"Part 18"

11.8K 571 37
                                    

{REVISI}

__•••__

Matahari sudah mulai menggantikan tugas Bulan menatap seluruh dunia.
Sinar fajar sudah terlihat dan perlahan memudar digantikan sinar terang di pagi hari.

Suara ribut alat dapur menggema di setiap ruangan sunyi. Ya perang, perang melawan masakan. Hari ini Wanita bersurai kebanggaan jepang sedang sibuk menyiapkan setiap masakan untuk disajikan sebagai menu sarapan.

Ada sup tomat kesukaan Sang Kepala Keluarga. Ada Sushi, Onigiri, Takoyaki, dan masih banyak lagi, cukup banyak. Tapi itu semua untuk persediaan makan siang, tinggal masukkan ke kulkas dan dihangatkan, beres.

Sakura melirik jam kucing yang menggantung di dapur. Waktu telah menunjukkan jam tujuh tepat. Itu menandakan bahwa dia harus segera membangunkan kedua penghuni lain rumah ini.

Ceklek

"Sasuke-kun." Panggil Sakura perlahan takut mengagetkan sang empunya nama jika terbangun.

Tidak ada reaksi sama sekali.
"Sasuke-kun." panggil lagi Sakura lembut ditambah menggoyangkan lengannya pelan.

Sasuke yang merasa ada yang mengganggunya menggeliat pelan dan membalikkan badannya membelakangi sang istri.

Sakura menggeram kesal. Dilangkahkan kakinya menuju kamar putri Uchiha satu-satunya.

Ceklek.

Yang sekarang dilihat sakura sedikit mengejutkan. Pasalnya sekarang Sarada sudah bersiap dengan baju berlambang Uchiha dan sedang merapikan rambutnya yang masih basah setelah mandi.

"Sarada," seru Sakura membuat Sarada membalikkan badannya ke sumber suara.

"Mama. Selamat pagim" cengir Sarada senang.

Sakura mengerutkan keningnya bingung.

"Kau ... baik?" Tanya Sakura aneh.

"Aku baik ma. Kenapa memangnya?" Jawab Sarada heran dengan pertanyaan Mamanya.

"Kau terlihat aneh. Biasanya kau tidak akan bangun jika tidak dibangunkan dan sulit sekali membangunkan mu." Jelas Sakura mengungkapkan keanehannya.

"Mama! Tidak perlu dijelaskan." Gerutu Sarada mendengar Mama nya seolah sedang menyindir keburukannya sulit bangun.

"Haha baiklah. Jadi apa yang membuatmu senang hari ini? Apa Boruto? Atau Mitsuki?" Ujar Sakura menggoda Sarada.

"Tidak keduanya. Aku senang karena hari ini Papa akan mengajarkan ku Nin-jutsu baru." Riang Sarada mengingat ucapan Papa nya kemarin seraya melangkan kakinya mendekati Sakura.

"Papa! Ah iya Mama baru ingat. Cepat kau bangunkan Papa mu sebelum sarapannya dingin nanti. Dia sama sepertimu, sulit sekali bangun." Gerutu Sakura setiap pagi yang mengharuskannya membangunkan kedua Uchiha itu.

"Baiklah." Jika sudah melihat mama nya begitu Sarada tidak ingin menolak setiap permintaan Mama nya.

Setelah mendengar jawaban Sarada. Sakura meninggalkan Sarada dan turun kembali ke bawah dan berjalan ke dapur membereskan alat dapur yang kotor setelah memasak tadi.

Sarada masuk ke pintu Kamar orang tuanya yang sudah terbuka.

"Papa." panggil Sarada dengan agak keras.

Seolah tidak mendengar, Sasuke tetap memejamkan mata nya.

"Papa!" kali ini Sarada langsung berteriak.

Hasilnya...

Tetap.

'Ckckck pantas saja Mama marah marah. Ternyata benar, sulit sekali membangunkan Papa.' Batin Sarada mendecak.

 "End Of Waiting (Akhir Dari Penantian)"Where stories live. Discover now