Adeiázo ¦ 98line✔

0,02

Sinb cuma ngangguk-ngangguk

Sementara Dahyun dan Sinb sedang sibuk berdua. Di belakang nya Eunseo dan Pinky lagi sibuk nyobain bikin tutorial makeup, sampai akhirnya bosen dan ngomongin makeup yang lagi trend.

"Lu udah nyoba pewripewra liptint yang baru belum?" tanya Pinky

"Belum, sedih nih harga olshop tidak bersahabat sama dompet." jawab Eunseo sambil mengerucutkan bibirnya.

Pinky ngubek-ngubek tempat makeup nya dan menemukan sebuah benda lalu menggoyang-goyangkannya di depan wajah Eunseo.

"WAAH, MAU DONG!!" pekik Eunseo menyambar barang tersebut.

"Ambil aja, itu gua dapet beli 1 gratis 2." Pinky menyimpan benda tersebut di hadapan Eunseo.

Dan berlanjut percakapan mereka tentang makeup lain.

Di jajaran kiri terdapat para cowo sedang menunduk kebawah meja. Eittss.. Jangan kira mereka takut dengan guru mereka.

Hanya saja mereka sedang mabar di hp nya masing-masing.

Kebiasaan.

Guru nya hanya pasrah saja, sudah sering banyak guru yang jarang di perhatikan murid kelas 2-6. Kecuali guru killer, mereka akan "jinak" sedikit.

Kringg...
Kringg...

Bel istirahat berbunyi, sebagian murid berhamburan keluar kelasnya untuk ke kantin atau mencari udara segar. Sebagian lagi diam di kelasnya untuk hibernasi sementara, memakan bekalnya atau mungkin melanjutkan menyalin tugas.

5 menit bel masuk akan berbunyi, beberapa murid masuk ke kelasnya.

"PENGUMUMAN WOEY!! LEE SSAEM GAAKAN MASUK KELAS!!" teriak Seungkwan masuk ke kelasnya.

"ASLIAN?"

"Kalau boong gausah berlebihan kwan"

"AH MASA"

Teriak-teriakan dari teman-temannya membuat Seungkwan menghentakan kakinya hendak menjitak mereka satu persatu.

"Tapi emang bener kok, kata kelas sebelah juga dia ga masuk gara-gara mau ke dokter. Tapi ada tugas. Kalau salah, salahin Seungkwan" ujar Yein berdiri di sebelah Seungkwan.

Teriakan riuh dari seluruh penjuru memenuhi kelas.

Seungkwan mencibir kearah teman-temannya dengan wajah menyebalkan.

"Bener kan kata gue."

"KEBANYAKAN BACOD SIH LO KWAN."

"YEIN LEBIH MEYAKINKAN KWAN"

"MUKA LO KAGA PERNAH TERPECAYA KWAN, JADI KITA KAGA PERCAYA SAMA LO." teriak Moonbin dari arah bangku belakang dan dihadiahi jitakan keras dari Seungkwan.

Tidak lama bel masuk pun berbunyi. Lorong sekolah telah sepi karena guru serta murid masuk ke kelas masing-masing memulai pelajaran.

Tapi tidak untuk kelas ini

Masing-masing mempunyai kegiatan sendiri.

Ada yang melanjutkan ngegibah bersama.

Anak cowo pada mojok.
Ngapain hayoo
Main kartu.
Kartu remi, uno, apa aja pokoknya kartu.

Ada yang hibernasi

Ngelanjutin lawan ML

Ada yang ngumpul bikin lingkaran di tengah. Katanya mau main werewolf.

dan sebagainya.

Pinky nyolokin kabel speaker kelas ke hp nya. Mau nyalain lagu. Udah lagu nya dugem lagi.

Mantap abis.

Sinb dan Dahyun tetap duduk di kursi nya dengan Eunwoo dan Moonbin yang duduk di meja hadapan mereka.

Kan gaada guru HE.

Eunwoo menyenderkan badannya ke tembok sambil melihat kearah lapangan dengan angin sepoi-sepoi

Tiba-tiba...

"eEEH LEE SSAEM DATENG!!"

Eunwoo langsung lari kearah tempat duduknya.

Teman-temannya langsung panik dan membereskan mainan mereka. Setelah itu duduk dengan tenang.

"Mana sih mana" ucap Elkie tidak mempercayai ucapan Eunwoo.

Ia menyundulkan kepala nya ke luar pintu dan ternyata Lee ssaem sudah berada tepat di depannya.

"Eehh.. Ssaem, silahkan masuk."

Lee ssaem tersenyum dan melangkah masuk ke kelas sambil berkata,

"Hari ini ulangan tentang materi kemarin. Cepat keluarkan kertas selembar dan juga alat tulis masing-masing. Saya tidak terima nilai perbaikan."

Terdengar helaan nafas pasrah dari murid-murid. Sudah kebiasaan guru itu pasti mendadak memberitahu nya.

Elkie yang berjalan di belakang Lee ssaem dan melirik Seungkwan yang duduk di kursi depan.

"Siapa tadi yang bilang dia ga dateng?"

"Awas aja pulang sekolah ntar. " ujar Elkie berlalu ke kursinya.

-end