5

15 0 0
                                    

Sulam lima : Aku pikir...

Dicky membawa Nadia kesebuah tempat berharga di hidupnya. Karena hari ini mereka berdua akan menyelesaikan misinya. Yaitu memendam puisi yang sudah mereka buat.

"hitungan kedua buka matanya ya," ucap Dicky.

"ah kamu, nyebelin tau. Mesti ditutup-tutup segala. Bikin aku ribet tau."

"kan namanya juga kejutan. Jadi kamu harus kaget. Oke siap ya. Satu... dua!"

Nadia pun membuka matanya. Sebuah pohon besar berdiri kokoh dihadapannya. Ternyata itu adalah pohon asam.

"maksudnya apa nih? Kamu bawa aku kesini. Katanya kejutan," ucap Nadia kesal.

"iya kan ini kejutan."

"pohon asem kamu bilang kejutan. Haduh..." ucapnya sembari menggeleng-gelengkan kepala.

"kamu tuh gak tau sih kisahnya pohon ini!"

"emang pohon kayak gini punya kisah apa?" tanya Nadia, songong.

"jadi gini ya. Pohon ini adalah pohon yang diurus sama kakek-nenek aku dari mereka kecil. Ketika mereka menginjak dewasa. Pohon ini tiba-tiba berubah, kalau malam suka ada suara-suara aneh. kayak suara cewek ngejerit terus nangis. Dan beberapa warga pas ngelewat pohon ini mereka lihat ada mahluk aneh. pake bajunya merah. Dan katanya itu kuntilanak merah. Lagian udah lebih dari empat ngambilin asam disini, pas pulang mereka pingsan. Terus..."

"udah, udah! Kamu tuh ya, udah tau aku itu penakut! Malah nakut-nakutin," sambar Nadia.

"yaudah langsung ajah deh. Aku udah ngegali tanah di sini" ucapnya sambil menunjuk kearah tanah merah yang sudah digali sekitar satu meter. "kamu langsung simpe botolnya disana."

Nadia pun menyimpan botolnya di dalam lubang tersebut. Kemudian Dicky kembali menutupnya menggunakan tanah.

"nah beres kan," ucap Dicky.

"iya udah selesai," timbal Nadia.

Tiba-tiba Nadia memikirkan sesuatu hal dan mesti ia bahas dengan Dicky.

"Ky. Aku harus ngomong sesuatu sama kamu."

"kamu bukan mau putus kan?"

"bukan. Jadi gini, aku udah sepakat sama ayah aku buat ngelanjutin study di Amsterdam. Tempat kelahiran aku. Dan gak mungkin harus aku tolak. Jadi aku ngomong gimana nanti hubungan kita."

Dicky merangkul pundak Nadia dengan lengan kirinya. "Nadia. Kamu mau ngelanjutin kuliah, kenapa harus nanyain kayak gitu sama aku."

"ya aku takut kamu bakalan marah.'

"engga lah. Mana mungkin aku marah. Lagian kan, aku udah bilang sama kamu kalau aku itu cinta sama kamu. Cinta banget, jadi mana mungkin aku ngelarang kamu buat sukses? Pokonya kita berdua harus sukses di bidang kita masing-masing. Supaya ketika hubungan kita serius nanti, kita udah gak pusing nata masa depan."

"kamu janji kan gak bakalan ngerubah perasaan kamu ke aku." ucap Nadia sembari mengacungkan kelingking kirinya.

Dicky pun mengaitkan kelingkingnya. "janji! Pokoknya. AKU CINTA KAMU!"

Kini semuanya teringkas sudah. Kedua mahluk yang dianggap aneh. Malu-maluin dan nyebelin menyatukan kedua perinsipnya dalam hubungan yang mereka rancang sangat serius. Entah harus menunggu berapa waktu, berapa hari, hingga berapa abad hubungan mereka akan utuh. Yang pasti. Cinta adalah ikatan yang mereka buat. Yang mereka temukan dan yang mereka satukan.

Antara menunggu dan takut kehilangan, adalah kedua kawan yang setia. Menggring mereka menuju kejujuran abadi. Mereka tak lagi bertolak belakang. Mereka adalah kucing dan anjing yang berhasil mendobrak dinding keegoisan. Merekalah bukti, bahwa langit dan bumi selamanya tak akan berpisah. Justru jika ada keinginan dari kedua belah pihak. Maka semuanya akan terjadi. Karena sesunggunya cinta lah yang mampu menyatuka perbedaan.

Engkau adalah napas yang terhembus diantara keabadian hidup...

Engakau langit yang melapisi segala perbedaan dan kesatuan...

Tunggalmu sesengguhnya paruh...

Dan aku adalah santapnya...

Engkau mampu membuatku gersang saat semunya kedinginan...

Engkaulah kilatan cahaya yang menerpa mata saat kubuka...

Bersatu denganmu menjadikanku mata semesta...

Berdua kita berkelana dalam cinta...

Ringkasan Cerita.

Nadia adalah gadis cantik keturunan Indonesia-Amsterdam. Ia tinggal dalam keluarga yang membuatnya merasa asing. Terutama perlakuan Abu dan Adiknya, terkecuali Ayah kebanggaannya. Namun, hal itu tidak membuat ia bersedih hati, justru sebaliknya. Nadia pula adalah gadis remaja yang menyukai lagu kanak-kanak. Karena ia merasa sangat miris melihat anak SD jaman sekarang yang lebih hafal lagu pop dibanding lagu seusianya.

Nadia bersahabat dengan Yuli dan Nancy, mereka berdua sangat perduli dengan sifat Nadia yang super fanatik akan satu hal. Nadia pernah berbuat onar karena efek dari ia menonton film Final Destination, Twilight, hingga Harry poter. Ia mendadak berlagak ala Vampire. Menahan orang dengan tujuan menyelamatkan nyawa dari pelahap kematian. Katanya..

Namun, perlahan ia dewasa saat ia memasuki organisasi Gerobag Sastra. Disana ia tertarik dengan seseorang bernama Raihan. Dan Raihan adalah ketua Gerobag Sastra. Diam-diam sahabatnya Yuli memiliki hubungan khusus dengan Raihan dan hal itu membuat permusuhan diantara mereka, hingga mereka lulus sekolah.

Dan suatu ketika Nadia kecewa dengan keputusan Raihan karena ia sudah memasukan seseorang bernama Dicky kedalam Gerobag Sastra. Mengapa demikian? Karena Dicky terkenal dengan sikapnya yang aneh, dan malu-maluin. Tanpa disadari ada kesamaan sikaf antara Nadia dan Dicky. Hingga akhirnya melalui beberapa tahap halang dan rintang antara Nadia dan Dicky. Diantarnya perteruan Novel, Nadia memitnah bahwa Dicky seorang Dukun. Hingga kecelakaan di jalan pantura yang membuat lengan kanan Dicky patah, mereka perlahan akur dan menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 22, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cinta dan Tugas KimiaWhere stories live. Discover now