Part 3

17 4 3
                                        

Hari ini kelas XI MIPA 1 sedang riuh ricuh, dikarenakan tidak adanya bidang studi yang masuk karna guru sedang rapat, kelas ini sangat rame seperti pasar.

Banyak kegiatan yang mereka lakukan jika guru tidak ada. Contohnya seperti Dani cowok yang lelucon nya tidak pernah habis, dia sekarang sedang berdiri di depan kelas sambil memegang sapu dan bernyanyi ala Rhoma Irama, semua siswa di buat tertawa olehnya. Beda halnya dengan Murni, dia juga sibuk di belakang pojok kelas sambil bernyanyi ala Adele, ya dia memang sangat fans dengan Adele.

Ketika semua siswa sibuk dengan kegiatan menyanyi dan menarinya, tidak bagi Mediana saat ini. Dia malah tidak melakukan kegiatan apa-apa. Dia memilih keluar kelas dan berjalan menuju perpustakaan, tempat yang nyaman, tenang, aman tanpa ada suara ribut apapun.

Di sepanjang perjalanan nya menuju ke perpustakaan, Medi melihat siswa lain sedang bermain basket, ada yang makan dikantin, ada yang bergosip di depan kelas, dan masih banyak lagi.

Dari arah berlawanan juga terdapat seorang cowok yang sedang berjalan menuju ke kelasnya, dia baru saja dari kantin untuk mengisi perut kosong nya.

Dari kejauhan, Rio melihat Media sedang menuju ke arah perpustakaan.

'lah? Itu bukannya cewek yang gue tabrak kemarin yah? Ehh iya ngga salah lagi' batin Rio

Rio langsung meneriaki Medi, dia berteriak dikoridor yang sedang banyak siswa, dia dilihat dengan tatapan tajam tapi dia tidak perduli.

"WOYY!!!! ehh cewek!!!"

Mediana mendengar seseorang berteriak di koridor, tapi dia tidak menggubris nya karna dia pikir 'mungkin bukan gue yang dimaksud, gue kan punya nama'.  Mediana terus berjalan tanpa menghiraukan suara yang berteriak terus memanggil kata cewek.

Rio pun jadi greget di buatnya, hampir saja suara Rio serak akibat berteriak terus-menerus.

"busett. Tuh cewek budeg apa yah? Gue manggil ngga pernah denger dia, malah jalan terus" Rio berbicara sendiri

"isshh, Rio. Lo apa-apaan sih teriak mulu? Ribut tau nggak! " ketus Andin teman Rio yang baru saja dari kantin hendak melewati Rio, tapi dicekal tangannya.

"eh Din, lo tau nggak cewek yang lagi jalan kearah perpus tuh? " tanya Rio

"oh itu? Itu namanya Mediana, biasa dipanggil Medi. Ke-" ucapan Andin terpotong karna ucapan Rio

"oh iya, makasih Din. Udah lo pergi sono! " ujar Rio sambil mendorong tubuh Andin agar menjauh

"ishh Rio, santai napa? Ngga usah dorong juga kali" omel Andin dan segera pergi dari hadapan Rio

'oh namanya Medi? Pantasan ga balik gue manggil dari tadi, gue kan ngga manggil namanya" batin Rio

Rio tidak lagi mengejar atau memanggil Mediana, dia kembali berjalan menuju ke kelasnya. Sepulang sekolah dia bertekas ingin menemui Medi dan meminta maaf karna sudah menabrak nya kemarin dan tidak membantu nya untuk berdiri.

Medi

Medi

Medi

Rio terus mengingat nama Medi sampai dia memasuki kelas dan duduk di bangkunya. Ippang dan Panji yang melihat kedatangan Rio, langsung saja mendatanginya.

"woyy!! Dari mana aja lu ogeb? Ngga ngajak-ngajak lagi" ujar Panji kepada Rio

"Medi, Medi, Medi" gumam Rio tanpa menghiraukan pertanyaan Panji

"buset nih anak, tiba-tiba jadi budeg dia. Itu lagi, siapa si Medi Medi itu? " tanya Ippang yang dibalas gindikkan bahu oleh Panji bahwa dia tidak tau.

Ippang yang menjadi greget dibuat nya kini memukul meja dan sontak membuat Rio terlonjak kaget

"ehhh kamvret. Kaget gue tayik. Ngapain sih mukul meja? " omel Rio sambil mengelus dadanya karna kaget.

"lo yang ngapain? Dipanggil ngga nyaut-nyaut. Itu lagi sambil gumam nyebut nama si Medi-Medi. Siapa sih tuh cewek? " tanya panji

"eh, bu-bukan si-siapa-siapa kok. Sepupu gue itu" ujar Rio gelagapan

"oh sepupu. Kirain siapa." ujar Panji sambil menganggukkan kepalanya.

***

Bel pulang pun berbunyi, Rio segera mengemaskan semua alat tulisnya dan segera berlari keluar. Dia ingin segera menemui Medi dan meminta maaf kepada nya.

Panji dan Ippang yang melihat tingkah Rio sontak bingung.

"lah, tuh anak kenapa buru-buru gitu?  Kayak kerasukan setan deh" ujar Ippang

"iya. Kenapa tuh anak? Ngga biasanya" ujar Panji

"yaudah kita balik aja sekarang" ujar Ippang

Ditempat lain, Medi baru saja keluar dari kelasnya hendak berjalan menuju parkiran dan segera pulang. Dia berjalan sendiri karna Evy sudah duluan pamit pulang karna ada urusan mendadak.

Dari kejauhan juga Rio melihat Medi di koridor sedang berjalan menuju parkiran, Rio segera mempercepat langkah kakinya agar menyusul Medi.

Ketika sudah sampai diparkiran, Medi hendak memasuki mobilnya tetapi tangannya dicekal oleh Rio. Dia kemudian berbalik dan melihat Rio dihadapannya.

"eh-eh, ada apa? Kamu siapa? " tanya Medi bingung karna Rio tiba-tiba saja menggenggan tangan nya.

"eh sorry. Gue Rio, gue yang nabrak lo kemarin itu, dan gue pengen minta maaf sama lo karna gue waktu itu ngga sempat ngebantu lo, soalnya gue lagi buru-buru." ujar Rio sambil menatap Medi dan melepaskan genggaman tangannya

"gu-gue Medi. Oh jadi lo yang nabrak gue waktu itu?  Ngga papa, gue udah maafin. Itu aja kan? Gue mau pulang" ujar Medi hendak membuka pintu mobilnya

"i-iya itu aja. Makasih ya karna lo udah maafin gue. Yaudah hati-hati" ujar Rio yang dibalas anggukan oleh Medi.

Medi kemudian menjalankan mobilnya dan segera keluar dari halaman sekolah. Rio dari kejauhan masih melihat mobil Medi sampai hilang dari pandangan nya.

'dia kayaknya cewek baik, mudah banget maafin orang. Beda dari yang lain' batin Rio

Setelah sadar dengan lamunannya, Rio segera mengambil mobilnya dan menyalakannya untuk segera pulang. Senyum dibibirnya tidak pernah hilang setelah kejadian tadi.

~~~
Hallo gaes. Maaf baru update yah😂✌ vote dan comment pliss

You And IWhere stories live. Discover now