Part 2

45.3K 233 4
                                    

Semua doa yang sejak tadiku panjatkan ternyata terkalahkan karna godaan yang Tania buat sejak tadi.

Langsung sajaku mulai membuat serangan, aku tak peduli nanti dia akan perotes, karna perinsipku adalah ‘berani berbuat, berani bertanggung jawab’ dan itu terusku junjung sampai sekarnag.

Aku tak ingin memperlihatkan minat seksualku kepada Tania. Aku terus berbicara didekat Telinga Tania untuk basa basi. Aku merasa bahwa Tania sangat menikmati saat aku melakukan hal itu, dan itu akan langsungku sambut dengan senyum gembira untuk mengambarkan suasana diriku saat ini.

            Aku mulai melancarkan serangan keduaku, yaitu menyishkan helai – helai rambut yang menutupi wajah Tania kebalik kuping. Aku langsung menyentuh tengkuknya dengan halus dengan jari – jari lentikku.

            “Baik Mr” ucap Tania, dan aku mendegar uaranya bagaikan menahan gairah yang sudah sejak tadi ia rasakan.

“Aku dapat menjelaskannya kalau kamu belum mengerti” ujarku pada Tania, sambil menurunkan seleting baju yang Tania pakai. “tapi sekarang ini aku sudah mempunyai banyak karywan yang akan mengajarkan untukmu”

Aku terus menjelaskan semuanya sambil terus membuka baju Tania dengan santai namun juga cepat. Tapi aku tak ingin terlalu terburu – buru.

“Kuharap kamu cepat mengerti dengan semua tugas yang aku berikan padamu” ujarku, seolah – olah sedang menerangkan kepada Karyawan yang tak mengeri apa – apa, bahkan saat aku sudah membuka baju Tania sampai ke pinggul. “ kamu pasti ingin perusahaan ini menjadi no satu di Asia atau lebih bagus lagi no satu di Dunia”

Akupun segera menurunkan baju Tania dari bahunya, Melepaskan dari tubuh Tania, aku meras sentuhanku sepeti angin yang dapat membuka baju seorang wanita dari tubuhnya tanpa mereka rasakan sedikit pun, dan baju yang Tania kenakan berakhir seperti tumpukan kain yang tak digunakan dilantai.

Dan sampai saat ini Tania tak pernah perotes karna perlakuan tak pantasku padanya, dan aku seneng rasanya bahwa Tania termasuk dalam golongan wanita yang tak pernah menolak laki – laki yang ingin membawanya ke ranjangnya.

Aku juga sudah berfikir sebelumnya saat ingin melakukannya dengan Tania, apalagi Tania adalah karyawan yang bekerja di Perusahaanku , jadi saat sewaktu – waktu nanti aku memperlukannya aku tak akan sulit untuk mencarinya dan tak perlu repot –rept harus mencari wanita diluar sana untuk melayani hasratku, tapi kalian harus ingat kalau pelayanan Tania memusakan aku akan melakukan lagi bersamanya tapi aku juga harus ingat bahwa itu tak akan boleh lebih dari 3 kali aku berhubungan denganya, sebeb aku tak ingin menanggung kalau mereka nanti hamil dan tiba – tiba datang meminta pertanggung jawabanku, dan itu tak akan pernah terjadi dan tak ingin aku rasakan nantinya.

Aku langsung memulai tahap selanjutnya dengan melepaskan kaitan branya yang berwarna hitam, dan itu berhasil menambah nafsuku melihatnya. Saat bra yang menutupi payudarahnya yang sintal terlepas, aku mulai dengan bermain dengan dadanya membuatku tak bisa bertahan untuk waktu yang lama lagi.

“aahhhhh...” erangnya saat aku meremas payudarahnya dengan sedikit keras.

“keluarkan saja eranganmu itu, aku seneng mendegernya” ujarku agar Tania mau mengeluarkan suara nikmatnya dan itu akan menambah kenikmatan sekx ini.

“Mr....”

“apa Tania?” gumamku disela sela memainkan payudarahnya dengan tangan sebelah kanan, dan sebelah kiriny aku gunakan untuk bermain di bagian celana dalamnya yang belum aku buka, dan tak kalah dengan tanganku saja bibirku sejak tadi terus bermain di tengkunya untuk menghirup harum tubunya yang membuat candu untukku.

“ahhhhh... Mr. ce-pat” ujarnya memohon, aku tahu bahwa sejak tadi Tania sudah menahan organismenya namun aku tak ingin Tania lakukan karna ini masih awal.

“sabar sayang, ini masih awal, aku belum memulainya” godaku padanya, dan mulai menurunkan celana dalamnya dengan sesekali menyentuh pusat kenikmatannya.

Aku tertawa seneng saat tahu bahwa Tania sangat menyukai apa yang aku lakukan padanya.

“Cepat Mr, aku sudah tak kuat” ujarnya memohon.

Dan karna tak sabarnya, tiba tiba Tania berbalik arah berhadapan dengaku. Ia langsung menyeranku dengan menyentuh gundukan dibalik calanku yang memang sejak tadi ingin segera dibebaskan dari sarang terkutuk yang menutupinya.

Aku segera menyekal pergelangan tanganya yang sudah mulai ingin menurunkan seleting celanku, dan aku tak ingin itu terjadi, sebab aku ingin ini pelan – pelan dn tak ada rasa terburu – buru saat aku melakukannya.

Memang kalian pikir aku sedang bersetubuh dengan seseorang di mana samapi ia ingin cepat selesai, kalau didalam mobil saja aku pernah melakukannya dengan pelan – plean mengapa aku tak bisa melakukannya saat tempat yang saat ini aku berada sangat luas dan satu lagi tak akan ada yang berani masuk kedalam ruanggan kerjaku dan kalau sampai itu terjadi itu, aku akan segera memecat orang yang telah menggaggu kegiatanku.

“sssttt. Sabar sayang. Jangan terburu -  buru. Kalau kau mau kita bisa menghabiskan waktu seharian ini didalam ruang kerjaku tanpa ada orang lain yang mengganggu kita” ujarku memberikan solusi, dan itu langsung disambut dengan binar – binar senyum yang tak pernah hilang, seperti anak kecil yang diberi permen namun bedanya anak yang sekarang didepanku sedang disodorkan kenikmatan surgawi.

Dan Tania hanya menjawab dengan anggukan kepalanya bahwa ia mengerti apa yang aku inginkan, dan aku tahu ia juga pasti menginginkannya juga.

Jari – jariku langung menelusuri pantat Taniayang telanjang dan bergerak perlahan namun pasti menuju pusat kenikmatan yang dapat ia berikan unukku tentunya. Kulihat Tania memejamkan matanyan dan menggigit bibirnya yang mengartikan bahwa ia menikmati setuhanku ini.

“Apa kau suka ini Tania?” bisikku mengodanya sambil memainkan jariku didekat pusat kenikmatannya, dan seperti tadi pula, Tania hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Karna aku juga sudah tak tega melihanya tersiksa menahan gairahnya dari tadi, aku segera membebeskan pusat kenikmatan yang akan membuat seluruh kaum Hawa menjerit nikmat dan meminta lagi – lagi dan lagi mungkin juga samapi mereka tak bisa berjalan lagi karna hal itu.

Aku pun perlahan – lahan memasukki dirinya. Dan setelah ritme yang aku buat telah sesuia dengan keinginannya aku seger mengjumjamkan miliku kepadanya dengan kekuatan yang akan pasti mmbuat Tania terengah – engah dan membuat Tania mengerang enak.

Aku mulai meningkatkan polo gerakan yang halus dan panas pada kegiatan kita ini. Dan akupun dapat mendegar erangan nikmat yang keluar dari mulutnya yang jelas berbeda dari sebelumnya, dan itu rasanya nikmat tak tehingga.

Tubuhku dan Tania terasa penuh dan nikmat. Kenimatan yang telah aku buat pun berkumpul dan membesar sedikit demi sedikit. Tania mencengkeram tempia meja lebih erat, dimana tidak mampunya ia menahan rasa nikmat yang ia alami. Hanya satu dalam pikiranku saat ini adalah mampu memberikan kenikmatan yang lebih besar, lebih tajam, lebih tebal dari hubungan ini.

Kenikmatan itu akhinya meledak menjadi getaran puncak yang tak bisa diuatrakan dengan kata – kata. Pipiki menyentuh leher Tania. Tanganku berada di kedua sisi Tania, dan aku masih brdiri, hampir dalam keadaan berpelukan tanpa baju sehelai pun yang melekat pada tubuhku dan Tania.

“Oh Tuhan, Tania. Kau benar – benar nikmat” ujarku membuatnya tersanjung, dan kalian harus tahu bahwa aku selalu berbicara seprti itu kepada seluruh patner Sexku.

“Kau juga, Mr” ujarnya dengan suara yang belum normal karna kegiatan tadi. Dan aku hanya membahas dengan senyum.

Dan Kamipun melakukannya terus menerus, namun kegiatan tersebut harus tertunda sejenak hanya karna Metting yang tak ada gunanya itu. namun aku juga harus memerhatikan seluruh Karyawanku yang sedang mengantungkan hidupnya kepadaku saat ini.

Namun setelah Metting itu, aku akan segera melanjutkan kembali kegiatanku dengan Tania yang sempat tadi tertunda dalam pikiranku ini.dan aku hanya bisa tertawa membayangkan apa yang akan terjadi nanti dan apa yang akan aku gunakan untuk gaya nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kecupan sang PenggodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang