02 {revisi}

102K 2.9K 11
                                    

****

Bagas menarik kursi di samping bunda yang berhadapan langsung dengan chia.

"Bunda kira kamu tidak jadi datang" kata bunda leni

" rencana nya gitu bun, tapi aku masih punya hati bun"kata Bagas santai.

" kamu ini awas aja tidak datang bunda coreng namamu dari kartu keluarga dan surat wasiat mau kamu!" ancam bunda kesel dengan bagas

"Bunda tahu sendiri banyak yang bagas kerjakan dan.." perkataan Bagas terpotong oleh perkataan shireen

" hai sayang bagaimana pekerjaan kamu hari ini. Kabar kamu baik kan sayang " Shireen bertanya sangat tahu betapa sibuk calon mantu nya ini

"Soal pekerjaan semua lancar dan yah saya baik tante, bagaimana tante sendiri?" Bagas menjawab dengan sabar. Dia tidak suka orang bertanya ketika orang itu sudah tau jawaban

"Syukur lah, jangan tante dong sayang, call me mommy ok. Sebentar lagi kamu jadi anak mommy juga."kata mommy Shireen berkedip menggoda bagas

"Ehm.. Baiklah tan..eeehh mom" Bagas berdehem sedikit terkejut dengan godaan calon mertua

' oh kuat kah aku, terus gimana dengan anak nya' lanjut Bagas dalam hati

" nahh, gitu dong kan enak di dengar, Chia sayang kenalin ini Bagas, dan  bagas ini anak mom Chia" kata Shireen memperkenal kan mereka

Bagas menjabat tangan yang juga di sambut oleh Chia " Bagas Dirgantara Marcellino " kata bagas mantap tanpa gugup juga sedikit senyum

" Chellia Putri Wijaya, biar mudah cukup Chia" Chia tersenyum kecil menutupi rasa gugup melanda

" kami sering sebut dia bakpau gas. Mau tahu kenapa?" goda Ray, membagi sedikit tentang Chia

"Em" bagas jadi sedikit tertarik godaan Ray. Sahabat nya ini tidak pernah puas dalam menjahili orang

"Kamu ingat foto yang aku tunjukan sama kamu waktu itu, gadis kecil gaun putih, rambut kepang dua dengan pipi bulat" ray ingat dulu dia pernah nunjukin foto sama bagas

Bagas terlihat sedikit mengkerut kening mencoba mengingat apa yang di kata ray

"Itu.." kata Bagas tergantung saat beralih ke chia dan Ray mengangguk

"Ray..lo nyebelin, liat aja gue bales lo!" Chia melempar tisu ke Ray berteriak kesel dengan apa yang Ray buat

" Ray, cukup goda adik kamu.kita lagi makan bersama, maaf tidak kenyamanan tadi yah, beginilah Ray sama Chia" kata mommy menatap tajam Ray. Merasa sedikit tidak nyaman

" oke maaf mom, Ray cuma bercanda suerrr." jawab Ray pasrah dan mengangkat kedua tangan tanda menyerah.

"Bagas jangan di tiru ya harap di maklum" kata Shireen takut Bagas tidak menyukai

Bagas mengangguk tanda setuju, mata Bagas tidak lepas menatap objek di hadapan nya ' manis dan cantik ' satu kalimat yang terlintas dibenak Bagas.

"Ekhem... jangan di pandang terus, Chia tidak akan kemana mana kok." Kata Leni mengikuti arah tatapan bagas

" apa yang bunda katakan?" Bagas tidak mengakui lalu beralih menatap ke sembarang arah

"Yayaya..anggap saja bunda ke lilipan tadi mendapati seorang terpesona kecantikan Chia" Leni pura pura mengalah sambil menggoda

Bagas Memilih diam karna percuma saja dijawab dia tidak akan menang melawan bunda

"Baiklah semua sudah lengkap, kita langsung ke inti pertemuan kita malam ini. Karna hidangan telah datang mari kita makan" kata ayah chia mengambil alih drama mereka

My Lovely HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang