil Soon untuk menanyakan kabarnya, namun Soon dan mamanya sudah terlanjur masuk rumah. Sara cemberut karena tidak sempat menanyakan kabar Soon dan akhirnya hanya menatap kosong ke jendela disebrang kamarnya.

Namun lamunan Sara dibuyarkan oleh lampu jendela yang menyala, Sara yang melihat Soon masuk kekamar dengan mamanya tanpa sadar meunduk sembunyi dan mengintip dibalik jendela. Ia melihat mama Soon mengucapkan selamat tidur padanya lalu memberikannya ciuman hangat lalu pergi tanpa mematikan lampu kamar. Tanpa sadar Sara tersenyum lebar menyadari kamar Soon bersebrangan dengannya.

Tiba-tiba muncul ide dikepala Sara. Sara membuka jendela kamarnya dan mengambil beberapa batu di pot depan jendela kamarnya yang tertanam bunga matahari. Ia melemparnya pelan ke jendela kamar disebrangnya. Namun Soon tidak juga merespon, beberapa batu ia lempar kembali sampai akhirnya terlihat siluet anak kecil yang kurus bangun dari kasur lalu berdiri menuju jendela. Soon menyimbak tirai kain tipis yang hampir transparan lalu melihat Sara dengan senyuman lebar dan disebrang jendelanya memegang kertas.

APA KAMU SUDAH BAIK-BAIK SAJA? 😊

Soon tidak dapat menyembunyikan senyumnya dan melupakan perih di kepalanya, ia segera mencari kertas dan alat tulis. Ia menemukan sebuah spidol merah dilacinya.

YA YA YA! SEMUA BERKAT PLASTERMU!

Soon menunjukkan plaster-plaster yang dipasangnya di kaki dan tangannya.

TAPI AKU BELUM BISA MEMASANG DI KEPALAKU KARENA MASIH ADA INI

Soon menunjuk pada perban besarnya sambil cemberut. Sara tertawa, Soon gadis yang sangat imut dan manja.

TIDAK APA-APA. SEKARANG TIDUR DAN CEPATLAH SEMBUH LALU KITA AKAN BERMAIN BERSAMA!

Soon mengangguk sambil tersenyum lebar. Air mata mengalir diujung matanya.

JANGAN CENGENG! BYE!

Sara menulis pesan terakhirnya lalu melambaikan tangannya. Soon membalasnya dengan lambaian tangan sambil mengusap air matanya lalu menutup jendelanya. Sara pun menutup jendelanya agar tidak ada hewan yang masuk, Sara tersenyum bahagia sambil melemparkan tubuhnya kekasur, akhirnya ia mempunyai seorang teman wanita di komplek ini. Ia sudah lelah berteman dengan teman-teman lelakinya yang sukanya saling bertengkar dan berusaha terlihat sok keren.

Under The TreeWhere stories live. Discover now